Komplikasi Intrakranial Osteomielitis dan Abses Subperiosteal Komplikasi Paru Mukokel

2.3.6. Komplikasi A. Komplikasi Orbita

Sinus etmoidalis merupakan penyebab komplikasi tersering pada daerah orbita. Pembengkakan orbita dapat merupakan manifestasi etmoiditis akut, namun sinus frontalis dan sinus maksilaris juga terletak di dekat orbita dan dapat pula menimbulkan infeksi isi orbita Hilger, 2013. Penyebaran infeksi terjadi melalui tromboflebitis, dan perkontinuitatum. Variasi yang dapat timbul dari kelainan ini adalah edema palpebra, selulitis orbita, abses subperiosteal, abses orbita, dan selanjutnya dapat terjadi trombosis sinus kavernosus Mangunkusumo, 2011.

B. Komplikasi Intrakranial

Kelainan dapat berupa meningitis, abses ekstradural atau subdural, abses otak, dan trombosis sinus kavernosus Mangunkusumo, 2011. Meningitis akut disebabkan infeksi dari sinus paranasalis yang menyebar sepanjang vena atau langsung dari sinus yang berdekatan, seperti lewat dinding posterior sinus frontalis atau melalui lamina kribiformis di dekat sistem sel udara etmoidalis Hilger, 2013. Abses dura adalah kumpulan pus di antara dura dan tabula interna kranium; seringkali mengikuti sinusitis frontalis. Proses ini mungkin timbul lambat sehingga mungkin pasien hanya mengeluh nyeri kepala, dan sebelum pus yang terkumpul mampu menimbulkan tekanan intrakranial yang memadai, mungkin tidak terdapat gejala neurologik lain Hilger, 2013. Abses otak biasanya terjadi melalui tromboflebitis yang meluas secara langsung. Dengan demikian, lokasi abses yang lazim adalah pada ujung vena yang pecah, meluas menembus dura dan arakhnoid hingga ke perbatasan antara substansia alba dan grisea korteks serebri Hilger, 2013

C. Osteomielitis dan Abses Subperiosteal

Paling sering timbul akibat sinusitis frontal dan biasanya ditemukan pada anak-anak. Pada osteomielitis sinus maksila dapat timbul fistula oroantral atau Universitas Sumatera Utara fistula pada pipi. Nyeri dan nyeri tekan dahi setempat sangat berat. Gejala sistemik berupa malaise demam dan menggigil. Pembengkakan di atas alis mata juga lazim terjadi dan bertambah hebat bila terbentuk abses subperiosteal, dimana terbentuk edema supraorbita dan mata menjadi tertutup Mangunkusumo, 2011; Hilger, 2013.

D. Komplikasi Paru

Kelainan pada paru seperti bronkitis kronik dan bronkiektasis. Adanya kelainan sinus paranasal disertai dengan kelainan paru ini disebut sinobronkitis. Selain itu dapat juga menyebabkan kambuhnya asma bronkial yang sukar dihilangkan sebelum sinusitis disembuhkan Mangunkusumo, 2011.

E. Mukokel

Mukokel adalah suatu kista yang mengandung mukus yang timbul dalam sinus. Kista ini paling sering ditemukan pada sinus maksilaris, sering disebut sebagai kista retensi mukus dan biasanya tidak berbahaya. Dalam sinus frontalis, etmoidalis, dan sfenoidalis, kista ini dapat membesar dan melalui atrofi tekanan mengikis struktur di sekitarnya. Dengan demikian, kista ini dapat bermanifestasi sebagai pembengkakan pada dahi atau fenestra nasalis dan dapat menggeser mata ke lateral. Dalam sinus sfenoidalis, kista dapat menimbulkan diplopia dan gangguan penglihatan dengan menekan saraf di sekitarnya Hilger, 2013. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan uraian di atas, maka penting bagi peneliti untuk mengetahui karakteristik rinosinusitis kronis di RSUP Haji Adam Malik Medan pada periode 1 Januari 2013 hingga 31 Desember 2013.

3.2. Definisi Operasional

3.2.1. Rinosinusitis Kronis Definisi : inflamasi dari mukosa hidung dan sinus paranasal selama 12 minggu atau lebih. Penderita rinosinusitis kronis adalah orang yang dinyatakan mengalami rinosinusitis kronis dan berobat di RSUP Haji Adam Malik Medan. 3.2.2. Usia Definisi : lama waktu hidup atau ada sejak dilahirkan. Usia penderita yaitu jumlah tahun hidup penderita sejak ia lahir hingga didiagnosis mengalami rinosinusitis kronis dan dinyatakan dalam satuan tahun. Pembagian kelompok umur: Karakteristik Penderita : • Usia • Jenis kelamin • Pekerjaan • Keluhan utama • Sinus yang terlibat • Faktor yang mempengaruhi • Jenis terapi Rinosinusitis Kronis Universitas Sumatera Utara