pembelajaran dapat dicapai dengan optimal ada berbagai model pembelajaran. Dalam proses pembelajaran harus diingat bahwa tidak ada
model pembelajaran yang paling tepat untuk segala situasi dan kondisi. Oleh karena itu, dalam memilih model pembelajaran yang tepat haruslah
memperhatikan kondisi siswa, sifat materi bahan ajar, fasilitas media yang tersedia, kondisi guru itu sendiri. Di bawah ini akan dijelaskan beberapa
macam-macam metode pembelajaran:
a. Metode Ekspositori
Secara definisi, metode ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal
dari seorang guru kepada sekelompok siswa agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal Wina Sanjaya, 2009: 179.
Metode ini merupakan pengembangan dari metode konvensional atau ceramah. Metode ekspositori adalah metode pembelajaran yang
digunakan dengan memberikan terlebih dahulu definisi, prinsip dan konsep materi pembelajaran. Dalam metode ini guru memberikan
contoh-contoh pemecahan masalah dengan tanya jawab, diskusi dan tugas. Metode ekspositori adalah pengembangan dari metode ceramah
yang mengurangi ketergantungan pada guru. Dalam metode ekspositori, guru memberikan gambaran kepada siswa tentang definisi
dan konsep pada awal pembelajaran. Guru memberikan penjelasan dengan bantuan power point yang berupa gambar atau animasi.
Menurut Wina Sanjaya 2009: 190 metode ekspositori ini mempunyai beberapa keunggulan diantaranya :
1 Guru bisa mengontrol urutan dan keluasan materi pembelajaran, dengan demikian guru dapat mengetahui sampai sejauh mana siswa
menguasai bahan pelajaran yang disampaikan. 2 Metode ekspositori dianggap sangat efektif apabila materi pelajaran
yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara waktu yang dimiliki untuk belajar terbatas.
3 Melalui pembelajaran ini selain siswa dapat mendengar melalui penuturan tentang suatu materi pelajaran, juga sekaligus siswa bisa
melihat atau mengobservasi melalui pelaksanaan demonstrasi. 4 Bisa digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran kelas yang besar.
Kegiatan guru berbicara pada metode ekspositori hanya dilakukan pada saat-saat tertentu saja pada saat pembelajaran, seperti pada awal
pembelajaran, menerangkan materi, memberikan contoh soal. Kegiatan siswa tidak hanya mendengarkan, membuat catatan, atau
memperhatikan saja, tetapi mengerjakan soal-soal latihan, mungkin dalam kegiatan ini siswa saling bertanya. Siswa akan mengerjakan soal
latihan bersama dengan temannya, dan seorang siswa diminta mengerjakan di papan tulis. Saat kegiatan siswa mengerjakan latihan,
kegiatan guru memeriksa pekerjaan siswa secara individual dan menjelaskan kembali secara individual. Apabila dipandang masih
banyak pekerjaan siswa belum sempurna, kegiatan tersebut diikuti penjelasan secara klasikal.
Menurut pendapat Dimyati dan Mudjiono 2009: 172 metode pembelajaran ekspositori dilakukan untuk memperbaiki proses
pembelajaran siswa. Metode ini dipilih karena dinilai paling dekat dengan keadaan di lapangan dilihat dari model dan konsep metodenya.
Kegiatan dalam metode ekspositori adalah memindahkan pengetahuan, ketrampilan dan nilai-nilai kepada siswa. Peranan guru yang penting
adalah: 1 menyusun program pembelajaran; 2 memberi informasi yang benar; 3 pemberi fasilitas yang baik; 4 pembimbing siswa
dalam perolehan informasi yang benar; 5 penilai perolehan informasi. Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan
metode ekspositori ini, diharapkan dapat mengubah cara belajar siswa di kelas, dan menghasilkan pembelajaran yang maksimal.
Selanjutnya peranan siswa adalah : 1 pencari informasi yang benar; 2 pemakai media dan sumber yang benar; 3 menyelesaikan
tugas dengan penilaian guru. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, bahwa metode ekspositori yang digunakan dalam penelitian ini adalah
mengombinasikan metode ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas. Pemberian tugas diberikan guru berupa soal-soal pekerjaan rumah
yang dikerjakan secara individual atau kelompok. Adapun hasil belajar yang dievaluasi adalah luas pengetahuan, keterampilan, dan nilai yang