58
adalah tersedianya media pembelajaran on line, karena belum tersedia pada semua mata pelajaran maka
diberi bobot 0,3 dan skor 4. Kemudahan memperoleh informasi dengan bantuan smartphone juga dianggap
sebagai peluang bagi guru, tetapi karena masih belum banyak guru yang memiliki dan memanfaatkan maka
hanya diberi bobot 0,2 dan skor 3 oleh para guru. Pada faktor-faktor yang menjadi ancaman bagi
guru untuk dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri adalah
jaringan internet yang sering terganggu baik di lingkungan sekolah. Faktor ini menyumbang bobot dan
skor yang cukup besar, yaitu 0,5 dan 5. Selanjutnya, perkembangan
teknologi yang
sedemikian cepat
mengakibatkan guru ketinggalan beradaptasi, tetapi tidak berpengaruh besar sehingga hanya diberi bobot
0,3 dan skor 3. Penyalahgunaan internet juga menjadi ancaman, tetapi diberi bobot dan skor cukup kecil,
yaitu 0,2 dan 2, mengingat peran guru sebagai pendidik yang meskipun ada tetapi dianggap kecil dalam hal ini.
4.2. Pembahasan
4.2.1. Aspek Penguasaan Materi, Struktur, Konsep, dan Pola Pikir Keilmuan yang Mendukung
Mata Pelajaran yang Diampu
Hasil analisis dalam matrik IFAS yaitu faktor- faktor kekuatan dan kelemahan didapatkan skor akhir
59
0,8, sedangkan untuk matrik EFAS yaitu faktor-faktor peluang dan ancaman skor akhirnya adalah -0,5. Hasil
analisis ini menunjukkan bahwa strategi berada di kuadran 2 atau ST Strenght-Treat yaitu memanfaatkan
kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman. Matrik
SWOT berdasarkan
hasil analisis
tersebut digambarkan sebagai berikut:
Kuadran 3 WO Kuadran 1 SO
Kuadran 4 TW Kuadran 2 ST
Gambar 4.1 . Matrik SWOT aspek penguasaan materi, struktur,
konsep dan pola pikir keilmuan. Gambar 4.1. menunjukkan bahwa strategi yang
bisa dilakukan
untuk mengembangkan
aspek penguasaan materi, struktur, konsep dan pola pikir
keilmuan adalah dengan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki oleh para guru untuk mengatasi tantangan
Berbagai Peluang
Berbagai Ancaman
3 2
1
Berbagai Kekuatan Berbagai
Kelemahan
3 2
1 -1
-2 -3
-1 -2
Strategi dengan memanfaatkan kekuatan
untuk mengatasi ancaman
60
yang ada. Strategi ini dikenal juga dengan strategi diversifikasi, yaitu mengembangkan kekuatan yang
dimiliki guna meminimalisir ancaman. Tantangan terbesar adalah bahwa tidak ada
sanksi bagi guru yang cenderung stagnan atau tidak mau mengembangkan potensinya. Dengan peraturan
bahwa guru minimal harus berijazah S-1, dan bahkan beberapa sudah memiliki ijazah S-2 serta telah
memiliki sertifikat
pendidik diharapkan
mampu menggugah motivasi guru untuk mengembangkan
penguasaan materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan.
4.2.2. Aspek Penguasaan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran yang
Diampu
Hasil analisis untuk aspek penguasaan standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang
diampu dalam matrik IFAS yaitu faktor-faktor kekuatan dan kelemahan didapatkan skor akhir sebesar -1,25,
sedangkan untuk matrik EFAS yaitu faktor-faktor peluang dan ancaman skor akhirnya adalah 0,5. Hasil
analisis ini menunjukkan bahwa strategi berada di kuadran 3 atau WO Weakness Opportunity yaitu
memanfaatkan peluang yang ada untuk mengatasi kelemahan yang dimiliki.
Hasil analisis tersebut digambarkan dalam matrik SWOT sebagai berikut:
61 Kuadran 3 WO
Kuadran 1 SO
Kuadran 4 TW Kuadran 2 ST
Gambar 4.2. Matrik SWOT aspek penguasaan standar kompetensi
dan kompetensi dasar mata pelajaran Berdasarkan gambar 4.2. di atas dapat dilihat
bahwa pada aspek penguasaan standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu, strategi
yang bisa digunakan adalah strategi turn arround, yaitu dengan memanfaatkan peluang yang ada untuk
mengatasi kelemahan
para guru.
Kelemahan- kelemahan guru dieliminir sembari memanfaatkan
peluang yang ada sehingga kompetensi profesional guru dapat ditingkatkan pada aspek penguasaan standar
kompetensi ini. Tersedianya anggaran yang disediakan oleh
komite sekolah untuk IHT in house training kurikulum
Berbagai Peluang
Berbagai Ancaman
3
2 1
Berbagai Kekuatan Berbagai
Kelemahan
2 1
-1 -2
-3 -1
-2
Strategi dengan memanfaatkan peluang
untuk mengatasi kelemahan
-3
-4
62
dan juga pelaksanaan program tahunan dari Dinas Pendidikan Kota Salatiga untuk program peningkatan
kompetensi guru jika direalisasikan secara optimal bisa untuk mengurangi kelemahan para guru yang memiliki
kebiasaan hanya meng-copy administrasi pembelajaran tahun sebelumnya. Review dan sinkronisasi kurikulum
dengan dunia usahadunia industri yang dilaksanakan secara berkala juga dapat mengurangi ketergantungan
guru yang membuat administrasi pembelajaran dengan mencontoh atau men-download dari internet.
4.2.2. Aspek Pengembangan Materi Pelajaran yang Diampu secara Kreatif