20
ini baik mengenai jumlah bahan baku yang dibutuhkan selama atu tahun dapat diperhitungkan dari rencana produksi yang akan dihasilkan.
2.1.6.1.1 Fungsi Persediaan
Fungsi persediaan, menurut Rangkuti 2004 : 7 yaitu: 1. Bacth
Stock atau Lot Size Inventory
Persediaan yang diadakan karena perusahaan membeli atau membuat bahan-bahan atau barang-barang dalam jumlah yang lebih besar
daripada jumlah yang dibutuhkan pada saat itu. 2. Fluctuation
Stock Persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan
konsumen yang tidak diramalkan. 3. Anticipation
Stock Persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan
yang dapat diramalkan, berdasarkan pola musiman yang terdapat dalam satu tahun dan untuk menghadapi penggunaan atau penjualan
permintaan yang meningkat.
2.1.6.1.2 Jenis-Jenis Persediaan
Menurut Rangkuti merupakan bentukjenis persediaan sebelum memasuki proses produksi yang nantinya akan diolah menjadi barang jadi
2004 : 14 jenis-jenis persediaan yaitu:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
21
1. Persediaan bahan mentah raw material
Persediaan barang-barang berwujud, seperti besi, kayu, serta
komponen-komponen lain yang digunakan dalam proses produksi. 2. Persediaan komponen-komponen rakitan purchased parts
Persediaan barang-barang yang terdiri dari komponen yang diperoleh dari perusahaan lain yang secara langsung dapat dirakit menjadi suatu
produk. 3. Persediaan bahan pembantu atau Supplies
Persediaan barang-barang yang diperlukan dalam peruses produksi, tetapi bukan merupakan bagian atau komponen barang jadi.
4. Persediaan dalam proses work in process
Persediaan barang-barang yang merupakan keluaran dari tiap-tiap bagian dalam proses produksi atau yang telah diolah menjadi suatu
bentuk, tetapi masih perlu diproses lebih lanjut menjadi barang jadi. 5. Persediaan barang jadi
Persediaan barang-barang yang telah selesai diproses atau diolah dalam pabrik dan siap dijual atau dikirim kepada pelanggan.
2.1.6.1.3 Faktor-Faktor Persediaan
Faktor-faktor yang mempengaruhi persediaan menurut Ahyari 2000 : 4 yaitu :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
22
a. Perkiraan pemakaian bahan baku Perkiraan kebutuhan bahan baku ini merupakan perkiraan tentang
berapa besar atau jumlah bahan baku yang digunakan oleh perusahaan untuk keperluan proses produksi pada periode yang akan datang.
Perkiraan kebutuhan bahan baku tersebut dapat diketahui dari perencanaan produksi pada periode yang bersamaan.
b. Harga dari bahan baku Harga dari bahan baku yang akan dibeli menjadi salah satu faktor
penentu pula dalam kebijaksanaan persediaan bahan. Harga bahan baku ini merupakan penyusunan perhitungan berapa besar dana
perusahaan yang harus disediakan untuk investasi dalam persediaan bahan baku ini.
c. Biaya-biaya persediaan
Biaya-biaya untuk menyelenggarakan persediaan bahan baku ini sudah layaknya diperhitungkan pula dalam penentuan besarnya persediaan
bahan baku. d. Kebijakan
pembelanjaan Seberapa besar persediaan bahan baku akan mendapatkan dana dari
perusahaan akan kepada kebijakan pembelanjaan dari dalam perusahaan tersebut. Di samping itu dilihat apakah dana yang
disediakan tersebut cukup untuk pembayaran semua bahan baku yang diperlukan perusahaan, ataukah hanya sebagian saja.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
23
e. Pemakaian bahan Pemakaian bahan baku senyatanya dari periode-periode yang lalu
merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan. Seberapa besar penyerapan bahan baku oleh proses produksi perusahaan serta
bagaimana hubungannya dengan perkiraan pemakaian yang sudah disusun harus senantiasa dianalisa.
f. Waktu tunggu
Waktu tunggu adalah merupakan tenggang waktu yang diperlukan antara saat pemesanan bahan baku dengan datangnya bahan baku itu
sendiri. Waktu tunggu ini sangat perlu untuk diperhatikan oleh karena hal ini sangat erat hubungannya dengan penentuan saat pemesanan
kembali.
2.1.6.2 Pengertian Tenaga Kerja