31
dari pekerjaan, dan dapat memutuskan bagaimana bentuk kehidupan yang diharapkannya, di samping pekerjaan untuk mencari nafkah. Dari
pernyataan yang disampaikan BP3KI dan B. Wetik terdapat unsur-unsur yang sama yaitu agar individu dapat mengenal dirinya, lingkungannya
dan dapat mengambil keputusan secara tepat bagi kehidupan dan masa depannya.
Dari pemaparan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa bimbingan karir adalah layanan bantuan yang diberikan kepada individu agar
individu tersebut mampu mengenal dirinya, mengenal lingkungannya, dan dapat mengambil keputusan secara tepat bagi kehidupan dan masa
depannya. Dalam penelitian ini motivasi berwirausaha termasuk dalam kajian pemahaman diri. Melalui penelitian ini diharapkan siswa mampu
mengenal dirinya dengan baik sehingga dapat meningkatkan motivasi berwirausaha melalui layanan bimbingan karir yang dilakukan oleh
peneliti dan guru Bimbingan dan Konseling.
2. Tujuan Bimbingan Karir
Tujuan bimbingan karir menurut Ruslan A. Gani 1996: 12 adalah sebagai berikut:
a. Dapat menilai dan memahami dirinya terutama mengenai potensi-potensi dasar, minat, sikap, dan kecakapan.
b. Mempelajari dan mengetahui tingkat kepuasan yang mungkin dapat dicapai dari suatu pekerjaan.
c. Mempelajari dan mengetahui berbagai jenis pekerjaan yang berhubungan dengan potensi dan minatnya.
d. Memiliki sikapa yang positif dan sehat terhadap dunia kerja, artinya siswa dapat memberikan penghargaaan yang wajar
terhadap setiap jenis pekerjaan.
32
e. Memperoleh pengarahan mengenai semua jenis pekerjaan yang ada di lingkungannya.
f. Mempelajari dan mengetahui jenis-jenis pendidikan atau latihan yang diperlukan untuk suatu pekerjaan tertentu.
g. Dapat memberikan penilaian pekerjaan secara tepat. h. Sadar dan akan memahami nilai-nilai yang ada pada dirinya
dan pada masyarakat. i. Dapat menemukan hambatan-hambatan yang ada pada diri
dan lingkungannya, dan dapat mengatasi hambatan-hambatan tersebut.
j. Akan sadar tentang kebutuhan masyarakat dan negaranya yang berkembang.
k. Dapat merencanakan masa depannya sehingga dia dapat menemukan karir dan kehidupannya yang serasi.
Sedangkan Herr Cramer 1984: 264 memaparkan tujuan bimbingan karir pada Sekolah Menengah Atas adalah sebagai berikut:
a. Menunjukkan hubungan antara hasil belajar, nilai-nilai aspirasi pendidikan, dan pilihan karirnya.
b. Menganalisis kompetensi pribadi sekarang dalam keterampilan keterampilan yang diperlukan untuk pilihan-
pilihan karier dan mengembangkan rencana-rencana untuk memperkuat keterampilan ini bila di perlukan.
c. Bertanggung jawab dalam perencanaan karier dan konsekuensi- konsekuensinya.
d. Kesiapan untuk memenuhi syarat bagi pendidikan pasca sekolah lanjutan dengan mengambil mata pelajaran yang
diperlukan oleh tipe program dan lembaga yang diinginkan perguruan tinggi,perdagangan,perusahaan.
33
e. mengembangkan pengetahuan
dan keterampilan
keterampilan yang berhubungan dengan kehidupan sebagai konsumen.
f. mengembangkan keterampilan-keterampilan
yang berhubungan dengan penggunaan efektif waktu luang.
g. secara sistematis menguji realitas pilihan-pilihan karier dengan menghubungkannya dengan hasil belajar dalam
mata pelajaran. h. Mengidentifikasi jalan alternatif untuk memenuhi
pendidikan atau jabatan yang diinginkan apabila pilihan yang telah dibuat tidak tersedia.
i. Menjelaskan bentuk dasar dari pendidikan lanjutan dan mendaftar yang paling berhubungan dengan pilihan
karirnya. j. Mengidentifikasi langkah yang harus dilakukan untuk
memperoleh perizinan setelah SMA mencakup pihak yang akan dihubungi, penerapan waktu dan prosedur, dan
penanaman modal bila diperlukan. k. Mengembangkan rencana yang lebih spesifik untuk
mengimplementasikan tujuan karirnya. l. Melaksanakan perencanaan karir yang telah dibuat.
Pemaparan Ruslan A. Gani, Herr Cramer tentang tujuan bimbingan karir tersebut selaras dengan definisi bimbingan karir yang
34
pada dasarnya bertujuan supaya individu mengenal diri, lingkungan, dan dapat mengambil keputusan secara tepat.
3. Kajian Pemahaman Diri