a. Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Pengolahan Makanan
Kontinental
Data nilai raport mata pelajaran produktif siswa kelas dua semester I di SMK Negeri 4 Yogyakarta dan SMK Negeri 2 Godean Tahun Ajaran
20082009 dapat disimpulkan melalui tabel distribusi frekuensi berikut ini: Tabel 7. Distribusi frekuensi prestasi belajar siswa SMK pada mata pelajaran
Pengolahan Makanan Kontinental
Interval Jumlah
Prosentase Kategori
9 0– 100 75,1– 9,9
60,0–75 59,9
57 43
- 57
43 -
Sangat tinggi Tinggi
Rendah Sangat rendah
Jumlah 100
100 Berdasarkan tabel 7 di atas, pada mata pelajaran Pengolahan Makanan
Kontinental dapat diketahui bahwa interval kelas yang memiliki frekuensi tertinggi adalah interval kelas yang memiliki rentang 75,1 – 9,9 dengan
jumlah frekuensi 57. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kecendrungan prestasi belajar program produktif mata pelajaran Pengolahan
Makanan Kontinental dalam hubungannya dengan intensitas melihat tayangan kuliner di televisi yang diperoleh dari 100 orang responden
menunjukan bahwa siswa yang memiliki prestasi belajar pada kategori tinggi sebanyak 57 orang atau 57, kategori rendah 43 orang atau 43, sedangkan
untuk kategori sangat tinggi dan sangat rendah tidak ada.
b. Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Pengolahan Makanan
Oriental
Berdasarkan nilai raport semester ganjil tahun ajaran 20082009, prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pengolahan Makanan Oriental dapat dilihat
pada tabel distribusi frekuensi berikut ini: Tabel 8. Distribusi frekuensi prestasi belajar siswa SMK pada mata pelajaran
Pengolahan Makanan Oriental
Interval Jumlah
Prosentase Kategori
9 0– 100 75,1– 9,9
60,0–75 59,9
66 34
- 66
34 -
Sangat tinggi Tinggi
Rendah Sangat rendah
Jumlah 100
100 Berdasarkan tabel 8 di atas, pada mata pelajaran Pengolahan Makanan
Oriental dapat diketahui bahwa interval kelas yang memiliki frekuensi tertinggi adalah interval kelas yang memiliki rentang 75,1– 9,9 dengan
jumlah frekuensi 66.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kecendrungan prestasi belajar program produktif mata pelajaran Pengolahan
Makanan Oriental dalam hubungannya dengan intensitas melihat tayangan kuliner di televisi yang diperoleh dari 100 orang responden menunjukan
bahwa siswa yang memiliki prestasi belajar dalam kategori tinggi sebanyak 66 orang atau 66, kategori rendah 34 orang atau 34, sedangkan untuk
kategori sangat tinggi dan sangat rendah tidak ada. Untuk lebih jelasnya distribusi frekuensi ini dapat diamati melalui
histogram berikut ini:
Gambar 4. Histogram distribusi frekuensi prestasi belajar siswa SMK pada mata pelajaran Pengolahan Makanan Oriental
c. Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pengolahan Kue Dan