Gambar 4. Histogram distribusi frekuensi prestasi belajar siswa SMK pada mata pelajaran Pengolahan Makanan Oriental
c. Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pengolahan Kue Dan
Roti
Berdasarkan nilai raport semester ganjil semester 1 tahun ajaran 20082009, prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pengolahan Kue dan
Roti dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi berikut ini: Tabel 9. Distribusi frekuensi prestasi belajar siswa SMK pada mata pelajaran
Pengolahan Kue dan Roti
Interval Jumlah
Prosentase Kategori
9 0– 100 75,1– 9,9
60,0–75 59,9
73 27
- 73
27 -
Sangat tinggi Tinggi
Rendah Sangat rendah
Jumlah 100
100
Berdasarkan tabel 9 di atas, pada mata pelajaran Pengolahan Kue dan Roti dapat diketahui bahwa interval kelas yang memiliki frekuensi tertinggi
adalah interval kelas yang memiliki rentang 75,1– 9,9 dengan jumlah frekuensi 73. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kecendrungan
prestasi belajar program produktif mata pelajaran Pengolahan Kue dan Roti dalam hubungannya dengan intensitas melihat tayangan kuliner di televisi
yang diperoleh dari 100 orang responden menunjukan bahwa siswa yang memiliki prestasi belajar kategori tinggi sebanyak 73 orang atau 73,
kategori rendah 27 orang atau 27, sedangkan untuk kategori sangat tinggi dan sangat rendah tidak ada.
d. Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pengelolaan Usaha
Boga
Berdasarkan nilai raport semester ganjil tahun ajaran 20082009, prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pengelolaan Usaha Boga dapat dilihat pada
tabel distribusi frekuensi berikut ini: Tabel 10. Distribusi frekuensi prestasi belajar siswa SMK pada mata
pelajaran Pengelolaan Usaha Boga
Interval Jumlah
Prosentase Kategori
9 0– 100 75,1– 9,9
60,0–75 59,9
50 50
- 50
50 -
Sangat tinggi Tinggi
Rendah Sangat rendah
Jumlah 100
100 Berdasarkan tabel 10 di atas, pada mata pelajaran Pengelolaan Usaha
Boga diketahui bahwa interval kelas yang memiliki frekuensi tertinggi adalah
interval kelas yang memiliki rentang 75,1– 9,9 dan 60,0–75 dengan jumlah frekuensi 50. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kecendrungan
prestasi belajar program produktif mata pelajaran Pengelolaan Usaha Boga dalam hubungannya dengan intensitas melihat tayangan kuliner di televisi
yang diperoleh dari 100 orang responden menunjukan bahwa siswa yang memiliki prestasi belajar pada kategori tinggi sebanyak 50 orang atau 50,
kategori rendah 50 orang atau 50, sedangkan untuk kategori sangat tinggi dan sangat rendah tidak ada.
Untuk lebih jelasnya distribusi frekuensi ini dapat diamati melalui histogram berikut ini:
Gambar 5. Histogram distribusi frekuensi prestasi belajar siswa SMK pada mata pelajaran Pengelolaan Usaha Boga
F. PENGUJIAN PERSYARATAN ANALISIS