Tabel 4. 5. Hasil uji reliabilitas Variabel
Cronbach Alpha
Keterangan
Literasi Teknologi Informasi Komunikasi 0,696
Reliabel Persepsi Kemudahan Penggunaan
0,843 Reliabel
Persepsi Kemanfaatan 0,941
Reliabel Intensitas Penggunaan
0,857 Reliabel
Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa semua nilai
cronbach alpha
lebih besar dari 0,600 jadi seluruh item pernyataan dinyatakan reliabel. Jadi dapat dinyatakan bahwa seluruh pernyataan dalam kuesioner adalah reliabel
handal.
4.3. Analisis Data
4.3.1.Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau
populasi sebagaimana adanya dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Hasil analisis deskriptif disimpulkan berdasarkan jawaban yang diberikan atas
pernyataan dalam kuesioner. Dengan menghitung maksimum, minimum, rata-rata dan standar deviasi. Hasil perhitungan statistik deskriptif menggunakan SPSS dapat
dilihat pada tabel 4.6 berikut ini :
Tabel 4. 6. Hasil analisis statistik deskriptif
Variabel N
Min Maks
Mean
Std.
Deviation
Literasi TIK 153
23 53
40,83 5,401
Persepsi Kemudahan Penggunaan 153
11 25
19,15 2,536
Persepsi Kemanfaatan 153
18 30
25,14 2,826
Inttnsitas Penggunaan 153
9 15
12,37 1,423
Valid N
listwise
153 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan tabel 4.6 di atas, maka dapat diambil kesimpulan untuk masing-masing variabel sebagai berikut:
4.3.1.1. Literasi Teknologi Informasi Komunikasi LTIK.
Variabel LTIK terdapat 11 item pernyataan dengan lima alternatif jawaban Sangat Sering SS = 5, Sering S= 4, Jarang J= 3, Sangat
Jarang SJ= 2, Tidak Pernah TP= 1. Untuk menarik kesimpulan harus dilihat dari kriteria sebagai berikut:
Indek Minimum = jum.item pertanyaan1=11. Indek Maksimum = jum.item pertanyaan5=55.
Jarak IntervalRentang = Indek Maksimum - Indek Minimum tingkat alternatif jawaban = 55-115 = 8,80.
Maka untuk menarik kesimpulan
Mean
hasil analisis SPSS dilihat dari rentanginterval berikut ini :
Tidak Pernah =
11,00 sampai 19,80. Sangat Jarang =
19,81 sampai 28,60 Jarang
= 28,61 sampai 37,40
Sering =
37,41 sampai 46,20 Sangat Sering
= 46,21 sampai 55,00
Pada tabel 4.6 terlihat hasil analisis statistik deskriptif variabel LTIK dengan
Mean
sebesar 40,83, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa rata- rata responden berada dalam kategori
“SERING”. Artinya responden
sudah terbiasa atau sering dengan penggunaan alatmedia teknologi informasi dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan nilai minimum yaitu
sebesar 23 dalam kategori sangat jarang yang berarti ada responden yang sangat jarang dalam penggunaan teknologi informasi. Tetapi ada juga
responden yang sangat sering dalam penggunaan teknologi informasi yaitu dengan nilai maksimum 53 dalam kategori sangat sering. Untuk standar
deviasi tingkat sebaran datanya adalah 5,401, yakni menjauhi angka 0 sehingga dapat dikatakan bahwa penyebaran data adalah cukup beragam.
4.3.1.2. Persepsi Kemudahan Penggunaan PKP.
Variabel PKP terdapat 5 item pernyataan dengan lima alternatif jawaban Sangat Setuju SS = 5, Setuju S= 4, Ragu-Ragu RR= 3, Tidak
Setuju TS= 2, Sangat Tidak Setuju STS= 1. Untuk menarik kesimpulan harus dilihat dari kriteria sebagai berikut:
Indek Minimum = jum.item pertanyaan1=5. Indek Maksimum = jum.item pertanyaan5=25.
Jarak IntervalRentang = Indek Maksimum - Indek Minimum tingkat alternatif jawaban = 25-55 = 4,00.
Maka untuk menarik kesimpulan
Mean
hasil analisis SPSS dilihat dari rentanginterval berikut ini :
Sangat Tidak Setuju = 5,00 sampai 9,00.
Tidak Setuju =
9,01 sampai 13,00 Ragu-Ragu
= 13,01 sampai 17,00
Setuju =
17,01 sampai 21,00 Sangat Setuju
= 21,01 sampai 25,00
Pada tabel 4.6 terlihat hasil analisis statistik deskriptif variabel PKP dengan
Mean
sebesar 19,15, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa rata-
rata responden berada dalam kategori “SETUJU”. Artinya rata-rata
responden sudah setuju bahwa penggunaan Sistem Informasi Keuangan Desa sudah mudah digunakan atau dioperasikan. Sedangkan nilai
minimum yaitu sebesar 11 dalam kategori tidak setuju yang berarti ada responden yang masih menggangap sistem informasi keuangan desa masih
sulit digunakan. Tetapi ada juga responden yang menganggap sistem informasi keuangan desa sangat mudah digunakan yaitu dengan nilai
maksimum 25 dalam kategori sangat setuju. Untuk nilai standar deviasi tingkat sebaran datanya adalah 2,536, yakni menjauhi angka 0 sehingga
dapat dikatakan bahwa penyebaran data adalah cukup beragam. 4.3.1.3.
Persepsi Kemanfaatan PK. Variabel PK terdapat 6 item pernyataan dengan lima alternatif
jawaban Sangat Setuju SS = 5, Setuju S= 4, Ragu-Ragu RR= 3, Tidak Setuju TS= 2, Sangat Tidak Setuju STS= 1. Untuk menarik kesimpulan
harus dilihat dari kriteria sebagai berikut: Indek Minimum = jum.item pertanyaan1=6.
Indek Maksimum = jum.item pertanyaan5=30. Jarak IntervalRentang = Indek Maksimum - Indek Minimum tingkat
alternatif jawaban = 30-65 = 4,80. Maka untuk menarik kesimpulan
Mean
hasil analisis SPSS dilihat dari rentanginterval berikut ini :
Sangat Tidak Setuju = 6,00 sampai 10,80.
Tidak Setuju =
10,81 sampai 15,60 Ragu-Ragu
= 15,61 sampai 20,40
Setuju =
20,41 sampai 25,20 Sangat Setuju
= 25,21 sampai 30,00
Pada tabel 4.6 terlihat hasil analisis statistik deskriptif variabel PK dengan
Mean
sebesar 25,14, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa rata-
rata responden berada dalam kategori “Setuju”. Artinya rata-rata
responden sudah setuju bahwa penerapan Sistem Informasi Keuangan Desa memiliki manfaat bagi mereka. Sedangkan nilai minimum yaitu
sebesar 18 dalam kategori ragu-ragu yang berarti ada responden yang masih ragu-ragu kalau penerapan sistem informasi keuangan desa
memiliki manfaat. Tetapi ada juga responden yang menganggap sistem informasi keuangan desa sangat bermanfaat yaitu dengan nilai maksimum
30 dalam kategori sangat setuju. Untuk nilai standar deviasi tingkat sebaran datanya adalah 2,826, yakni menjauhi angka 0 sehingga dapat
dikatakan bahwa penyebaran data adalah cukup beragam. 4.3.1.4.
Intensitas Penggunaan IP. Variabel IP terdapat 3 item pernyataan dengan lima alternatif
jawaban Sangat Setuju SS = 5, Setuju S= 4, Ragu-Ragu RR= 3, Tidak Setuju TS= 2, Sangat Tidak Setuju STS= 1. Untuk menarik kesimpulan
harus dilihat dari kriteria sebagai berikut: Indek Minimum = jum.item pertanyaan1=3.
Indek Maksimum = jum.item pertanyaan5=15. Jarak IntervalRentang = Indek Maksimum - Indek Minimum tingkat
alternatif jawaban = 15-35 = 2,40. Maka untuk menarik kesimpulan
Mean
hasil analisis SPSS dilihat dari rentanginterval berikut ini :
Sangat Tidak Setuju = 3,00 sampai 5,40.
Tidak Setuju =
5,41 sampai 7,80 Ragu-Ragu
= 7,81 sampai 10,20
Setuju =
10,21 sampai 12,60 Sangat Setuju
= 12,61 sampai 15,00
Pada tabel 4.6 terlihat hasil analisis statistik deskriptif variabel IP dengan
Mean
sebesar 12,37, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa rata-
rata responden berada dalam kategori “Setuju”. Artinya rata-rata
responden setuju bahwa mereka memiliki intensitasniat untuk tetap menggunakan Sistem Informasi Keuangan Desa kedepannya. Sedangkan
nilai minimum yaitu sebesar 9 dalam kategori ragu-ragu yang berarti ada responden yang masih ragu-ragu kalau memiliki niat untuk menggunakan
sistem informasi keuangan desa kedepannya. Tetapi ada juga responden yang sangat memiliki niat untuk menggunakan kedepannya yaitu dengan
nilai maksimum 15 dalam kategori sangat setuju. Untuk nilai standar deviasi tingkat sebaran datanya adalah 1,423, yakni menjauhi angka 0
sehingga dapat dikatakan bahwa penyebaran data adalah cukup beragam. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.3.2.Analisis Data Menggunakan PLS-SEM 4.3.2.1.Evaluasi Model Pengukuran
outer model
4.3.2.1.1. Uji Validitas
4.3.2.1.1.1.
Convergent validity
Data 153 responden diolah menggunakan PLS-SEM didapatlah nilai
outer loading
untuk setiap indikator variabel seperti pada tabel 4.7 berikut:
Tabel 4. 7.
Outer Loading
Intensitas Penggunaan
IP Literasi TIK
LTIK Persepsi
Kemanfaatan PK
Persepsi Kemudahan
Penggunaan PKP
IP1 0,839
IP2 0,877
IP3 0,893
LTIK1 0,711
LTIK10 0,742
LTIK11 0,572
LTIK2 0,664
LTIK3 -0,245
LTIK4 0,466
LTIK5 0,392
LTIK6 0,574
LTIK7 0,664
LTIK8 0,629
LTIK9 0,268
PK1 0,841
PK2 0,843
PK3 0,866
PK4 0,875
PK5 0,868
PK6 0,832
PKP1 0,725
PKP2 0,722
PKP3 0,729
PKP4 0,805
PKP5 0,811
Hasil
Outer loading
atau validitas konvergen digunakan untuk menguji unidimensionalitas dari masing-masing konstruk. Pada validitas
konvergen ini , nilai “
loading factor
” harus 0,6 umumnya 0,7 dan nilai AVE sebesar 0,5 atau lebih Ghozali 2008. Terlihat pada data di atas bahwa
loading
faktornya untuk sebagian besar indikator telah di atas 0,6. Metode lain yang dapat digunakan adalah dengan melihat nilai AVE tiap variabel.
Tabel 4.8.
Average Variance Extracted
Variabel AVE
Intensitas Penggunaan IP 0,757
Literasi TIK LTIK 0,318
Persepsi Kemanfaatan PK 0,730
Persepsi Kemudahan Penggunaan PKP 0,577
Berdasarkan dari tabel 4.8, nilai AVE pada variabel literasi TIK tidak
berada di atas 0,5. Untuk memenuhi validitas konvergen dan dapat digunakan untuk analisis selanjutnya maka perlu dilihat pada nilai pada
outer loading
dengan melihat nilai yang berada di bawah standar yaitu 0,6 untuk didrop dari analisis. Adapun indikator yang didrop adalah LTIK3 -
0,245, LTIK4 0,466, LTIK5 0,392, LTIK9 0,268. Setelah didrop dari analisis, nilai AVE dan
Outer Loading
dapat kita lihat sebagai berikut:
Tabel 4. 9.
Average Variance Extracted
setelah dieliminasi
Variabel AVE
Intensitas Penggunaan IP 0,757
Literasi TIK LTIK 0,527
Persepsi Kemanfaatan PK 0,730
Persepsi Kemudahan Penggunaan PKP 0,577
Tabel 4. 10.
Outer Loading
setelah eliminasi
Intensitas Penggunaan
IP Literasi TIK
LTIK Persepsi
Kemanfaatan PK
Persepsi Kemudahan
Penggunaan PKP
IP1 0,839
IP2 0,877
IP3 0,893
LTIK1 0,808
LTIK10 0,790
LTIK11 0,643
LTIK2 0,763
LTIK6 0,621
LTIK7 0,712
LTIK8 0,723
PK1 0,841
PK2 0,843
PK3 0,866
PK4 0,874
PK5 0,868
PK6 0,832
PKP1 0,721
PKP2 0,721
PKP3 0,731
PKP4 0,805
PKP5 0,814
Dilihat dari tabel 4.9 dan tabel 4.10, nilai AVE semua telah berada di atas 0,5 dan nilai
outer loading
telah 0.6. Tabel 4.9 dan tabel 4.10 mengindikasikan indikator-indikator yang digunakan dalam penelitian ini
telah memenuhi validitas konvergen dan dapat digunakan untuk analisis selanjutnya.
4.3.2.1.1.2.
Discriminant validity
Pada uji validitas diskriminan digunakan nilai
cross loading
. Suatu indikator dikatakan memenuhi
discriminant validity
jika nilai indikator
cross loading
terhadap variabelnya adalah yang terbesar dibandingkan terhadap variabel yang lainnya. Berikut ini disajikan tabel nilai
cross loading
.
Tabel 4.11.
Cross Loading
Intensitas Penggunaan
IP Literasi TIK
LTIK Persepsi
Kemanfaatan PK
Persepsi Kemudahan
Penggunaan PKP
IP1 0,839
0,083 0,591
0,540 IP2
0,877 0,115
0,536 0,457
IP3 0,893
0,205 0,629
0,556 LTIK1
0,155 0,808
0,176 0,119
LTIK10 0,119
0,790 0,140
0,084 LTIK11
0,083 0,643
0,041 0,034
LTIK2 0,125
0,763 0,109
0,112 LTIK6
0,072 0,621
0,131 0,104
LTIK7 0,111
0,712 0,059
0,143 LTIK8
0,107 0,723
0,077 0,090
PK1 0,528
0,203 0,841
0,517 PK2
0,571 0,106
0,843 0,457
PK3 0,552
0,190 0,866
0,428 PK4
0,632 0,140
0,874 0,468
PK5 0,587
0,131 0,868
0,439 PK6
0,593 0,050
0,832 0,475
PKP1 0,399
0,172 0,310
0,721 PKP2
0,374 0,112
0,438 0,721
PKP3 0,379
-0,016 0,312
0,731 PKP4
0,527 0,125
0,443 0,805
PKP5 0,549
0,129 0,513
0,814
Berdasarkan tabel 4.11, hasil nilai
cross loading
menunjukkan bahwa nilai korelasi konstruk dengan indikatornya sudah lebih besar dari pada nilai
korelasi dengan konstruk lainnya. Maka indikator-indikator yang digunakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dalam penelitian ini telah memenuhi validitas diskriminan dan dapat digunakan untuk analisis selanjutnya.
4.3.2.1.2. Reliabilitas
4.3.2.1.2.1.
Composite Reliability
Selanjutnya uji reliabilitas yaitu melihat nilai dari
composite reliability
. Suatu konstruk atau variabel dikatakan memenuhi
composite reliability
jika memiliki nilai
composite reliability
0,7. Berikut adalah nilai
composite reliability
masing-masing konstruk atau variabel:
Tabel 4. 12.
Composite Reliability
Variabel
Composite Reliability
Intensitas Penggunaan IP 0,903
Literasi TIK LTIK 0,885
Persepsi Kemanfaatan PK 0,942
Persepsi Kemudahan Penggunaan PKP 0,872
Hasil tabel 4.12 di atas menunjukkan nilai
composite reliability
untuk semua variabel di atas 0,7 sehingga telah memenuhi syarat.
4.3.2.1.2.2.
Cronbachs Alpha
Selanjutnya uji reliabilitas yaitu melihat nilai dari
Cronbachs Alpha
. Suatu konstruk atau variabel dikatakan memenuhi
Cronbachs Alpha
jika memiliki nilai
Cronbachs Alpha
0,600. Berikut adalah nilai
Cronbachs Alpha
masing-masing konstruk atau variabel. Tabel 4. 13.
Cronbachs Alpha
Variabel
Cronbachs Alpha
Intensitas Penggunaan IP 0,839
Literasi TIK LTIK 0,852
Persepsi Kemanfaatan PK 0,926
Persepsi Kemudahan Penggunaan PKP 0,818
Pada tabel 4.13 menunjukkan nilai hasil
Cronbachs Alpha
semua variabel di atas 0,600 membuktikan bahwa semua variabel dalam penelitian
ini sudah reliabel atau handal. 4.3.2.2.Evaluasi Model Struktural
inner model
Evaluasi selanjutnya adalah model struktural atau
inner model.
Evaluasi pada
inner model
dilihat dari nilai R-
Square
. Berdasarkan pengolahan data dengan SmartPLS 3.0 Professional, dihasilkan nilai R-
Square
sebagai berikut:
Tabel 4. 14.
R-Square
Variabel R
Square
Intensitas Penggunaan IP 0,533
Persepsi Kemanfaatan PK 0,302
Persepsi Kemudahan Penggunaan PKP 0,020
Nilai R-
Square
untuk Intensitas Penggunaan adalah sebesar 0,533 memiliki arti bahwa presentase besarnya pengaruh persepsi kemanfaatan dan persepsi
kemudahan penggunaan sistem informasi keuangan desa terhadap intensitasniat penggunaan adalah sebesar 53,3 sedangkan sisanya yaitu 46,7 dipengaruhi
oleh faktor lain. Nilai R-
Square
untuk persepsi kemanfaaan adalah sebesar 0,302 memiliki arti bahwa presentase besarnya pengaruh persepsi kemudahan
penggunaan dan literasi TIK yang dimiliki oleh perangkat desa terhadap persepsi kemanfaatan penerapan sistem informasi keuangan desa adalah sebesar 30,2
sedangkan sisanya yaitu 69,8 dipengaruhi oleh faktor lain. Nilai R-
Square
untuk persepsi kemudahan penggunaan adalah sebesar 0,020 memiliki arti bahwa presentase besarnya pengaruh literasi TIK yang dimiliki oleh perangkat desa
terhadap persepsi kemudahan penggunaan adalah 2 sedangkan sisanya yaitu 98 dipengaruhi oleh faktor lain.
Pada penilaian
goodness of fit
bisa diketahui melalui nilai Q2. Nilai Q2 memiliki arti yang sama dengan koefisien determinasi R-
Square
pada analisis regresi, di mana semakin tinggi R-Square, maka model dapat dikatakan semakin
fit dengan data. Dari tabel 4.13 R-
Square
dapat dihitung nilai
Q
2
sebagai berikut: Nilai
Q
2
= 1 – 1 – R
1 2
1 - R
2 2
… 1 – R
p 2
Nilai
Q
2
= 1 - 1-0,533 x 1-0,302 x 1-0,020 = 1
– 0,467 x 0,698 x 0,980 = 0,680
Dari hasil perhitungan diketahui nilai Q2 sebesar 0,680 artinya besarnya keberagaman dari data penelitian yang dapat dijelaskan oleh model struktural
yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah sebesar 68,0. Berdasarkan hasil ini, model struktural pada penelitian telah memiliki
goodness of fit
yang cukup baik.
4.3.3.Pengujian Hipotesis
Evaluasi selanjutnya adalah model struktural atau
inner model
dilihat dari nilai koefisien jalur dengan menggunakan metode
Bootstrapping
pada SmartPLS. Sehingga akan diperoleh koefisien jalur
path coefficients
dan nilai t-statistik. Dengan teknik ini, peneliti dapat menilai signifikansi statistik model penelitian
dengan menguji hipotesis untuk tiap jalur hubungan. Untuk uji simultan digunakan uji
t-statistic
yang dimaksudkan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel-variabel eksogen X
i
secara keseluruhan terhadap variabel endogen Y. Pengujian ini dilakukan dengan cara membandingkan anatara
nilai t yang dihasilkan dari perhitungan
t-statistic
dengan nilai
t-table
. Hipotesis nol PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
akan diterima apabila nilai
t-statistic
lebih kecil dari nilai
t-table t-statistic t- table,
ini berarti hipotesis alternatif yang ditolak
.
Sebaliknya, hipotesis nol akan ditolak apabila nilai
t-statistic
lebih besar atau sama dengan nilai
t-table t-statistic
≥
t-table,
ini berarti hipotesis alternatif yang diterima. Nilai
t- table
dapat diketahui berdasarkan taraf signifikansi 0,10 dengan jumlah observasi 153 responden, yaitu
1,28718. Tabel 4.15 berikut ini merupakan hasil uji t-statistik.
Tabel 4. 15. Uji statistik hipotesis nol
Hipotesis Statistik
ξ η
t-statistic
H
01
Literasi TIK Persepsi kemanfaatan
1,002 H
02
Literasi TIK Persepsi kemudahan penggunaan
1,346 H
03
Persepsi kemudahan penggunaan
Persepsi kemanfaatan 7,310
H
04
Persepsi kemudahan penggunaan
Intensitas penggunaan 4,196
H
05
Persepsi kemanfaatan Intensitas penggunaan
5,813 Berdasaran model persamaan pada gambar 3.1, dibuat persamaan struktural
dalam diagram jalur serta uji hipotesis
statistic
untuk pengujian masing-masing hipotesis sebagai berikut:
H
01
:
1 0
: Literasi TIK perangkat desa tidak berpengaruh positif terhadap
persepsi kemanfaatan e-Desa Ha
1
: 1 ≥
: Literasi TIK perangkat desa berpengaruh positif terhadap persepsi kemanfaatan e-Desa
t-statistic
H
01
= 1,002. 1,002
1,28718
t-statistic
H
01
t-table
, maka H
01
diterima Ha
1
ditolak. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
H
02
:
1 0
: Literasi TIK perangkat desa tidak berpengaruh positif terhadap
persepsi kemudahan penggunaan e-Desa Ha
2
: 1 ≥
: Literasi TIK perangkat desa berpengaruh positif terhadap persepsi kemudahan penggunaan e-Desa
t-statistic
H
02
= 1,346. 1,346
≥ 1,28718
t-statistic
H
02
≥
t-table
, maka H
02
ditolak Ha
2
diterima. H
03
:
1 0
: Persepsi kemudahan penggunaan
e
-desa tidak berpengaruh
positif terhadap persepsi kemanfaatan e-desa Ha
3
: 1 ≥
: Persepsi kemudahan penggunaan
e
-desa berpengaruh positif terhadap persepsi kemanfaatan e-desa
t-statistic
H
03
= 7,310. 7,310
≥ 1,28718
t-statistic
H
03
≥
t-table
, maka H
03
ditolak Ha
3
diterima. H
04
:
1 0
: Persepsi kemudahan penggunaan
e
-desa tidak berpengaruh
positif terhadap intensitas penggunaan e-desa. Ha
4
: 1 ≥
: Persepsi kemudahan penggunaan
e
-desa berpengaruh positif terhadap intensitas penggunaan e-desa.
t-statistic
H
04
= 4,196. 4,196
≥ 1,28718
t-statistic
H
04
≥
t-table
, maka H
04
ditolak Ha
4
diterima. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
H
05
:
1 0
: Persepsi kemanfaatan
e
-desa tidak berpengaruh positif
terhadap intensitas penggunaan e-desa Ha
5
: 1 ≥
: Persepsi kemanfaatan
e
-desa berpengaruh positif terhadap intensitas penggunaan e-desa
t-statistic
H
05
= 5,813. 5,813
≥ 1,28718
t-statistic
H
05
≥
t-table
, maka H
05
ditolak Ha
5
diterima. Selanjutnya tabel 4.16 berikut ini menampilkan hasil analisis nilai koefisien untuk
tiap jalur hipotesis dan nilai t-statistik pada
inner model
.
Tabel 4. 16. Hasil analsis jalur
Hipotesis Hubungan
Koef. jalur t-statistik p-
values
Keterangan H
01
LTIK PK
0,083 1,002
0,158 H
01
diterima H
02
LTIK PKP
0,143 1,346
0,089 H
02
ditolak H
03
PKP PK
0,532 7,310
0,000 H
03
ditolak H
04
PKP IP
0,328 4,196
0,000 H
04
ditolak H
05
PK IP
0,498 5,813
0,000 H
05
ditolak Berdasarkan pengujian hipotesis maka hasil analisis pada tabel 4.16 di atas yang
menunjukkan
t-statistic t-table
1,28718 atau
p-value
0,10 adalah H
01.
Maka terbukti secara empiris H
01
dinyatakan diterima tidak signifikantidak berpengaruh positif dan H
02,
H
03
, H
04
, H
05
dinyatakan ditolak signifikanberpengaruh positif. Gambar 4.1
path diagram
berikut ini menunjukkan secara detail korelasi antar hipotesis secara keseluruhan :
Gambar 4. 1.
Path Diagram Complete
Berdasarkan deskripsi data pada sub bagian bab 4.1, maka dapat dibuat analisis data berdasarkan kelompok pendidikan dan umur. Analisis berdasarkan
kelompok dilakukan untuk menguji apakah kelompok data yang telah ditetapkan memiliki perbedaan yang signifikan dalam estimasi parameter kelompok secara
spesifik. Hasil analisis berdasarkan kelompok pada tabel 4.17 dan 4.18 berikut ini :
Tabel 4. 17. Hasil analisis jalur kelompok pendidikan
Hipotesis Hubungan
Koef. jalur t-statistik p-
values
Keterangan Pendidikan SMA
H
01
LTIK PK
0,201 1,275
0,101 H
01
diterima H
02
LTIK PKP
0,307 1,555
0,060 H
02
ditolak H
03
PKP PK
0,310 2,071
0,019 H
03
ditolak H
04
PKP IP
0,268 1,988
0,024 H
04
ditolak H
05
PK IP
0,472 3,360
0,000 H
05
ditolak
Keterangan : H diterima jika t-statistik 1,28718 dan p-values 0,100
H
01
tdk signifikan
H
02
signifikan H
03
signifikan H
05
signifikan
H
04
signifikan
Tabel 4.17. Hasil analisis jalur kelompok pendidikan lanjutan
Hipotesis Hubungan
Koef. jalur t-statistik p-
values
Keterangan Pendidikan D3
H
01
LTIK PK
0,283 1,208
0,114 H
01
diterima H
02
LTIK PKP
0,336 1,038
0,150 H
02
diterima H
03
PKP PK
0,569 2,530
0,006 H
03
ditolak H
04
PKP IP
0,146 0,762
0,223 H
04
diterima H
05
PK IP
0,784 4,295
0,000 H
05
