2.3. Leukemia Limfoblastik Akut
Leukemia merupakan penyakit keganasan sel darah yang berasal dari sumsum tulang, ditandai oleh proliferasi sel-sel darah putih. Pengaturan sel
leukosit yang terganggu menyebabkan proliferasi sel leukosit menjadi tidak teratur dan tidak terkendali. Keadaan ini menyebakan fungsi sel leukosit menjadi
tidak normal, sehingga fungsi-fungsi lain dari sel darah normal juga terganggu hingga menimbulkan gejala leukemia yang dikenal dalam klinik. Leukemia akut
juga dibagi atas leukemia limfoblastik akut LLA dan leukemia mieloblastik akut LMA Perwono dan Ugrasena, 2010. Leukemia Limfoblastik Akut Acute
Lymphoblastic Leukemia disebut juga sebagai Acute Lymphatic Leukemia American Cancer Association, 2013.
2.3.1. Klasifikasi
Menurut WHO 2008, klasifikasi dilakukan berdasarkan sitogenik dan karakteristik molekulernya Tabel 2.1, sedangkan menurut French-American-
British FAB, klasifikasi LLA berdasarkan morfologi Tabel 2.2 dapat dibagi menjadi 3, yaitu:
A. L1: terdiri dari sel-sel limfoblas kecil serupa, dengan kromatin homogen, anak inti umumnya tidak tampak dan sitoplasma sempit.
B. L2: pada jenis ini sel limfoblas lebih besar, tetapi ukurannya bervariasi, kromatin lebih kasar dengan satu atau lebih anak inti.
C. L3: terdiri dari sel limfoblas besar, homogen dengan kromatin berbercak, banyak ditemukan anak inti serta sitoplasma yang basofilik dan bervakuolisasi
Perwono dan Ugrasena, 2010.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1. Klasifikasi LLA berdasarkan WHO Lanzkowsky,2011.
Leukemia limfoblastik limfoma prekursor sel-B
Leukemia limfoblastik limfoma prekursor sel-B tidak spesifik Leukemia limfoblastik limfoma prekursor sel-B dengan kelainan genetik
Leukemia limfoblastik limfoma prekursor sel-B, dengan translokasit9;22q34;q11.2; BCR-ABL 1
Leukemia limfoblastik limfoma prekursor sel-B, dengan translokasi tv;11q23; penyusunanan ulang MLL
Leukemia limfoblastik limfoma prekursor sel-B, dengan translokasi t12;21p13;q22 TEL-AML 1 ETV6-RUNX1
Leukemia limfoblastik limfoma prekursor sel-B, dengan hiperdiploid Leukemia limfoblastik limfoma prekursor sel-B, dengan hipodiploid
Leukemia limfoblastik limfoma prekursor sel-B, dengan translokasi t5;14q31;32 IL3-IGH
Leukemia limfoblastik limfoma prekursor sel-B, dengan translokasi t1;19q23;p13.3; TCF 3-PBX 1
Leukemia limfoblastik limfoma prekursor sel-T
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.2. Gambaran sitologi dari tipe LLA berdasarkan klasifikasi FAB Imbach,2005.
L1 L2
L3 Ukuran dari
blas Kecil, seragam
Besar, Berubah- ubah
Sedang sampai sangat besar,
seragam Jumlah
sitoplasma Sedikit
Berubah-ubah Sedang
Sitoplasmik basofilia
Sedang Berubah-ubah
Sangat
Sitoplasmik vacuoles
Berubah-ubah Berubah-ubah
Menonjol
Nukleus Teratur, sekali-kali
membelah, kromatin yang homogen
Tidak teratur, membelah,
kromatin yang heterogen
Teratur, tidak membelah,
kromatin yang monoton
Nukleous 0-1, tidak menonjol
1 atau lebih, menonjol
2-5, menonjol
Nukleat rasio sitoplasma
Tinggi Rendah
Rendah
2.3.2. Faktor Resiko