3.5. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer didapatkan menggunakan instrumen kuesioner. Kuesioner disebarkan kepada
perangkat desa di DIY yang terpilih sebagai sampel penelitian. Kemudian responden diminta untuk mengisi kuesioner yang telah disediakan dan langsung
dikembalikan kepada peneliti. Di dalam kuesioner terdapat daftar pernyataan- pernyataan dan setiap responden diminta untuk memberikan penilaian sesuai
dengan petunjuk di dalam kuesioner. Dalam skala
likert,
jawaban yang dikumpulkan berupa pernyataan positif atau negatif. Untuk setiap pernyataan akan diberi bobot sebagai berikut.
Tabel 3. 8. Skala
Likert
Pernyataan positif menurut sugiyono 2010
No Pernyataan Skor
pernyataan positif
1 Sangat SetujuSangat SeringSangat Baik
5 2
Setuju Sering Baik 4
3 Ragu-Ragu Kadang Cukup
3 4
Tidak Setuju Hampir Tidak Pernah Kurang Baik 2
5 Sangat Tidak Setuju Tidak Pernah Sangat Tidak Baik
1 `Setelah dilakukan pengukuran dengan menggunakan skala
likert
, kemudian dilakukan tabulasi atas tanggapan responden untuk setiap variabel. Dari hasil
tabulasi tersebut dimasukan dalam garis kontinum yang pengukurannya ditentukan dengan cara berikut.
Gambar 3. 1.Garis Kontinum menurut Sugiyono 2009
Keterangan: Nilai Indek Minimum = Jumlah responden dikali 1
Nilai Indek Maksimum = Jumlah responden dikali 5 Jarak IntervalRentang = Nilai Indek Maksimum - Nilai Indek Minimum 5
Y = Total skor yang diperoleh, yaitu dari jumlah responden yang menjawab S.Setuju dikali 5 + jumlah responden yang menjawab Setuju dikali 4 +
jumlah responden yang menjawab Ragu-ragu dikali 3 + jumlah responden yang menjawab T.Setuju dikali 2 + jumlah responden yang
menjawab S.T.Setuju dikali 1 jumlah item pertanyaan.
3.6. Metode Analisis Data
Data kuesioner yang telah dikumpulkan dan ditabulasi dimasukkan ke
software
SmartPLS. Data tersebut diperiksa ulang untuk konsistensi sehingga dapat meminimalkan kesalahan dalam memasukkan dalam data. Data dianalisis
menggunakan analisis statistik deskriptif dan inferensial. Analisis statistik deskriptif menampilkan data hasil penelitian dalam bentuk rerata skor. Analisis
inferensial menggunakan teknik analisis PLS-SEM
Partial Least Squares
–
Structural Equation Modeling
dengan menggunakan perangkat lunak SmartPLS 3.0.
Penelitian ini menggunakan model kausalitas atau hubungan pengaruh. Dengan demikian, untuk menguji hipotesis yang diajukan digunakan teknik analisis
Partial Least Square - Stuctural Equation Modeling
PLS-SEM yang dioperasikan melalui program SmartPLS 3.0 Professional. Gambar 3.2 di bawah ini
menunjukkan model diagram jalur
Partial Least Square.
Gambar 3. 2. Model Diagram Jalur
Partial Least Square
Analisis PLS-SEM terdiri dari 2 sub model yaitu:
inner model
dan
outer model.
3.6.1
Outer Model
Outer model
atau
outer relation
atau
measurement model
mendefinisikan bagaimana setiap blok indikator berhubungan dengan variabel latennya. Model ini menspesifikasi hubungan antar variabel laten
dengan indikatornya atau dapat dikatakan bahwa
outer model
mendefinisikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
hubungan setiap indikator dengan variabel latennya. Menurut Ghozali 2006, model persamaan dasar dari model pengukuran atau
outer model
dapat ditulis sebagai berikut:
Untuk konstruk laten eksogen X : X = λ
x
ξ +
untuk konstruk laten endogen Y: Y = λ
y
η +
Sumber : Ghozali 2006
Tabel 3. 9. Keterangan simbol Simbol
Nama Keterangan λ
Lamda Bobot faktor Antara variabel laten dengan indikatornya
ξ
Ksi Variabel laten eksogen
Epsilon Pengukuran eror indikator endogen
η
Eta Variabel laten endogen
Delta Pengukuran eror indikator eksogen
Gambar 3.2 menunjukkan bahwa ξ
1
dan ξ
2
merupakan variabel laten eksogen atau independen variabel, η
1
dan η
2
merupakan variabel laten endogen atau variaben dependen. Nilai koefisien dari persamaan akan
menerangkan hubungan atau pengaruh antar variabel sesuai dengan paradigma penelitian.
