BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Hematologi
Pada umumnya, darah terdiri dari dua komponen utama, yaitu: 1 55 adalah sel plasma, cairan matriks ekstraselular yang mengandung zat-zat terlarut,
dan 2 45 adalah unsur yang diedarkan yang terdiri dari sel dan fragmen- fragmen sel. Pada umumnya, sekitar 99 dari unsur yang diedarkan merupakan
sel darah merah eritrosit, kurang dari 1 adalah sel darah putih leukosit dan platelet. Tortora, 2009.
2.2. Hematopoiesis
Hematopoiesis adalah proses dan perkembangan sel darah. Pada masa embrio dan fetus, proses ini melibatkan beberapa organ, yaitu hati, limpa, timus,
getah bening, dan sumsum tulang. Akan tetapi, setelah fetus dilahirkan sampai dewasa, proses ini hanya melibatkan sumsum tulang dan sedikit peran dari getah
bening. Dorland, 2012 Sumsum tulang adalah jaringan lunak, berongga, dan terletak pada bagian
dalam dari tulang tengkorak, tulang skapula, tulang rusuk, tulang panggul, dan tulang belakang. Semua jenis sel darah diproduksi di sumsum tulang. Sumsum
tulang terbentuk dari sejumlah kecil stem sel darah, sel pembentuk darah, sel lemak, dan jaringan yang membantu pertumbuhan sel darah American Cancer
Society, 2013. Pembentukan sel darah dimulai dari sel punca yang disebut sebagai
pluripoten stem sel hemositoblas. Sel ini mempunyai kapasitas untuk merubah diri menjadi berbagai macam tipe sel. Stem sel ini terdiri dari mieloid stem sel dan
limfoid stem sel. Perkembangan awal dari mieloid stem sel hingga menjadi sel darah merah eritrosit, patelet, monosit, neutrofil, eosinofil, dan basofil terjadi di
sumsum tulang merah. Berbeda dengan limfoid stem sel limfosit T, limfosit B, dan sel NK, perkembangan awalnya sama dengan mieloid stem sel. Akan tetapi,
penyempurnaan sel ini terjadi pada jaringan limfatik Tortora, 2009.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1. Komponen cairan darah Tortora; Bryan, 2009.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.2. Hematopoesis Komorniczak, 2011. Selama hematopoesis, stem sel mieloid berdiferensiasi menjadi sel
progenitor. Akan tetapi, beberapa stem sel mieloid dan stem sel limfoid berkembang secara langsung menjadi sel. Sel – sel progenitor dikenal sebagai
colony- forming units CFUs, yaitu: CFU-E yang menghasilkan sel eritrosit, CFU-Meg menghasilkan megakariotik yang merupakan sumber platelet,
sedangkan CFU-GM yang menghasilkan granulosit terutama neutrofil dan monosit. Sel ini juga disebut sebagai sel prekursor sel blas. Secara keseluruhan,
pembelahan sel ini akan berkembang sesuai dengan sel pembentuknya. Contohnya, monoblas akan berkembang menjadi monosit, eosinofil mieloblas
berkembang menjadi eosinofil, begitu juga selanjutnya Tortora, 2009.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.3 Perkembangan sel darah Tortora, 2009
Universitas Sumatera Utara
2.3. Leukemia Limfoblastik Akut