Faktor Eksternal FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA

bahan pelajaran yang diterima, belajar secara rutin dengan berusaha menguasai pelajaran-pelajaran yang diterima. Sedangkan cara belajar yang tidak disiplin yaitu hanya melakukan kegiatan belajar jika ada ulangan saja Luthfiah Wardani, 2006:25. c. Menurut Bimo Walgito 1993:43, faktor internal yang berasal dari diri siswa yaitu faktor bahan atau materi yang dipelajari, dengan menggunakan prinsip umum dalam belajar yakni: 1 Belajar dengan cara keseluruhan prinsip totalitas 2 Belajar dengan menggunakan ulangan 3 Apa yang dipelajari hendaknya diadakan ulangan sesering mungkin 4 Bahan pelajaran hendaknya diulang pada waktu senggang 5 Menghubungkan bahan dengan bahan lain sehingga merupakan kesatuan yang berarti

2. Faktor Eksternal

Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan non sosial. a. Lingkungan sosial 1 Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, administrasi dan teman- teman sekelas dapat mempengaruhi proses belajar seorang siswa. Faktor guru meliputi pendidikan guru, pengarahan guru dalam manajemen kelas, pengetahuan bahan ajar oleh guru dan pengalaman guru. Keberhasilan belajar pada tingkat sekolah lanjutan banyak ditentukan oleh kualitas guru. Kualitas guru sangat ditentukan oleh pendidikannya, kemampuan guru dalam mengelola proses belajar mengajar di kelas, pengetahuan bahan yang dikuasainya dan pengalaman mengajarnya. Keempat indikator tersebut sangat penting dalam memantapkan tugasnya sebagai guru yaitu mengajar. Kemampuan guru banyak ditentukan oleh pengetahuan guru itu sendiri akan bahan yang diajarkan dan cara mengajarkannya. Walaupun pengalaman mengajar yang lebih berperanan dalam mengajar namun kemampuan guru juga tidak mutlak diperlukan. Sebab tanpa menguasai bahan yang diajarkan, mustahil dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Oleh karena itu, pengalaman guru dan kemampuan dalam mengelola proses belajar mengajarnya bersifat saling melengkapi sehingga akan semakin baik kondisi guru dalam menunaikan tugasnya Sudarsono, 1985: 68. Kondisi sekolah dipandang sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan siswa yang tidak boleh diabaikan. Kondisi sekolah yang berpengaruh terhadap prestasi siswa adalah fasilitas sekolah, kondisi kelas, kepadatan kelas dan lingkungan belajar sekolah. Sekolah yang memiliki fasilitas baik akan menghasilkan murid yang berprestai lebih tinggi dibandingkan dengan sekolah yang memiliki fasilitas yang kurang baik. Lingkungan belajar sekolah juga akan berpengaruh terhadap kegiatan belajar siswa. Keadaan lingkungan yang gaduh akan banyak mengurangi konsentrasi belajar siswa, yang berarti belajar mereka kurang efektif. Sebaliknya lingkungan belajar yang tenang akan meningkatkan konsentrasi dan memberikan dorongan pada kegiatan belajar siswa. 2 Lingkungan sosial masyarakat, tempat tinggal siswa akan mempengaruhi belajar siswa. Lingkungan yang aman akan memberikan kenyamanan dalam proses belajar siswa. 3 Lingkungan sosial keluarga sangat mempengaruhi kegiatan belajar. Status sosial ekonomi, jumlah saudara kandung, peranan dan motivasi orang tua, hubungan antara anggota keluarga, orang tua, anak yang harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik. Status sosial ekonomi akan memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar anak. Pendidikan orang tua akan mempengaruhi sikapnya dalam menyekolahkan anaknya. Demikian pula kegiatan belajarnya juga akan diperhatikan dan hal ini akan berpengaruh terhadap prestasi belajar anaknya. Status sosial ekonoi seseorang banyak ditentukan oleh beberapa faktor seperti penghasilan, pendidikan, pekerjaan dan sebagainya. Jumlah saudara kandung akan berkaitan dengan perhatian orang tua terhadap anaknya. Semakin besar jumlah saudara kandung tentu saja perhatian terhadap anaknya akan semakin berkurang. Bila anak kurang mendapatkan perhatian orang tuanya maka belajarnya kurang bersungguh-sungguh sehingga prestasi belajarnya juga akan berkurang. Dari segi lain, semakin besar jumlah saudara kandung maka akan semakin banyak masalah yang timbul dalam keluarga tersebut. Hal ini akan menyebabkan konsentrasi belajar anak berkurang yang berarti hasil belajar anak tersebut tidak akan maksimal Sudarsono, 1985: 69 Peranan dan motivasi orang tua sangat diperlukan dalam kegiatan belajar siswa. Adanya peranan dan motivasi orang tua maka kegiatan belajar anak dapat terkontrol sehingga akan meningkatkan presatasi belajar anak. Orang tua perlu memberikan dorongan agar anak selalu berusaha belajar giat untuk mencapai prestasi belajar yang maksimal. b. Lingkungan non sosial 1 Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar, cuaca yang baik, suasana yang sejuk dan tenang. Lingkungan alamiah tersebut merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas belajar siswa. 2 Lingkungan instrumental, yaitu perangkat belajar yang dapat digolongkan dua macam yaitu hardware gedung sekolah, alat-alat belajar, fasilitas sekolah, lapangan dan lain-lain dan software kurikulum sekolah, peraturan sekolah, buku dan lain-lain

3. Beberapa

Dokumen yang terkait

Implikatur Percakapan Iklan Produk Kosmetik di Televisi: Tinjauan Pragmatik

43 285 101

Tayangan Jejak Petulang Dan Minat Berpetualang Siswa (Studi Korelasional Pengaruh Tayangan Jejak Petualang di Trans 7 terhadap Minat Berpetualang Siswa SMA Negeri 1 Berastagi)

6 41 118

Pengaruh Iklan Sampo Pantene di Televisi Terhadap Preferensi Konsumen (Studi Kasus Mahasiswi AMIK MBP Medan)

4 60 103

Tayangan otomotif SmartDrive dan Minat Menonton (Studi Korelasional Pengaruh Tayangan Otomotif SmartDrive di Metro TV terhadap Minat menonton di Kalangan Masyarakat Lingkungan VI Kelurahan Pangkalan Mashyur, Kecamatan Medan Johor di Kota Medan)

2 40 97

Pengaruh Penayangan Iklan simPATI freedom Di Televisi Terhadap Keputusan Pembelian Pada Siswa SMA Santo Thomas 1 Medan

2 36 99

HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TAYANGAN ACARA MEMASAK DI TELEVISI TERHADAP PENGETAHUAN BIDANG BOGA PADA SISWA KELAS XII JASA BOGA SMK NEGERI 6 YOGYAKARTA.

3 10 121

HUBUNGAN MENONTON TAYANGAN PROGRAM KULINER DI TELEVISI DENGAN PENGETAHUAN BIDANG BOGA SISWA KELAS XI JASA BOGA SMK NEGERI 3 KLATEN.

0 2 137

PENGARUH INTENSITAS MELIHAT TAYANGAN KULINER PADA PROGRAM TELEVISI TERHADAP MINAT BELAJAR MEMASAK SISWA SMK PI AMBARRUKMO 1 SLEMAN.

0 1 121

HUBUNGAN INTENSITAS MELIHAT TAYANGAN MEMASAK DI TELEVISI TERHADAP MINAT MEMASUKI SMK JURUSAN BOGA PADA SISWA KELAS 9 SMP NEGERI 3 DEPOK DIY.

0 0 191

Pengaruh Intensitas Melihat Tayangan Kuliner di Media Televisi Terhadap Motivasi Belajar Memasak Siswa SMA Negeri 4 Yogyakarta.

0 0 176