12
Jadi bahwa suatu proses produksi adalah serangkaian cara atau kegiatan mengolah bahan baku menjadi produk atau jasa untuk mencapai
nilai tambah dalam kegunaannya. Tetapi kegiatan proses produksi dalam menciptakan dan menambah kegunaan barang dan jasa tersebut diperlukan
faktor-faktor pendukung seperti, sumberdaya manusia, sumberdaya alam, mesin pengolah bahan, bahan baku, dan juga dana untuk mendukung
kelancaran kegiatan usaha tersebut secara efektif dan efisien untuk menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang dan jasa.
2.1.4.2 Jenis-jenis Produksi Kegiatan pengolahan menurut Pardede 2005 : 160 dibedakan menjadi:
a. Pengolahan yang terus menerus Pada kegiatan pengolahan yang terus menerus, setiap bahan
yang sedang diolah harus melalui berbagai jenis pengolahan yang berbeda yang dilakukan dengan menggunakan mesin-mesin atau
peralatan yang berbeda-beda pula. Pada jenis pengolahan ini setiap mesin yang berbeda dihubungkan satu sama lain sehingga membentuk
satu rangkaian yang terdiri dari beberapa mesin yang gunanya berbeda- beda. Dengan demikian setiap mesin saling bergantungan satu dengan
yang lainnya dimana apabila salah satu diantaranya berhenti maka semua mesin di dalam rangkaian tersebut juga berhenti.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
13
Ciri-ciri utama kegiatan pengolahan yang terus menerus adalah: 1. Jumlah barang yang dibuat adalah padat modal capital – Intensive
process yaitu kegiatan yang lebih mengutamakan peran mesin dan
peralatan dari pada peran tenaga kerja manusia. 2. Jumlah barang yang dibuat selama satu masa pengolahan cukup
besar mass production. 3. Tidak satu pun mesin yang dapat dihentikan tanpa mengganggu
kegiatan mesin-mesin lain yang ada dalam satu rangkaian. 4. Jumlah persediaan barang dalam pengerjaan sangat sedikit atau
tidak ada sama sekali. 5. Jumlah pekerjaan yang dapat dikerjakan persatuan waktu adalah
sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan dan tidak dapat diubah dengan mudah.
6. Jenis pengolahan seperti ini digunakan untuk membuat barang- barang yang serupa atau sejenis.
7. Pada umumnya barang-barang yang dibuat dimaksudkan untuk persediaan.
b. Pengolahan yang terputus-putus
Pada kegiatan pengolahan yang terputus-putus setiap, bahan yang sedang diolah akan melewati berbagai pusat kerja yang berbeda,
dimana setiap mesin yang digunakan untuk melakukan kegiatan yang berbeda-beda tersebut tidak dihubungkan oleh suatu alat yang
memindahkan bahan-bahan yang sudah diolah dari mesin urutan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
14
pertama ke mesin urutan kedua dan seterusnya. Pada umumnya mesin- mesin yang digunakan pada kegiatan pengolahan terputus-putus adalah
mesin bermanfaat ganda, yaitu mesin-mesin yang dapat digunakan untuk melaksanakan lebih dari satu jenis pekerjaan yang berbeda.
Ciri - ciri utama kegiatan pengolahan yang terputus-putus adalah: 1. Kegiatan pengolahan yang dilakukan adalah padat karya, yaitu
lebih mengutamakan peran tenaga kerja manusia dari pada peran mesin dan peralatan.
2. Jumlah barang yang dibuat selama satu jam masa pengolahan tidak terlalu besar.
3. Setiap mesin dapat dihentikan setiap saat tanpa mengganggu kegiatan mesin-mesin lainnya.
4. Terdapat persediaan barang dalam pengerjaan dalam jumlah yang cukup besar.
5. Jumlah pekerjaan yang dilakukan per satuan waktu dapat diubah- ubah dengan mudah.
6. Digunakan untuk mengolah bahan yang berbeda-beda untuk membuat barang yang berbeda-beda.
7. Pada umumnya barang-barang yang dibuat dimaksudkan untuk memenuhi pesanan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
15
2.1.4.3 Faktor-faktor Produksi Faktor produksi menurut Swastha dan Sukotjo 2000 : 15 yaitu: