Pengolahan Tenaga Kerja Sistem Upah Tenaga Kerja

28

2.1.6.2.3 Pengolahan Tenaga Kerja

Salah tujuan pengolahan tenaga kerja adalah untuk meningkatkan produktivitas, dalam hal ini perlu dicatat bahwa tujuan manajemen tenaga kerja adalah bukan untuk memaksimalkan performance tetapi mengoptimalkan pelaksanaan kerja adanya berbagai batasan yang meliputi operasi organisasi. Berbagai prinsip yang perlu diperhatikan dalam manajemen tenaga kerja menurut Handoko 2000 : 214 : 1. Memadukan karyawan dan pekerjaan yakni orang-orang harus dipilih untuk pekerjaan atas dasar perbedaan karakteristik dan preferensi individual. 2. Menetapkan standar-standar pelaksanaan kerja maksudnya pelaksanaan standar kerja harus ditetapkan untuk semua pekerjaan agar tujuan dan apa yang diharapkan karyawan jelas. 3. Memberikan penghargaan atas prestasi kerja artinya manajer perlu memberikan penghargaan kepada karyawan yang dapat mencapai melebihi standar untuk memotivasi kerja mereka. 4. Menjamin supervise yang baik maksudnya seorang supervisor harus ahli baik dalam ketrampilan teknologi maupun manajerial dan mempunyai perhatian terhadap kesejahteraan dan rasa kejujuran dengan karyawan secara individual tanpa melupakan pencapaian prestasi yang tinggi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 29 5. Merumuskan secara jelas dan tanggung jawab karyawan bila tanggung jawab pekerjaan tidak jelas dan berubah-ubah, para pekerja akan frustasi.

2.1.6.2.4 Sistem Upah Tenaga Kerja

Berdasarkan surat keputusan menteri kerja dalam bukunya Amin Widjaya dan Iman Syahputra 2000 : 16 sistem upah tenaga kerja menurut status pekerjaan adalah : 1. Status pekerjaan harian a. Sistem pembayaran mingguan Pengusaha dapat membayar upah secara mingguan dengan menghitung upah mingguan baik yang menganut enam hari kerja atau lima hari kerja adalah : 7 X upah sebulan dibagi 30 b. Perhitungan upah lembur Apabila pekerja harian tetap melaksanakan lembur dengan perhitungan upah lembur perjam adalah : 1173 X upah sebulan. 2. Pekerja harian lepas Bagi pekerja harian lepas yang bekerja 5 hari per minggu 8 jam per maka upah hariannya adalah 65 X upah sehari. Dalam hal ini jam ke 8 tidak dihitung sebagai kerja lembur. 3. Pekerja borongan Pekerja borongan yang bekerja 6 hari kerja dengan standart waktu kerja 7 jam sehari dan 40 jam seminggu atau waktu kerja 5 hari dengan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 30 standart waktu kerja 8 jam sehari. Maka pembayaran upahnya sebagai berikut : a. pekerja yang menyelesaikan pekerjaan borongan sesuai dengan standart prestasi yang disepakati atau target produksi maka upah hariannya harian sekurang – kurangnya sama dengan upah minimum regional setempat. b. pekerja yang menyelesaikan pekerjaan borongan diatas standart prestasi yang disepakati atau target produksi, maka upah hariannya harus diberikan pembayaran tambahan secara proposional. c. pekerja yang tidak dapat menyelesaikan pekerjaan borongan diatas standart prestasi yang disepakati atau target produksi, maka pengusaha harus memberikan bimbingan dan pembinaan teknis sehingga pekerja dapat meningkatkan produktivitasnya.

2.1.6.2.5 Pengaruh Tenaga Kerja Terhadap Volume Produksi