ditolak Pendidikan S1
H
01
LTIK PK
0,015 0,111
0,456 H
01
diterima H
02
LTIK PKP
0,165 0,669
0,252 H
02
diterima H
03
PKP PK
0,634 7,680
0,000 H
03
ditolak H
04
PKP IP
0,497 4,774
0,000 H
04
ditolak H
05
PK IP
0,342 3,152
0,001 H
05
ditolak
Keterangan : H diterima jika t-statistik 1,28718 dan p-values 0,100
Berdasarkan analisis kelompok pendidikan pada tabel 4.17 di atas, dapat dilihat bahwa literasi TIK terhadap persepsi kemudahan penggunaan LTIK
PKP memiliki hasil yang berbeda untuk kelompok pendidikan SMA dan di atasnya
D3 S1. Kelompok pendidikan D3 dan S1 atau pendidikan yang lebih tinggi dari SMA literasi TIK tidak signifikan bagi mereka, baik itu terhadap persepsi
kemudahan penggunaan maupun persepsi kemanfaatan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4. 18. Hasil analisis jalur kelompok umur
Hipotesis Hubungan
Koef.jalur t-statistik
p-
values
Keterangan Umur 30 tahun
H
01
LTIK PK
0,006 0,018
0,493 H
01
diterima H
02
LTIK PKP
0,317 0,839
0,201 H
02
diterima H
03
PKP PK
0,505 2,149
0,016 H
03
ditolak H
04
PKP IP
0,432 3,097
0,001 H
04
ditolak H
05
PK IP
0,473 3,288
0,001 H
05
ditolak Umur 31-40 tahun
H
01
LTIK PK
0,174 1,110
0,134 H
01
diterima H
02
LTIK PKP
-0,090 0,336
0,368 H
02
diterima H
03
PKP PK
0,606 5,216
0,000 H
03
ditolak H
04
PKP IP
0,456 3,165
0,001 H
04
ditolak H
05
PK IP
0,376 2,458
0,007 H
05
ditolak Umur 41-50 tahun
H
01
LTIK PK
0,036 0,134
0,447 H
01
diterima H
02
LTIK PKP
0,279 1,121
0,131 H
02
diterima H
03
PKP PK
0,396 2,404
0,008 H
03
ditolak H
04
PKP IP
0,173 1,133
0,129 H
04
diterima H
05
PK IP
0,666 4,572
0,000 H
05
ditolak Umur 50 tahun
H
01
LTIK PK
0,445 2,636
0,004 H
01
ditolak H
02
LTIK PKP
0,544 4,666
0,000 H
02
ditolak H
03
PKP PK
0,431 2,841
0,002 H
03
ditolak H
04
PKP IP
0,186 1,000
0,159 H
04
diterima H
05
PK IP
0,694 4,163
0,000 H
05
ditolak
Keterangan
:
H diterima jika t-statistik 1,28718 dan p-values 0,100
Berdasarkan analisis kelompok umur pada tabel 4.18 di atas ada 2 hal yang menarik diperhatikan.
Pertama,
hubungan literasi TIK terhadap persepsi kemudahan penggunaan maupun persepsi kemanfaatan LTIK
PKP LTIK PK memiliki signifikanpengaruh positif pada kelompok umur di atas 50 tahun.
Sedangkan kelompok umur 50 tahun ke bawah literasi TIK tidak signifikan bagi mereka, baik itu terhadap persespi kemudahan penggunaan maupun persepsi
kemanfaatan.
Kedua
, pada kelompok umur di atas 40 tahun persepsi kemudahan penggunaan PKP
IP tidak signifikan terhadap intensitas penggunaan. Artinya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kelompok umur di atas 40 tahun kemudahan penggunaan dari sistem informasi tidak lagi menjadi perhatian bagi mereka.
4.4. Pembahasan