93
Tabel 11. Pedoman Observasi Sekolah
No. I ndikator
Keterangan Keterangan
checklist Ya
Tidak
1 SDI T
Hidayatullah Yogyakarta
a. Visi dan Misi
b. Nilai-nilai karakter yang
menjadi perhatian
untuk dikembangkan
c. Sumber Data a. Mengamati apakah visi
dan misi sekolah mencerminkan nilai-
nilai karakter. b. Menemukan nilai-nilai
apa saja yang menjadi prioritas di SDI T
Hidayatullah Yogyakarta
c. Menemukan siapa saja pihak yang bisa
dijadikan sumber data selama penelitian
√
√
√ 2
Kondisi Geografis
SDI T Hidayatullah
Yogyakarta a. Letak
Geografis b. Jumlah siswa
c. Jumlah kelas d. Luas sekolah
e. Sarana
prasarana sekolah
Mengamati kondisi lingkungan sekolah,
fasilitas sekolah. Apakah kondisi lingkungan dan
sarana prasarana sekolah sudah terlihat mendukung
dalam penerapan nilai karakter.
√ √
√ √
√
3 I mplementasi
Nilai-nilai Pendidikan
Karakter a. Perencanaan
b. Pelaksanaan c. Evaluasi
d. Kendala Mencari keterangan
tentang tahapan proses implementasi nilai-nilai
pendidikan karakter di SDI T Hidayatullah
Yogyakarta √
√ √
√
F. Validitas dan Reabilitas I nstrumen 1. Validasi I nstrumen
I nstrumen yang digunakan dalam penelitian ini merupakan instrumen nontest. I nstrumen nontest merupakan instrumen yang digunakan untuk
mengukur sikap. Dalam instrumen nontest jawabannya tidak ada yang “salah atau benar”, tetapi bersifat “positif dan negatif”. I nstrumen tersebut tidak
mengharuskan menggunakan reabilitas instrumen. Hal tersebut diungkapkan oleh Sugiyono, “I nstrumen nontest yang digunakan untuk mengukur nilai sikap
94
cukup memenuhi validitas konstruksi construct validity. Untuk menguji validitas konstruk construct validity, maka dapat digunakan pendapat dari ahli
judgment expert” Sugiyono, 2010: 350. Setelah instrumen angket dibuat, maka langkah selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Jumlah tenaga ahli yang
dimintai pendapat dalam penelitian ini ada 3 orang yang merupakan guru tenanga pendidik SDI T Hidayatullah Yogyakarta. Validator pertama merupakan
wali kelas VA putra, kemudian validator kedua adalah wali kelas VB putri, dan validator ketiga adalah guru agama I slam SDI T Hidayatullah Yogyakarta yang
ketiganya merupakan tenaga pendidik ahli yang mengetahui tentang pokok bahasan seputar nilai karakter yang diterapkan di SDI T Hidayatullah tersebut.
Kemungkinan ketiga validator tersebut akan member pendapat mengenai instrumen yang dapat digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan, dan mungkin
dirombak total. Setelah pengujian konstruk dari ahli selesai, maka diteruskan uji coba
instrumen. Uji coba instrumen dilaksanakan dengan menganalisis butir-bitir yang telah valid. Uji coba instrumen yang telah disetujui oleh para ahli dicobakan pada
sampel darimana populasi diambil Sugiyono, 2009: 352. I nstrumen kemudian diuji cobakan kepada 10 orang siswa kelas V SDI T Hidayatullah Yogyakarta.
Siswa kelas V SDI T tersebut yang akan dimintai keterangan apakah instrumen penelitian tersebut dapat mereka pahami atau tidak. Hasil uji coba angket siswa
kelas V SDI T tersebut, menunjukkan bahwa 7 dari 10 siswa menunjukkan bahwa pernyataan dalam angket mudah dipahami.
95
2. Reabilitas I nstrumen
Reabilitas berkenaan dengan tingkat ketepatan pada hasil pengukuran. Suatu instrumen harus memiliki tingkat reabilitas yang memadai dalam sebuah
penelitian, apabila instrumen tersebut digunakan untuk mengukur suatu aspek walaupun diukur beberapa kali memiliki hasil yang relatif sama, Nana Syaodih,
2012: 230. Dalam hal reabilitas, Susan Stainback 1988 menyatakan bahwa
reabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Dalam pandangan psitivistik kuantitatif, suatu data dinyatakan reliabel apabila
dua atau lebih peneliti dalam obyek yang sama menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukkan data yang tidak
berbeda. Karena reabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi, maka bila ada peneliti lain mengulangi atau mereplikasi dalam penelitian pada obyek yang sama
dengan metode yang sama maka akan menghasilkan data yang sama. Suatu data yang reliabel atau konsistensi akan cenderung valid, walaupun belum tentu
valid. I nstrumen yang dibuat harus reabel, yaitu instrumen tersebut sudah
cukup baik dan dapat diketahui keajegan dari hasil penelitian yang menggunakan penerapan instrumen tersebut. Dalam penelitian ini, keajegan mengacu paada
sebuah kemungkinan dimana bila peneliti selanjutnya melakukan penelitian yang sama dengan metode penelitian dan responden yang sama, maka akan diperoleh
hasil yang sama dengan subyek yang sama pula.
96
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data bertujuan agar proses penyusunan data dapat ditafsirkan secara mendalam. Analisis data merujuk tentang pengujian secara
sistematis tentang suatu hal yang berguna untuk menentukan bagian-bagiannya. Secara umum data yang diperoleh akan diolah dengan bantuan SPSS versi 13.0.
Peneliti menggunakan analisis tentang data yang diperoleh agar diketahui maknanya. Untuk data kuantitatif yang diperoleh dari kuisioner yakni diawali
dengan pengolahan data skala Likert, data kuantitatif tadi dapat dianalisis dengan menghitung rata-rata jawaban berdasarkan scoring setiap jawaban dari
responden yang kemudian data tersebut dipresentasikan. Berikut merupakan rumus untuk mengetahui presentase hasil dari angket
responden. = n x 100
N Dimana:
= Presentase yang dicari
n =
Nilai yang diperoleh N
= Jumlah seluruh nilai
Gambar 3. Rumus Presentase Hasil Angket Responden. Berikut merupakan rumus yang digunakan dalam analisis statistik
deskriptif. K
= 1 + 3,3 log n Dimana:
R = max – min
K =
Jumlah kelas interval P
= R K
n =
Jumlah sampel R
= Rentang data
P =
Panjang kelas interval Gambar 4. Rumus Analisis Statistik Deskriptif.
Sumber: Sugiyono, 2010: 36-57 Data yang telah dianalisis tersebut kemudian diinterpretasikan dalam
bentuk deskriptif atau narasi. Berikut merupakan tabel tentang presentase deskripsi.