9
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori 1.
Kepuasan Kerja
Kepuasaan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya.Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan,
dan prestasi kerja Hasibuan, 2005:202.
Menurut Rivai 2004;475, kepuasan kerja pada dasarnya bersifat individual. Setiap individu
mempunyai tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku dalam dirinya.Makin tinggi penilaian terhadap kegiatan
dirasakan sesuai
dengan keinginan
individu, maka
makin tinggi
kepuasannya terhadap kegiatan tersebut. Dengan kata lain, kepuasan merupakan evaluasi yang menggambarkan seseorang atas perasaan
sikapnya senang atau tidak senang, puas atau tidak puas dalam bekerja. Menurut Luthans 2006:243, kepuasan kerja adalah keadaan
emosi yang senang atau emosi positif yang berasal dari penilaian pekerjaan atau pengalaman kerja seseorang.
Menurut beberapa definisi tentang kepuasan kerja diatas, dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja
adalah suatu sikap dimana apa yang diperoleh dari pekerjaannya sesuai dengan yang diharapkan dari pekerjaan.
Terjadinya kepuasan maupun ketidakpuasan kerja pada karyawan dapat dipahami dengan beberapa teori tentang kepuasan kerja
. Dalam Hasibuan 2005:275,
beberapa ahli mengemukakan teori tentang kepuasan kerja. Teori tersebut adalah:
a. Teori Ketidaksesuaian Discrepancy Theory Gibson mengungkapkan teori ini mengukur kepuasana kerja
seseorang dengan menghitung selisih antara sesuatu yang seharusnya dengan kenyataan yang ditawarkan. Sehingga apabila kepuasannya
diperoleh melebihi dari yang diinginkan,maka orang akan menjadi lebih puas lagi, sehingga terdapat discrepancy, tetapi merupakan discrepancy
yang positif. Kepuasan kerja seseorang tergantung pada selisih antara sesuatu yang dianggap akan diharapkan dengan apa yang dicapai.
b. Teori Keadilan Equiry Theory Menurut Wexley dan Yukl teori ini mengemukakan bahwa orang
akan merasa puas atau tidak puas, tergantung pada ada atau tidak adanya keadilan equiry dalam suatu situasi, khususnya situasi kerja. Menurut
teori ini komponen utama dalam teori keadilan adalah input, hasil, keadilan dan ketidakadilan. Input adalah faktor yang bernilai bagi
karyawan yang dianggap mendukung pekerjaannya, seperti pendidikan, pengalaman, kecakapan, jumlah target dan peralatan atau perlengkapan
yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaannya. Hasilnya adalah sesuatu yang dianggap bernilai oleh seorang karyawan yang diperoleh dari