2.1.1.2 Tujuan Pendidikan Karakter
UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Sisdiknas Pasal 3 menyatakan bahwa, pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta tanggung jawab. Dalam UU ini secara jelas disampaikan bahwa karakter merupakan salah
satu aspek yang perlu terbentuk dalam diri bangsa melalui pendidikan nasional. Menurut Narwanti 2011:16, pendidikan karakter bertujuan untuk
membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis, berorientasi
ilmu pengetahuan, dan teknologi yang semuanya dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan Pancasila. Menurut Mulyasa 2011:9,
pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan yang mengarah pada pembentukan karakter peserta didik secara utuh
sesuai dengan standar kompetensi lulusan pada setiap satuan pendidikan. Menurut Zubaedi 2011:18, pendidikan karakter secara terperinci
memiliki lima tujuan yaitu 1 mengembangkan potensi afektif peserta didik sebagai manusia dan warga Negara yang memiliki nilai-nilai karakter bangsa, 2
mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius, 3
menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai
generasi penerus bangsa, 4 mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif, dan berwawasan kebangsaan, serta 5
mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas, persahabatan, rasa kebangsaan yang tinggi, dan
penuh kegiatan.
Menurut Kesuma dalam Narwanti, 2011:17, tujuan pendidikan karakter yaitu 1 memfasilitasi pengembangan nilai-nilai tertentu sehingga terwujud dalam
perilaku anak, baik ketika proses sekolah maupun setelah proses sekolah; 2 mengoreksi perilaku peserta didik yang tidak bersesuaian dengan nilai-nilai yang
dikembangkan sekolah; dan 3 membangun koneksi yang harmoni dengan keluarga dan masyarakat dalam memerankan tanggung jawab pendidikan karakter
secara bersamaan. Berdasarkan pendapat Zubaedi dan Kesuma terdapat persamaan dan
perbedaan tujuan pendidikan karakter. Persamaannya yaitu mengembangkan perilaku peserta didik agar sesuai dengan nilai-nilai karakter bangsa.
Perbedaannya yaitu Zubaedi hanya mengarahkan pada pengembangan sekolah sebagai lingkungan penanaman pendidikan karakter. Kesuma lebih menekankan
pada pengembangan sekolah, keluarga, dan masyarakat sebagai penanaman pendidikan karakter.
Dari beberapa pendapat tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa pendidikan karakter bertujuan untuk mengembangkan kemampuan, watak, dan
lingkungan pemegang peran penanaman karakter pada peserta didik sekolah, keluarga, dan masyarakat.
2.1.1.3 Nilai-nilai Pendidikan Karakter