Kerangka Konsepsional Analisis Pencantuman Klausula Eksonerasi Dalam Perjanjian Penyerahan Anak Asuh Kepada Panti Asuhan (Suatu Penelitian pada Panti Asuhan Anak Yatim Muhammadiyah Cabang Gandapura Kabupaten Bireuen, Aceh)

18 sesuatu yang prinsip. Prinsip maslahat sebagai dasar orientasi perkembangan hukum islam telah disepakati oleh para ahli. Namun, para ulama cukup berpolemik dalam menentukan kriteria kemaslahatan umum tersebut. Diantara gagasan yang mengemuka dan cukup kontroversial dalam teori kemaslahatan dalam visi pembaruan hukum Islam ini dikemukakan oleh Najm al-Din al-Thufi. Dalam pemikiran Najm al-Din al-Thufi, intisari dari keseluruhan ajaran Islam yang termuat dalam nash ialah kemaslahatan bagi manusia secara universal. 24 Secara terminologis, al-Thufi merumuskan al-maslahah sebagai suatu ungkapan dari sebab yang membawa kepada tujuan syara’ dalam bentuk ibadah atau adat kebiasaan. Dengan demikian, kemaslahatan dalam arti syara’ dipandang sebagai sesuatu yang dapat membawa kepada tujuan syara’. Dalam persepsi umum para ulama, kemaslahatan itu harus mendapatkan dukungan dari syara’, baik melalui nash tertentu maupun cakupan makna dari sejumlah nash. Sementara Ghazali merusmuskan kemaslahatan dalam kerangka mengambil manfaat dan menolak kemudharatan untuk memelihara tujuan tujuan syara’, secara sederhana kemaslahatan diartikan sebagai sesuatu yang baik. 25 Kemaslahatan dalam hukum islam tidak boleh bertentangan dengan syariat.

2. Kerangka Konsepsional

Konsepsi merupakan salah satu bagian terpenting dari teori dan sebagai penghubung yang menerangkan sesuatu yang sebelumnya hanya baru ada dalam 24 Efrinaldi, ”Teori Kemaslahatan”, http:multiply.comjournalitem15. diakses tanggal 26 Febuari 2013. 25 Ibid Universitas Sumatera Utara 19 pikiran atau ide. Peranan konsep dalam penelitian adalah untuk menghubungkan dunia teori dan observasi antara abstraksi dan realitas. 26 Oleh karena itu, dalam penelitian ini didefinisikan beberapa istilah yang merupakan konsep dasar, yaitu : a. Perikatan dan Perjanjian Mengenai ketentuan tentang kontrak diatur dalam Buku III KUHPerdata yang berjudul Perihal Perikatan. Perkataan “perikatan”verbintenis mempunyai arti yang lebih luas dari perkataan “perjanjian”. Dalam Buku III juga diatur tentang hubungan hukum yang sama sekali sekali tidak bersumber kepada suatu persetujuan atau perjanjian. Pada umumnya Buku III mengatur tentang perikatan- perikatan yang timbul dari persetujuan atau perjanjian. Istilah “Hukum Perikatan”, terdiri dari dua golongan besar, yaitu, hukum perikatan yang berasal dari undang-undang dan hukum perikatan yang berasal dari Perjanjian. Menurut Subekti perikatan berisi hukum perjanjian, perikatan merupakan sesuatu yang abstrak, sedangkan suatu perjanjian adalah suatu peristiwa hukum yang konkrit. 27 b. Klausula Eksenorasi Klausula yang berisi ketentuan dan persyaratan dikenal sebagai klausula eksonerasiexoneration clouse atau klausula eksemsiexsemtion clause. Klausula baku yang merupakan klausul eksonerasi jelas telah merugikan pihak penutup kontrak atau penerima tawaran, karena ia harus bertanggungjawab atas akibat hukum tertentu dan memikul kewajiban tertentu yang menurut hukum bukan merupakan tanggungjawab atau kewajibannya. 26 Samadi suryabrata, Metodologi Penelitian, Jakarta: Raja Grafindo, 1998, hlm.38 27 Subekti, Pokok Pokok Hukum Perdata, Jakarta:Intermasa Cetakan ke-XII, 2005. hlm. 122. Universitas Sumatera Utara 20 c. Perjanjian penyerahan anak Perjanjian ini merupakan perjanjian yang dibuat oleh pihak yayasan atau panti asuhan selaku pihak yang menerima anak dengan pihak orang tua atau wali selaku pihak yang menyerahkan anak. Perjanjian ini tidak berpengaruh pada status hukum anak dan walinya, anak hanya dititipkan dalam asuhan pihak panti selama masa sekolah. d. Panti Asuhan Anak Yatim Muhammadiyah Cabang Gandapura Kabupaten Bireuen, Aceh. Panti asuhan ini merupakan sebuah wadah sosial yang merupakan program amal dari Muhammadiyah, bergerak di bidang pengasuhan anak anak yatim dan piatu khusus usia sekolah. Berlokasi di Kecamatan Gandapura Kabupaten Bireuen, Aceh.

G. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini metode merupakan unsur paling utama dan didasarkan pada fakta dan pemikiran yang logis sehingga apa yang diuraikan merupakan suatu kebenaran. Metodologi penelitian adalah ilmu tentang metode-metode yang akan digunakan dalam melakukan suatu penelitian. Penelitian hukum pada dasarnya dibagi dalam 2 dua jenis yaitu penelitian, normatif dan penelitian empiris. Penelitian normatif merupakan penelitian dengan menggunakan data sekunder sehingga disebut pula penelitian kepustakaan, sedangkan yang dimaksud dengan penelitian empiris adalah penelitian secara langsung di masyarakat ada yang melaluiwawancara Universitas Sumatera Utara 21 langsung. Penelitian yang digunakan adalah penelitian yuridis empiris dan yuridis normatif. Dalam penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian yuridis empiris dengan melakukan kajian yang komprehensif dengan melakukan pengamatan dan wawancara langsung ke lokasi penelitian, sedangkan untuk mendukung hasil wawancara dilakukan dengan metode normatif, yaitu dengan mengkaji berbagai sumber hukum yang berlaku.

1. Pendekatan Masalah Penelitian

Dokumen yang terkait

Gambaran Status Gizi Anak di Panti Asuhan Yayasan Terima Kasih Abadi Kecamatan Medan Barat Tahun 2010

7 80 57

PEMBELAJARAN HADIS ARBA‘ῙN DALAM MEMBENTUK AKHLAK ANAK ASUH DI PANTI ASUHAN YATIM (PAY) MUHAMMADIYAH Pembelajaran Hadis Arba‘in Dalam Membentuk Akhlak Anak Asuh Di Panti Asuhan Yatim (PAY) Muhammadiyah Andong Boyolali Tahun 2016.

0 3 13

KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA ANAK YATIM DI PANTI ASUHAN YATIM MUHAMMADIYAH PURWOREJO Kesejahteraan Subjektif Pada Anak Yatim Di Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Purworejo.

0 3 15

KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA ANAK YATIM DI PANTI ASUHAN YATIM MUHAMMADIYAH PURWOREJO Kesejahteraan Subjektif Pada Anak Yatim Di Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Purworejo.

0 2 15

PENDAHULUAN Kesejahteraan Subjektif Pada Anak Yatim Di Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Purworejo.

0 2 8

PERAN PANTI ASUHAN YATIM CABANG MUHAMMADIYAH JUWIRING KLATEN DALAM MEMBENTUK KEMANDIRIAN Peran panti asuhan yatim cabang muhammadiyah juwiring klaten dalam membentuk kemandirian anak asuh tahun 2014.

0 0 15

PERAN PANTI ASUHAN YATIM CABANG MUHAMMADIYAH JUWIRING KLATEN DALAM MEMBENTUK KEMANDIRIAN ANAK Peran panti asuhan yatim cabang muhammadiyah juwiring klaten dalam membentuk kemandirian anak asuh tahun 2014.

2 24 17

BAB II PELAKSANAAN PENYERAHAN ANAK ASUH PADA PANTI ASUHAN ANAK YATIM MUHAMMADIYAH CABANG GANDAPURA BIREUEN A. Pengertian Anak dan Anak Asuh - Analisis Pencantuman Klausula Eksonerasi Dalam Perjanjian Penyerahan Anak Asuh Kepada Panti Asuhan (Suatu Penelit

1 5 51

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Analisis Pencantuman Klausula Eksonerasi Dalam Perjanjian Penyerahan Anak Asuh Kepada Panti Asuhan (Suatu Penelitian pada Panti Asuhan Anak Yatim Muhammadiyah Cabang Gandapura Kabupaten Bireuen, Aceh)

0 0 24

Analisis Pencantuman Klausula Eksonerasi Dalam Perjanjian Penyerahan Anak Asuh Kepada Panti Asuhan (Suatu Penelitian pada Panti Asuhan Anak Yatim Muhammadiyah Cabang Gandapura Kabupaten Bireuen, Aceh)

0 0 15