Perbedaan Alih kode dan Campur Kode

26

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tuturan percakapan yang melibatkan pedagang dan pembeli di kawasan kaki lima Malioboro. Pengambilan data dilakukan dengan cara merekam proses interaksi pedagang dan pembeli di kawasan kaki lima Malioboro Yogyakarta. Penelitian dilakukan pada bulan Juli-Desember 2015.

C. Objek Penelitian

Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penggalan tuturan yang mengandung alih kode dalam interaksi pedagang dan pembeli di kawasan kaki lima Malioboro. Setiap peristiwa tutur tidak serta-merta dapat dijadikan sebagai data penelitian, sehingga harus terlebih dahulu dianalisis untuk menentukan data yang tepat. Oleh sebab itu, data dalam penelitian ini yaitu penggalan tuturan yang sudah melalui proses pemilahan dan analisis.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, penelitian ini menggunakan metode simak. Disebut metode simak atau penyimakan karena memang berupa penyimakan, dilakukan dengan penyimakan, yaitu menyimak pengguna bahasa Sudaryanto, 1988: 2. Metode penyimakan dipilih karena pengumpulan data didapatkan dengan menyimak pengguna bahasa. Ini dapat disejajarkan dengan metode pengamatan atau observasi. Sudaryanto 1993: 133-136 memberikan beberapa teknik dalam pengaplikasian metode simak, diantaranya teknik sadap, teknik 27 simak libat cakap SLC, teknik simak bebas libat cakap SBLC, teknik rekam, dan teknik catat. Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan yaitu teknik simak bebas libat cakap SBLC, teknik rekam, dan teknik catat. Teknik simak bebas libat cakap SBLC dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menyimak sekaligus merekam percakapan antara pedagang dan pembeli di kawasan kaki lima Malioboro, tanpa harus terlibat dalam dialog, konversasi, atau peristiwa tutur. Dalam pelaksanaan metode simak, dapatlah ditentukan bahwa ada sekat kesadaran antara linguis yang meneliti itu dengan penutur sumber data. Penutur sumber data secara objektif diandaikan tidak menyadari bahwa tuturannya disadap oleh linguis dan dijadikan data penelitian Sudaryanto, 1993: 135. Selanjutnya adalah teknik rekam, yaitu teknik penjaringan data dengan merekam pengamatan bahasa. Teknik rekam merupakan teknik lanjutan yang dilakukan dengan cara merekam tuturan antar penutur menggunakan tape recorder Sudaryanto, 1993: 135. Namun, seiring berkembangnya ilmu teknologi, peneliti tidak lagi menggunakan tape recorder, melainkan beralih pada aplikasi canggih recorder pada telepon pintar. Diperlukan perhatian lebih dalam proses perekaman sehingga penutur tidak menyadari bahwa kegiatan dan percakapan tersebut sedang direkam. Teknik rekam digunakan untuk menjaring data terjadinya alih kode dalam interaksi pedagang dan pembeli di kawasan kaki lima Malioboro. Cara perekaman yaitu ketika interaksi antara pedagang kali lima dan pembeli terjadi, seketika