54
Kompetensi Guru yang diadakan setiap tahun bisa menjadi stimulan bagi guru untuk meningkatkan
kompetensi profesionalnya, meskipun peserta dan bidang yang dilombakan terbatas. Dengan alasan itu
faktor ini diberi bobot 0,3 dan skor 4. Sedangkan pelatihan pembuatan PTK dari LPMP Provinsi Jawa
Tengah dan BKD Kota Salatiga yang pesertanya sangat terbatas meskipun juga menjadi faktor kekuatan tetapi
bobotnya reltif kecil, yaitu 0,2 dan diberi skor 3. Pada faktor-faktor yang merupakan kelemahan
guru pada aspek mengembangkan keprofesionalannya, dapat dapat dideskripsikan bahwa diklat dari BP Dikjur
maupun PPPGT kadang-kadang tidak sesuai dengan kebutuhan, misalnya pelatihan berulang pada keahlian
yang sama, atau pada keahlian yang tidak ada pada kurikulum. Faktor ini diberi bobot 0,4 dan skor 4.
Diklat yang diadakan pemerintah biasanya pesertanya terbatas dan jika melakukan diklat mandiri terkendala
masalah biaya. Ke dua faktor ini diberi skor dan bobot yang sama, yaitu 0,3 dan 3.
4.1.6. Aspek Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Mengembangkan Diri
Matrik IFAS aspek memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri
dapat dilihat dari hasil analisis faktor kekuatan dan kelemahan temuan wawancara serta pemberian skor
dan bobot hingga perhitungan akhir sebagai hasil fgd, disajikan dalam tabel 4.9 berikut ini.
55
Tabel 4.9
Internal Factors Analisis Summary Aspek Memanfaatkan Teknologi Informasi dan
Komunikasi untuk Mengembangkan Diri
Internal Factors Analisis Summary IFAS No
Kekuatan Bobot
Skor Total
1 Guru telah biasa bekerja dengan internet
0,3 4
1, 2 2
Guru yang telah mengikuti pelatihan e-learning 0,3
5 1,5
3 Hampir semua guru telah memiliki lap top
0,2 3
0,6 4
Guru memiliki fasilitas intranet dan internet 0,2
3 0,6
TOTAL 1,0
15 3,9
No Kelemahan
Bobot Skor
Total 1
Guru belum bisa memanfaatkan internet untuk pembelajaran
0,2 2
0,4 2
Guru masih mengajar dengan cara konvensional 0,4
5 2,0
3 Guru mengajar dengan mengandalkan job sheet
0,3 3
0,9 TOTAL
1 11
3,3 Total Skor Akhir Kekuatan-Kelemahan
0,6 Sumber : Hasil Focus Group Discussion, 2014
Memperhatikan tabel 4.9 diatas, para guru berpendapat
bahwa guru
yang telah
diberikan pelatihan e-learning seharusnya dapat memanfaatkan
teknologi informasi
dan komunikasi
untuk mengembangkan diri. Faktor ini diberi skor dan bobot
56
paling tinggi pada aspek ini, yaitu 0,4 dan 5. Selain itu, kebanyakan guru yang telah biasa menggunakan
internet juga
dianggap sebagai
faktor yang
menguntungkan dan diberi bobot 0,3 dan skor 4 oleh para guru. Hampir semua guru di SMK Negeri 2
Salatiga memiliki laptop, dan memiliki fasilitas intranet dan internet yang disediakan oleh sekolah, maupun
pribadi. Hal ini juga merupakan kekuatan guru, tetapi karena
belum semua
dimanfaatkan untuk
pembelajaran maka hanya diberi bobot dan skor yang sama, yaitu 0,2 dan 3.
Faktor-faktor yang dianggap sebagai hal yang menjadi kelemahan guru antara lain adalah guru yang
masih mengajar dengan cara konvensional, ceramah tanpa media baik off line maupun on line. Faktor ini
diberi bobot dan skor cukup besar, yaitu 0,4 dan 5. Selain itu, guru yang mengajar hanya dengan
mengandalkan job sheet juga dianggap sebagai suatu kelemahan, diberi bobot 0,3 dan skor 3. Sedangkan
guru yang tidak dapat memanfaatkan internet untuk pembelajaran diberi bobot 0,2 dan skor 2.
Matrik EFAS aspek memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri
dapat dilihat dari hasil analisis faktor peluang dan ancaman serta pemberian skor dan bobot hingga
perhitungan akhir, yang disajikan dalam tabel 4.10 berikut ini.
57
Tabel 4.10
Eksternal Factors Analisis Summary Aspek Memanfaatkan Teknologi Informasi dan
Komunikasi untuk Mengembangkan Diri
Eksternal Factors Analisis Summary EFAS No
Peluang Bobot
Skor Total
1 Akses internet mudah dan murah
0,5 5
2,5 2
Teknologi smart phone guna memperoleh informasi 0,2
3 0,6
3 Tersedia media pembelajaran on line
0,3 4
1,2 TOTAL
1,0 12
4,3 No
Ancaman Bobot
Skor Total
1 Fasilitas yang disediakan internet rawan disalah
gunakan 0,2
2 0,4
2 Perkembangan teknologi yang lamban diadaptasi
0,3 3
0,9 3
Jaringan internet di sekolah sering terganggu 0,5
5 2,5
TOTAL 1,0
11 3,8
Total Skor Akhir Kekuatan-Kelemahan 0,5
Sumber : Hasil Focus Group Discussion, 2014
Berdasarkan tabel 4.10 di atas, faktor utama sebagai peluang yang dapat dimanfaatkan oleh guru
untuk mengembangkan diri mengoptimalkan teknologi informasi
dan komunikasi
adalah mudah
dan murahnya jaringan internet. Faktor ini diberi skor dan
bobot yang tinggi, yaitu 0,5 dan 5. Faktor lainnya
58
adalah tersedianya media pembelajaran on line, karena belum tersedia pada semua mata pelajaran maka
diberi bobot 0,3 dan skor 4. Kemudahan memperoleh informasi dengan bantuan smartphone juga dianggap
sebagai peluang bagi guru, tetapi karena masih belum banyak guru yang memiliki dan memanfaatkan maka
hanya diberi bobot 0,2 dan skor 3 oleh para guru. Pada faktor-faktor yang menjadi ancaman bagi
guru untuk dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri adalah
jaringan internet yang sering terganggu baik di lingkungan sekolah. Faktor ini menyumbang bobot dan
skor yang cukup besar, yaitu 0,5 dan 5. Selanjutnya, perkembangan
teknologi yang
sedemikian cepat
mengakibatkan guru ketinggalan beradaptasi, tetapi tidak berpengaruh besar sehingga hanya diberi bobot
0,3 dan skor 3. Penyalahgunaan internet juga menjadi ancaman, tetapi diberi bobot dan skor cukup kecil,
yaitu 0,2 dan 2, mengingat peran guru sebagai pendidik yang meskipun ada tetapi dianggap kecil dalam hal ini.
4.2. Pembahasan