Pengujian dalam outer
model
yaitu: 3.6.1.1
Uji Validitas Pengujian validitas ada 2 yaitu validitas konvergen dan validitas
diskriminan. Validitas konvergen diuji melalui parameter
loading factor
dan nilai
Average Variance Extracted
AVE. Pengukuran dapat dikategorikan memiliki validitas konvergen apabila nilai
loading factor
lebih dari 0,7 dan nilai AVE lebih dari 0,5 Ghozali, 2008. Validitas diskriminan ditentukan dengan melihat
cross loading
dari setiap variabel. Pengukuran dapat dikategorikan memiliki PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
validitas diskriminan apabila memiliki nilai
cross loading
lebih dari 0,7.
3.6.1.2 Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas dapat dilihat berdasarkan nilai Cronbach’s
alpha
harus lebih dari 0,6 dan nilai
composite reliability
harus lebih dari 0,7 Jogiyanto, 2011. Nilai
composite reliability
menunjukkan ukuran nilai reliabilitas sesungguhnya dari suatu variabel sedangkan
cronbach’s alpha menunjukkan ukuran nilai reliabilitas terrendah dari suatu variabel.
3.6.2
Inner Model
Pengujian padal
inner model
atau model struktural dilakukan untuk menguji hubungan antar konstruk laten.
Inner model
meliputi
inner relation, structural model
dan
substantive theory
menggambarkan hubungan antara variabel laten berdasarkan pada teori substantive.
Inner model
diuji dengan melihat nilai
R-square, Q-square
dan
path coefficient
koefisien jalur untuk mendapatkan informasi seberapa besar variabel laten dependen dipengaruhi
oleh variabel laten independen, serta uji signifikansi untuk menguji nilai signifikansi hubungan atau pengaruh antar variabel Ghozali, 2006.
Pengujian dalam
inner model
yaitu: 3.6.2.1
R-square test
Nilai
R-square
atau koefisien determinasi menunjukkan keragaman konstruk endogen yang mampu dijelaskan oleh konstruk-
konstruk eksogen secara serentak. Nilai
R-square
digunakan untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengukur tingkat variabilitas perubahan variabel independen terhadap variabel dependen. Parameter ini juga digunakan untuk
mengukur kelayakan model prediksi dengan rentang 0 sampai 1. Semakin tinggi nilai
R-square
maka semakin besar pula pengaruh variabel laten eksogen terhadap variabel laten endogen. Nilai
R- square
dapat mendeteksi pengaruh langsung dari variabel eksogen tertentu terhadap variabel endogen. Perubahan nilai
R-square
f
2
digunakan untuk menilai pengaruh variabel independen tertentu terhadap variabel laten dependen secara substantive Ghozali, 2006.
3.6.2.2
Q-square test Q-
square
test
dalam PLS digunakan untuk
predictive relevancy
dalam model konstruktif. Pada penilaian
goodness of fit
bisa diketahui melalui nilai Q
2
. Nilai Q
2
memiliki arti yang sama dengan koefisien determinasi
R-Square
pada analisis regresi, di mana semakin tinggi
R-Square
, maka model dapat dikatakan semakin fit dengan data.
Q- square
mengukur seberapa baik nilai observasi yang dihasilkan oleh model dan juga estimasi parameternya. Pendekatan ini menggunakan
rumus sebagai berikut Hengky dan Ghozali, 2012 :
Q
2
= 1
–
1
–
R
1 2
1 - R
2 2
… 1 –
R
p 2
Keterangan:
R
1 2
R
2 2
… R
p 2
:
R-square
variabel endogen dalam model. Interpretasi
Q
2
sama dengan
koefisien determinasi total pada analisis jalur. mirip
dengan R
2
pada regresi.
Q
2
: koefisien determinasi total pada analisis jalur.
3.6.2.3 Koefisien jalur
Koefisien jalur menunjukkan seberapa besar hubungan atau pengaruh konstruk laten yang dilakukan dengan prosedur
bootstrapping
. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini memaparkan hasil analisis yang dilakukan peneliti dan pembahasan hasil.
4.1. Identitas Responden
Responden dalam penelitian ini adalah perangkat desa di Daerah Istimewa Yogyakarta. Setiap desa dari 80 desa sampel penelitian diwakili oleh 2 orang
responden. Sehingga jumlah responden yang diteliti sebanyak 160 orang. Pada masing-masing kantor desa diberikan 2 dua buah kuesioner, sehingga total
penyebaran adalah 160 buah kuesioner. Pada tabel 4.1 berikut ini detail kuesioner yang dibagikan kepada responden :
Tabel 4. 1. Tingkat pengembalian kuesioner Jumlah Presentase
Jumlah kuesioner yang dibagikan 160
- Jumlah kuesioner yang tidak kembali
6 4
Jumlah kuesioner yang tidak lengkap 1
1 Jumlah kuesioner yang dapat digunakan
153 95
Sedangkan untuk identitas responden yang dikelompokkan berdasarkan umur dan pendidikan terakhir sebagai berikut:
4.1.1. Responden berdasarkan Umur.
Data mengenai identitas responden berdasarkan kelompok Umur pada tabel 4.2 berikut ini: