Bentuk Lagu Tiga bagian

bentuk umum paling sering digunakan dari sonata klasik ialah sebagai berikut yaitu : a. Eksposisi movementsubbagian ke-1, ialah bagian pertama dalam bentuk sonata dimana diperkenalkan tema-tema yang kemudian diolah dalam bagian development b. Development movementsubbagian ke-2 ialah “pengembangan” dari tema; dengan modulasi-modulasi ke tangga nada yang jauh dengan mengkonfrontasikan kedua tema. “subbagian development cukup berbeda dengan eksposisi dan rekapitulasi di situ tema dipamerkan secara statis; sedangkan development dikuasai oleh pengolahan tema secara dinamis c. Rekapitulasi movementsubbagian ke-3 merupakan pengulangan dari eksposisi kemudian kembali ke tonika dalam eksposisi. Fungsi rekapitulasi adalah ganda: pertama eksposisi diulang sesudah development dengan ketegangan-ketegangan yang kuat untuk mendatangkan kembali suatu ketenangan; kedua agar terbentuk pola A-B-A yang menciptakan suatu pembulatan yang diperkuat dengan kembalinya tonika tidak hanya dalam tema I, tetapi juga dalam tema II yang kini disesuaikan dengan tonalitas tema I.

8. Rondo Forms

Kata Rondo berasal dari istilah perancis yaitu rondeau. Rondeau ialah suatu bentuk puitis yang telah ada sejak abad ke 12 yang kemudian diterapkan pada musik. Istilah tersebut terkait dengan bentuk-bentuk yang mempunyai suatu refrain yang selalu kembali recurrent. Stein, 2011:112 Sedangkan meurut Prier 1996:64 Rondo berarti “lagu berputar”: maksudnya “refren”. Maka Rondo mirip dengan bentuk lagu refren – solis, seperti lazim dipakai dalam lagu pantun dsb. Hanyalah perlu dicatat bahwa Rondo adalah bentuk musik instrumental. Prier juga mengatakan bahwa, Rondo dikuasai oleh prinsip: kembali kepada lagu semula setelah mengalami lagu yang berlainan. Rondo dimulai dengan sebuah “refren” yang disebut A. Refren A dapat terdiri dari satu periode saja atau dua periode. Biasanya Rondo dimulai dengan refren tersebut. Termasuk ciri khas Rondo bahwa refren setidak-tidaknya muncul tiga kali bila ia hanya muncul dua kali, maka bentuk nya adalah A – B – A atau bentuk lagu tiga bagian dan bukan rondo Menurut Stein 2011:112 Rondo sebagai sebuah bentuk seharusnya tidak dibingungkan dengan pemahaman tentang rondo sebagai tipe karakter. Sebagai bentuk, istilah rondo diterapkan pada pola yang menampilkan sebuah tema yang senantiasa hadir bergantian setelah satu, dua, tiga atau perkecualian lebih digresi, dan bisa dalam tempo yang lambat atau cepat. Walaupun demikian sebagai suatu gerakan yang berjudul rondo, atau sebagaimana digambarkan rondo sebagai sebuah gerakan yang berjudul rondo , atau sebagaimana digambarkan rondo sebagai sebuah karakter maupun bentuk, biasanya memiliki suasana yang hidup dan lincah, indikasi tempo biasanya allegro atau sejenis. Menurut Stein 2011:112 mengatakan bahwa dari berbagai macam pola rondo, tiga variasi utama yang sering digunakan ialah: