Ekstraksi Isolat Potensial dengan Pelarut yang Berbeda Taman Wisata Alam Sibolangit

spesies Fusarium dapat menyebabkan kontaminasi oleh adanya mikotoksin yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia dan hewan Desjardins et al. 1999. Ganoderma dikenal sebagai genus jamur dari kelompok Basidiomycetes yang dapat menyebabkan busuk putih. Namun belakangan ini Ganoderma telah banyak digunakan untuk tujuan pengobatan terutama di China, Jepang, dan Korea. Ganoderma juga merupakan produsen penghasil mikokimia novel dalam jumlah yang besar Paterson 2006.

2.6. Ekstraksi Isolat Potensial dengan Pelarut yang Berbeda

Ekstrak merupakan hasil penyaringan yang berbentuk kering, kental atau cair yang diperoleh dengan metode tertentu. Ekstraksi merupakan pengikatan senyawa kimia tertentu oleh pelarut tertentu. Ada beberapa macam metode ekstraksi diantaranya maserasi, perkolasi, dan sokletasi. Untuk memperoleh hasil yang kental dapat dilakukan penguapan dengan menggunakan evaporator putar. Maserasi merupakan proses ekstraksi simplisia menggunakan pelarut dengan perendaman, pengocokan atau pengadukan pada temperatur ruang. Remaserasi berarti dilakukan pengulangan penambahan pelarut setelah dilakukan penyaringan maserat pertama dan seterusnya. Perkolasi adalah ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru, umumnya juga dilakukan pada temperatur ruangan. Prosesnya terdiri dari tahapan pengembangan bahan, tahap maserasi antara, tahap perkolasi sebenarnya penetesanpenampungan ekstrak, terus-menerus sampai diperoleh ekstrak perkolat, sedangkan sokletasi merupakan ekstraksi menggunakan pelarut yang secara terus-menerus, umumnya dilakukan dengan alat soxhlet sehingga terjadi ekstraksi berlanjut dengan jumlah pelarut relatif konstan dengan adanya pendingin balik Harborne 1987. Universitas Sumatera Utara

2.7. Taman Wisata Alam Sibolangit

Hutan hujan tropis dan ekosistem laut merupakan titik panas hot spots bagi tingginya keragaman hayati. Keragaman hayati ini akan terancam punah akibat aktivitas manusia yang mengakibatkan kerusakan habiat Bull Hardman 1991. Taman Wisata Alam Sibolangit merupakan salah satu daerah hutan hujan tropis dataran tinggi yang dilindungi. Kondisi tanah yang permukaannya didominasi oleh serasah-serasah daun yang merupakan sumber nutrisi bagi mikroba memungkinkan untuk isolasi mikroba dan mengetahui peranan mikroba tersebut. Taman Wisata Alam Sibolangit secara administratif terletak di Desa Sibolangit, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Daerah Tingkat II Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara. Taman Wisata ini merupakan bagian dari kawasan Cagar Alam Sibolangit yang beralih fungsi sebagai hutan wisata. Luas TWA Sibolangit adalah 24,85 Ha, sedangkan luas Cagar Alam Sibolangit saat ini adalah 95,15 Ha. Menurut administratif kehutanan kawasan ini dikelola oleh Unit Konservasi Sumber Daya Alam I Sumatera Utara. Secara geografis, kawasan TWA berada diantara 3º17’50” LU dan 98º36’0”-98º36’56” BT dengan ketinggian pada 550 m dpl. Analisis variasi kemiringan lahan pada TWA menunjukkan kemiringan lahan bervariasi antara 5- 10 www.dephut.go.id. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN