47
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk angka ataupun data
kualitatif yang diangkakan. Penelitian kuantitatif digunakan untuk mengukur variabel bebas dan variabel terikat dengan menggunakan angka-angka yang
diolah menjadi analisis statistik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey. Metode survey
adalah metode penelitian dengan cara mengambil data dari jumlah sampel yang berasal dari populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai alat
pengumpulan data utama. Populasi penelitian adalah anggota koperasi yang tercatat dalam administrasi Koperasi Susu Warga Mulya Tahun 2015.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Susu Warga Mulya. Koperasi Warga Mulya beralamatkan di Dusun Bunder, Desa Purwobinangun,
Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengambilan data juga dilakukan dengan penjemputan ke kelompok antara lain
kelompok Boyong, Ngepring 1, Ngepring 2, Kemiri, Tunggul arum. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2015.
C. Definisi Operasional
Sesuai dengan kerangka pemikiran dan hipotesis yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam penelitian ini terdapat 6 variable, yaitu variable
independen berupa lima dimensi kualitas pelayanan X dan variable dependen yaitu kepuasan Y. Variabel X terdiri dari keandalan reliability sebagai X1,
daya tanggap responsiveness sebagai X2, jaminan assurance sebagai X3, empati emphaty sebagai X4, bukti fisik tangible sebagai X5.
Operasionalisasi variabel-variabel tersebut antara lain adalah: 1. Keandalan reliability adalah kemampuan koperasi untuk memberikan
layanan yang cepat dan sesuai dengan apa yang telah dijanjikan. Pelayanan yang diberikan memiliki konsistensi dan dapat dipercaya anggota.
2. Daya tanggap responsiveness adalah kemauan dan kemampuan koperasi dalam membantu para anggota dan merespon permintaan, serta
menginformasikan kapan permintaan anggota akan direalisasikan dan kemudian melaksanakan pekerjaan tersebut dengan cepat.
3. Jaminan assurance adalah perilaku koperasi yang menumbuhkan kepercayaan anggota terhadap koperasi dan koperasi bisa menciptakan rasa
aman dari sisi ekonomi bagi anggotanya. Jaminan juga berarti bahwa karyawan koperasi selalu bersikap sopan dan menguasai pengetahuan dan
keterampilan yang dibutuhkan untuk menangani pertanyaan atau masalah yang di alami anggota. Kejujuran juga merupakan jaminan kualitas
pelayanan koperasi yang harus dijunjung tinggi oleh karyawan.
4. Empati emphaty adalah kemampuan dalam memahami masalah anggota dan mengatasi masalah tersebut demi kepentingan anggota serta
memberikan perhatian yang bersifat personal kepada anggota. Kesabaran karyawan merupakan faktor dimana pemahaman masalah dari anggota bisa
di tampung dengan baik oleh karyawan. 5. Bukti fisik tangible adalah kemampuan koperasi dalam menunjukkan daya
tarik dari segi fasilitas fisik koperasi, perlengkapan yang mendukung kinerja usaha, serta penampilan karyawan. Bukti langsung adalah aspek perusahaan
yang mudah terlihat oleh anggota atau pihak luar. 6. Kepuasan anggota adalah respon anggota terhadap apa yang diberikan hasil
yang diberikan oleh koperasi dibandingkan dengan harapan anggota. Kepuasan konsumen dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan
skala-skala kepuasan konsumen berdasarkan ciri-ciri konsumen yang merasa puas yang diungkapkan oleh Kotler dkk 2000, yaitu; loyal terhadap
produk, adanya komunikasi dari mulut ke mulut yang bersifat positif, dan perusahaan menjadi pertimbangan utama ketika membeli produk lain.
D. Populasi dan Sampel