Pendekatan Masalah Penelitian Teknik Pengumpulan Data

21 langsung. Penelitian yang digunakan adalah penelitian yuridis empiris dan yuridis normatif. Dalam penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian yuridis empiris dengan melakukan kajian yang komprehensif dengan melakukan pengamatan dan wawancara langsung ke lokasi penelitian, sedangkan untuk mendukung hasil wawancara dilakukan dengan metode normatif, yaitu dengan mengkaji berbagai sumber hukum yang berlaku.

1. Pendekatan Masalah Penelitian

a. Sifat Penelitian Guna mengumpulkan data dalam tesis ini dilakukan dengan penelitian bersifat deskriptis analisis dan jenis penelitian yang diterapkan adalah metode pendekatan empiris, yang penelitan yang mengacu pada hasil penelitian lapangan dengan menggunakan pedoman wawancara. Metode pendekatanyang digunakan adalah yuridis empiris yang digunakan terhadap permasalahan dilakukan dengan mengkaji aplikasi di lapangan, melihat bentuk perjanjian penyerahan anak asuh yang dilakukan pada Panti Asuhan Anak Yatim Muhammadiyah Cabang Gandapura Bireuen, kedudukan dan keabsahan klausula eksonerasi dalam perjanjian dan akibat hukum yang timbul. dari perjanjian yang mengandung unsur eksenorasi ditinjau dari Hukum Islam. b. Lokasi Penelitian Universitas Sumatera Utara 22 Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah kecamatan Gandapura Kabupaten Bireuen, Aceh. Alasan peneliti memilih lokasi ini adalah karena adanya sebuah Panti Asuhan di wilayah kecamatan yang menggunakan perjanjian dalam penyerahan anak asuh dan perjanjian tersebut memuat klausula eksenorasi. c. Populasi dan sampel penelitian Populasi adalah keseluruhan unit dari lokasi dalam penelitian, sedangkan sampel adalah unit terkecil yang diambil guna mewakili populasi itu sendiri. Sampel yang diambil peneliti adalah seluruh pengurus Panti Asuhan Anak Yatim Muhammadiyah Cabang Gandapura, dan 10 sepuluh persen wali dari anak asuh.

2. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara penelaahan bahan hasil wawancara atau data primer, yang meliputi bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. a. Bahan hukum primer, yaitu bahan hukum berupa peraturan perundang undangan, dokumen resmi yang mempunyai otoritas yang berkaitan dengan permaslahan. b. Bahan hukum sekunder, yaitu semua bahan hukum yang merupakan publikasi dokumen tidak resmi yang meliputi buku buku dan karya ilmiah. c. Bahan hukum tersier, yaitu bahan-bahan hukum yang diharapkan memberikan penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder, seperti kamus umum, Universitas Sumatera Utara 23 kamus hukum, majalah, surat kabar dan internet yang relevan dengan penelitian ini. Untuk mendukung data primer tersebut, dilakukan wawancara terhadap responden dan informan yang ditentukan, yaitu pihak Panti asuhan Anak Yatim Muhammadiyah cabang Gandapura Kabupaten Bireun, Aceh, wali anak asuh, dan Pejabat di Dinas Sosial Kota Bireuen.

3. Alat Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Gambaran Status Gizi Anak di Panti Asuhan Yayasan Terima Kasih Abadi Kecamatan Medan Barat Tahun 2010

7 80 57

PEMBELAJARAN HADIS ARBA‘ῙN DALAM MEMBENTUK AKHLAK ANAK ASUH DI PANTI ASUHAN YATIM (PAY) MUHAMMADIYAH Pembelajaran Hadis Arba‘in Dalam Membentuk Akhlak Anak Asuh Di Panti Asuhan Yatim (PAY) Muhammadiyah Andong Boyolali Tahun 2016.

0 3 13

KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA ANAK YATIM DI PANTI ASUHAN YATIM MUHAMMADIYAH PURWOREJO Kesejahteraan Subjektif Pada Anak Yatim Di Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Purworejo.

0 3 15

KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA ANAK YATIM DI PANTI ASUHAN YATIM MUHAMMADIYAH PURWOREJO Kesejahteraan Subjektif Pada Anak Yatim Di Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Purworejo.

0 2 15

PENDAHULUAN Kesejahteraan Subjektif Pada Anak Yatim Di Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Purworejo.

0 2 8

PERAN PANTI ASUHAN YATIM CABANG MUHAMMADIYAH JUWIRING KLATEN DALAM MEMBENTUK KEMANDIRIAN Peran panti asuhan yatim cabang muhammadiyah juwiring klaten dalam membentuk kemandirian anak asuh tahun 2014.

0 0 15

PERAN PANTI ASUHAN YATIM CABANG MUHAMMADIYAH JUWIRING KLATEN DALAM MEMBENTUK KEMANDIRIAN ANAK Peran panti asuhan yatim cabang muhammadiyah juwiring klaten dalam membentuk kemandirian anak asuh tahun 2014.

2 24 17

BAB II PELAKSANAAN PENYERAHAN ANAK ASUH PADA PANTI ASUHAN ANAK YATIM MUHAMMADIYAH CABANG GANDAPURA BIREUEN A. Pengertian Anak dan Anak Asuh - Analisis Pencantuman Klausula Eksonerasi Dalam Perjanjian Penyerahan Anak Asuh Kepada Panti Asuhan (Suatu Penelit

1 5 51

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Analisis Pencantuman Klausula Eksonerasi Dalam Perjanjian Penyerahan Anak Asuh Kepada Panti Asuhan (Suatu Penelitian pada Panti Asuhan Anak Yatim Muhammadiyah Cabang Gandapura Kabupaten Bireuen, Aceh)

0 0 24

Analisis Pencantuman Klausula Eksonerasi Dalam Perjanjian Penyerahan Anak Asuh Kepada Panti Asuhan (Suatu Penelitian pada Panti Asuhan Anak Yatim Muhammadiyah Cabang Gandapura Kabupaten Bireuen, Aceh)

0 0 15