Strategi defensif Usaha yang dilakukan oleh perusahaan guna menangkis anggapan

15 2. Memberikan harga produk dan jasa yang adil dan wajar Tanggung jawab sosial perusahaan juga termasuk melindungi hak-hak pelanggan. Ada 4 empat hak pelanggan, yaitu: • Hak untuk mendapatkan produk yang aman • Hak untuk mendapatkan informasi segala aspek produk • Hak untuk didengar • Hak untuk memilih apa-apa yang mereka akan beli 4. Tanggung jawab terhadap investor Tanggung jawab perusahaan terhadap investor adalah menyediakan pengembalian return investasi yang menarik di antaranya dengan memaksimumkan laba. Selain itu, perusahaan juga bertanggung jawab untuk melaporkan kinerja keuangannya kepada investor seakurat dan setepat mungkin.

5. Tanggung jawab Terhadap Masyarakat Perusahaan harus bertanggung jawab terhadap masyarakat

sekitarnya. Misalnya menyediakan pekerjaan dan menciptakan kesehatan dan menyediakan berbagai kontribusi terhadap masyarakat yang berada dilokasi tersebut. 12 Kegiatan program yang dilakukan oleh perusahaan dalam konteks tanggung jawab sosialnya dapat dikategorisasi dalam tiga bentuk, yaitu:

1. Public relation

Usaha untuk menanamkan persepsi positif kepada komunitas tentang kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Biasanya berbentuk kampanye yang tidak terkait sama sekali dengan produk yang dihasilkan oleh perusahaan yang bersangkutan. Bentuk ini lebih ditekankan pada penanaman persepsi tentang perusahaan dengan si perusahaan membuat suatu kegiatan sosial tertentu dan khusus sehingga tertanam dalam image komunitas bahwa perusahaan tersebut banyak melakukan kegiatan sosial sampai anggota komunitas tidak mengetahui produk apa yang dihasilkan oleh perusahaan yang bersangkutan.

2. Strategi defensif Usaha yang dilakukan oleh perusahaan guna menangkis anggapan

negatif komunitas luas yang sudah tertanam terhadap kegiatan perusahaan terhadap karyawannya, dan biasanya untuk melawan ‘serangan’ negatif dari anggapan komunitas atau komunitas yang sudah terlanjur berkembang. 3. Keinginan tulus untuk melakukan kegiatan yang baik yang benar- benar berasal dari visi perusahaan itu Berusaha untuk menanamkan kesan baik terhadap komunitas atau komunitas berkaitan dengan kegiatan perusahaan, biasanya 12 Suryana, Kewirausahaan, Edisi Pertama : Salemba Empat, Jakarta, 2001, hal. 182. 16 berkaitan erat dengan kebudayaan perusahaan yang berlaku. Kegiatan tanggung jawab sosial dari perusahaan yang bersangkutan didorong oleh kebudayaan yang berlaku di perusahaan, sehingga secara otomatis dalam kegiatan pertanggungjawaban sosial perusahaan yang bersangkutan sudah tersirat etika dari perusahaan tersebut. 13 Literatur dalam ilmu sosial. Ilmu sosiologi, dan khususnya kegiatan- kegiatan sosial merupakan saksi dan penyebab yang mendorong timbulnya akuntansi pertanggungjawaban sosial perusahaan. Dalam hal ini menimbulkan adanya kecenderungan beralihnya perhatian pada kesejahteraan individu ke arah kesejahtraan sosial. Kecenderungan ini dapat dilihat dari beberapa paradigma berikut ini: a. Kecenderungan Terhadap Kesejahteraan Sosial Sejarah menunjukkan bahwa kelangsungan hidup manusia, kesejahteraan masyarakat dan sebenarnya hanya dapat lahir dari sikap kerja sama antar unit- unit masyarakat itu sendiri. Kenyataan ini semakin disadari dan semakin dibutuhkan pertanggungjawabannya untuk mengetahui gambaran yang jelas tentang keterkaitan saling pengaruh mempengaruhi antar perusahaan dan masyarakat. b. Kecenderungan Terhadap Kesadaran Lingkungan Dalam hal ini kesadaran manusia dalam memperhatikan lingkungan belum begitu besar, dimana justru perhatian yang lebih besar terhadap kesejahteraan binatang peliharaan dan kesayangan dan mengabaikan kesajahteraan makhluk manusia itu sendiri. Kesadaran akan kebenaran inilah yang merupakan salah satu pendorong munculnya akuntansi pertanggungjawaban sosial. 13 Bambang Rudito dan Melia famiola, Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di Indonesia, Cetakan Pertama : Rekayasa Sains, Bandung, 2007, hal. 210-212. 17 c. Perspektif Ekosistem Orientasi yang terlalu diarahkan kepada pembangunan ekonomi, efesiensi, menimbulkan krisis ekosistem. Dimana tanpa pembatasan terhadap tingkah laku manusia tampaknya yang timbul hanya kehancuran dan kekacauan, sehingga perspektif terhadap ekosistem inilah yang mendorong akuntansi pertanggungjawaban sosial. d. Ekonomisasi vs Sosialisasi Ekonomisasi mengarahkan perhatian hanya kepada kepuasan individual sebagai unit yang selalu mempertimbangkan cost dan benefit tanpa memperhatikan kepentingan masyarakat. Sebaliknya sosialisasi memfokuskan perhatiannya terhadap kepentingan sosial dan selalu mempertimbangkan efek sosial yang ditimbulkan oleh kegiatannya. Walaupun sosialisasi ini belum tampak nyata, namun pengaruh pemerintah dan tekanan sosial cenderung menguntungkan kepentingan sosial. Akhirnya perlu alat ukur sampai seberapa jauh pengaruh perusahaan terhadap masyarakat. Penyakit sosial yang ditimbulkan oleh pengaruh kegiatan Negara dan bisnis ditanggulangi secara tepat dan terarah, salah satu upaya ke arah itu yaitu: 1. Perlunya Standar atau ukuran tentang kualitas pengaruh kegiatan itu. 2. Sikap baru yang muncul belakangan ini yang cenderung ke arah memperhatikan kesejahteraan sosial perlu didukung dan dimantapkan, bahkan perlu diratifikasi. 3. Hubungan perusahaan masyarakat perlu diserasikan dengan cara keterlibatan perusahaan untuk memperbaiki ketimpangan sosial masyarakat. 18 Beberapa hal yang diungkapkan dalam konsep pengukuran dan penilaian yaitu lingkungan: 1. Polusi 2. Pencegahan kerusakan lingkungan, konservasi sumber-sumber alam, dan lain- lain. Praktek usaha yang fair: 1. Merekrut pegawai dari minoritas dan peningkatan kemampuannya 2. Penggunaan tenaga wanita 3. Pembukaan unit usaha di luar negeri, dan lain-lain Sumber tenaga manusia: 1. Kesehatan dan keamanan pegawai 2. Training, dan lain-lain Keterlibatan terhadap masyarakat: 1. Kegiatan masyarakat sekitar 2. Bantuan kesehatan 3. Pendidikan 4. Seni, dan lain-lain Produksi: 1. Keamanan produksi 2. Mengurangi polusi 3. Keracunan, dan lain-lain Ahmed Belkaoui dengan cara sistematis mengelompokkan batasan sikap perusahaan terhadap tanggung jawab sosial ini dalam lima kategori yaitu: Pertama : Tanggung jawab perusahaan hanya terbatas pada usaha mencari laba yang maksimal. Jika perusahaan dapat mengumpulkan laba yang 19 sebesar-besarnya tanpa memperhatikan efek sosialnya, berarti perusahaan sudah memenuhi panggilan tugasnya sebagai badan usaha. Menurut kategori ini, apabila perusahaan diwajibkan untuk memperhatikan lingkungan sosial masyarakat, maka akan merusak sendi-sendi ekonomi persaingan bebas. Kedua : Disamping tujuan mencari untung, perusahaan juga harus memperhatikan pihak-pihak tertentu dengan siapa ia mempunyai kepentingan. Hal ini dicontohkan dengan perbaikan kesejahtraan karyawan, menjalin hubungan baik dengan kelompok masyarakat, dan lain-lain. Ketiga : Perusahaan melepaskan diri dari tujuan hanya mencari laba dengan memperluas tanggung jawab manajemen. Keempat : Tanggung jawab sosial perusahaan mencakupi hal yang bersifat ekonomi dan non ekonomi. Dalam kategori ini dikenal tiga pusat lingkaran: 1. Lingkaran dalam, mencakup tanggung jawab dasar dalam melaksanakan fungsinya dengan efisien. 2. Lingkaran tengah, mencakup tanggung jawab untuk melaksanakan fungsi ekonomisnya dengan penuh kesadaran akan perubahan nilai dan prioritas yang berlaku dalam masyarakat. 3. Lingkaran luar, mencakup tanggung jawab yang baru muncul dan masih berkembang, dimana perusahaan harus secara luas terlibat secara aktif untuk memperbaiki lingkungan sosial. 20 Kelima : Tanggung jawab sosial diperluas melewati batas tanggung jawab dan mencakupi keterlibatan total terhadap tugas-tugas sosial. Keenam : Kategori ini merupakan variasi semua pengertian yang diliput oleh literatur tentang bentuk dan batasan tanggung jawab sosial perusahaan di atas. Bentuk keterlibatan perusahaan tergantung pada lingkungan sosial, bentuk masyarakat, sifat, dan keadaan tertentu yang berbeda dari satu masyarakat dengan masyarakat yang lain. Bentuk kegiatan tersebut sebagai berikut: 1. Lingkungan Hidup, yaitu terdiri dari: a. Keindahan lingkungan b. Penggunaan tanah c. Pengelolaan sampah d. Pengurangan suara bising e. Pengawasan terhadap efek polusi f. Dan lain-lain 2. Energi, terdiri dari: a. Penghematan energi dalam proses produksi b. Dan lain-lain 3. Sumber Daya Manusia dan Pendidikan, terdiri dari: a. Keamanan dan kesehatan karyawan b. Kebutuhan keluarga dan rekreasi karyawan c. Menambah dan memperluas hak-hak karyawan d. Bantuan pada sekolah 21 e. Pendirian sekolah f. Peningkatan karier karyawan g. Membantu pendidikan tinggi h. Dan lain-lain 4. Praktek Bisnis yang jujur, terdiri dari: a. Memperhatikan hak-hak karyawan b. Selalu mengontrol kualitas produk c. Adanya jaminan d. Dan lain-lain 5. Membantu Masyarakat Lingkungan, terdiri dari: a. Memanfaatkan tenaga ahli perusahaan dalam mengatasi masalah sosial di lingkungannya b. Membangun klinik kesehatan c. Membangun sekolah d. Membangun rumah ibadah e. Sumbangan untuk kegiatan sosial masyarakat f. Perbaikan sarana pengangkutan g. Dan lain-lain 6. Kegiatan Seni dan Kebudayaan, terdiri dari: a. Sponsor kegiatan seni dan budaya b. Membantu lembaga seni dan budaya c. Penggunaan seni dan budaya dalam iklan d. Dan lain-lain 22 7. Hubungan dengan Pemegang Saham, terdiri dari: a. Sifat keterbukaan Direksi pada semua Persero b. Pengungkapan keterlibatan perusahaan dalam kegiatan sosial c. Dan lain-lain 8. Hubungan dengan Pemerintah, terdiri dari: a. Mentaati peraturan pemerintah b. Membantu lembaga pemerintah sesuai dengan kemampuan perusahaan c. Membantu secara umum usaha peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat d. Dan lain-lain Pelaksanaan bentuk-bentuk kegiatan tanggung jawab sosial di perusahaan ini akan semakin cepat apabila terdapat beberapa tekanan atau faktor antara lain: 1. Adanya Peraturan Pemerintah dan UU yang diberlakukan 2. Ditetapkannya standar akuntansi yang mengharuskan pengungkapan tanggung jawab sosial 3. Adanya kesadaran dari perusahaan D.1. Tanggung jawab Sosial Pada Masyarakat Lingkungan Perusahaan Adapun yang menjadi perhatian dalam Tanggung jawab Sosial Pada Masyarakat Lingkungan Perusahaan adalah : 1. Pemberian subsidi kepada masyarakat dibandingkan dengan laba perusahaan. 2. Pembangunan infrastruktur kesehatan seperti klinik kesehatan pada komunitas masyarakat. 23 3. Pemberian dukungan pada masyarakat dalam aspek pendidikan termasuk pemberian beasiswa, kesempatan magang, dan kesempatan riset, dan pemberian fasilitas peendidikan bus buat anak sekolah. 4. Ketertiban perusahaan dalam pendirian lembaga keagamaan rumah ibadah dan kegiatan kerohanian perayaan hari besar. 5. Keterlibatan perusahaan terhadap perbaikan sarana pengangkutan di lingkungan masyarakat. 6. Pemberian sumbangan untuk kegiatan sosial masyarakat. 7. Pemberian bantuan pada lingkungan masyarakat atas perbaikan perumahan dan pasar. 8. Prioritas lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar termasuk pemberian fasilitas dan motivasi oleh perusahaan untuk berwirausaha bagi masyarakat sekitar di sekitar industriperusahaan tersebut. 9. Dukungan perusahaan terhadap aspek kegiatan seni dan budaya dengan menjadi sponsor pagelaran seni, pameran dan sebagainya. D.2. Tanggung Jawab Sosial Pada Tenaga Kerja Perusahaan SDM Adapun yang menjadi perhatian dalam Tanggung Jawab Sosial Pada Tenaga Kerja Perusahaan SDM adalah : 1. Tanggung jawab perusahaan atas keselamatan kerja karyawan serta fasilitas yang telah diberikan pada karyawan. 2. Pemberian atas fasilitas kesehatan karyawan fasilitas berupa pendirian perusahaan 3. Program latihan dan bantuan pendidikan tinggi bagi karyawan. 24 4. Pendirian koperasi karyawan. 5. Bantuan perusahaan atas pendidikan keluarga anggota karyawan seperti beasiswa. 6. Pemberian fasilitas peribadatan di lingkungan perusahaan. 7. Pemberian cuti karyawan yang diberikan oleh perusahaan termasuk cuti yang diperlukan oleh pekerja wanita. 8. Tanggung jawab perusahaan dalam memperhatikan hak-hak karyawan. 9. Kebijaksanaan perusahaan dalam pemenuhan kebutuhan keluarga dan rekreasi bagi karyawan perusahaan.

E. Konsep Pengukuran Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial