27
Pernyataan Kuratko senada dengan Riset empiris yang dilakukan oleh Keeble maupun Orhan dan Scott bahwa motivasi
berwirausaha lebih diakibatkan oleh faktor tarikan, yaitu yang berasal dari dalam diri individu.
Dari beberapa pernyataan yang dipaparkan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi berwirausaha dipengaruhi oleh dua faktor
yaitu faktor penarik pull t
»¼
ory yang berupa kebutuhan untuk bebas;
status dalam masyarakat; aktualisasi diri; dan perbaikan terhadap status quo, dan faktor pendorong push theory yaitu pendapatan keluarga dan
tanggung jawab terhadap keluarga; ketidakpuasan dengan pekerjaan dan gajinya atau kesulitan menemukan pekerjaan yang tepat.
4. Cara Meningkatkan Motivasi Berwirausaha
Pembelajaran entrepreneurship
diharapkan mampu
meningkatkan motivasi berwirausaha yang mantap dalam diri peserta didik. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Pusat kurikulum yang
tercantum dalam Barnawi dan Mohammad Arifin 2012 : 133 bahwa pembelajaran entrepreneurship diarahkan pada pencapaian tiga
kompetensi, yaitu penanaman karakter entrepreneur, pemahaman konsep, dan skill. Pencapaian kompetensi karakter entrepreneur dan
skill lebih besar bobotnya daripada kompetensi pemahaman konsep. Selanjutnya Barnawi dan Mohammad Arifin menyebutkan salah
satu model pembelajaran kewirausahaan yang dapat membentuk karakter dan perilaku kewirausahaan adalah model project-based
28
l
½ ¾¿ ÀÁÀÂ
. Model ini berasal dari gagasan John Dewey berkaitan dengan konsep
à ½
¾¿ ÀÁ À ÄÅ
ÆÇÁ
n
Â
, yaitu proses perolehan hasil belajar dengan mengerjakan tindakan-tindakan tertentu sesuai dengan tujuannya,
terutama penguasan peserta didik tentang bagaimana melakukan sesuatu pekerjaan yang terdiri atas serangkaian tingkah laku untuk
mencapai suatau tujuan. Kesimpulan dari pemaparan di atas yaitu motivasi berwirausaha
dapat ditingkatkan melalui metode proj
½ È
t
ÉÄ ¾Ê ½Ë
l
½ ¾¿
ÀÁ ÀÂ
yang merupakan model yang digagas oleh John Dewey.
5. Cara Mengukur Motivasi Berwirausaha
Motivasi berwirausaha dapat diukur menggunakan skala motivasi berwirausaha. Sebelum tindakan, subjek penelitian diberi
Ì ¿ ½
É
t
½
st skala motivasi berwirausaha untuk mengetahui tingkat motivasi berwirausaha
siswa sebelum diberi tindakan. Pada akhir siklus, subjek penelitian diberi post
É
t
½
st skala motivasi berwirausaha untuk mengetahui
peningkatan skor motivasi berwirausaha setelah pemberian tindakan. Data hasil dari skala motivasi berwirausaha dapat dikuatkan
menggunakan observasi yang dilakukan pada saat tindakan berlangsung. Observasi dilakukan guna mengetahui sikap dan perilaku
subjek yang muncul dalam pelaksanaan tindakan dan mengetahui gejala-gejala yang sekiranya yang tidak bisa diungkap dengan skala
motivasi berwirausaha.
29
B. Kajian tentang Bimbingan Karir 1. Pengertian Bimbingan Karir