pengaruh primer atau sekunder Suwandi 1992. Dalam beberapa hal mekanisme kegiatan antibiotik sulit diterangkan, karena beberapa alasan, seperti:
1. Kesulitan menetapkan gangguan tersebut sebagai pengaruh sekunder atau
primer. 2.
Kebanyakan antibiotik merupakan substansi kimia yang rumit dan sering tidak mungkin disintesis secara kimia, sehingga sulit membuat antibiotik bertanda
radioaktif. 3.
Reaksi esensial yang diblokir, mungkin belum diketahui dengan jelas. 4.
Metabolisme organisme berbeda satu sama lain walaupun pada prinsipnya sama, sehingga mekanisme kegiatan pada satu organisme, mungkin bukan cara
antibiotik tersebut menghambat pertumbuhan organisme lainnya.
2.3. Sumber Antibiotik
Banyak antibiotik yang sudah ditemukan dan digunakan sebagai terapi utama pengobatan infeksi yang disebabkan mikroba Pelaez 2006. Penyakit infeksi
demikian berbahaya dan dapat menimbulkan kematian. Sebagai contoh penyakit infeksi yang disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae dapat membunuh 1,5 juta
orang per tahunnya Fernández-Tornero et al. 2005.
Jenis mikroba gram positif yang ada sekarang ini diisolasi dari penderita infeksi seperti dari jenis-jenis Staphylococcus, Streptococcus pneumoniae, dan
Enterococcus yang menunjukkan resistensi ganda terhadap berbagai agen
antimikroba Jorgensen et al. 1997. Banyak organisme yang resisten terhadap penggunaan bahan antibiotik tertentu. Adanya resistensi ini menimbulkan
permasalahan dan membutuhkan biaya pengobatan yang besar. Sebagai contoh di Amerika Serikat besarnya biaya langsung yang dibutuhkan akibat resistensi
antibiotik mencapai US 3 miliar dengan tambahan biaya tidak langsung yang mencapai US 30 miliar Sit Vanderas 2008. Oleh karena itu untuk mengatasi
Universitas Sumatera Utara
masalah ini dibutuhkan antibiotik baru yang memiliki mekanisme aksi yang unik Jorgensen et al. 1997 yang tersedia di alam melalui mikroba seperti jamur dan
bakteri Pathania Brown 2008.
Organisme penghasil antibiotik telah diisolasi dari berbagai sumber misalnya kompos, sayuran busuk, kolam atau mungkin bahan lain. Sumber umum isolasi
organisme ini adalah tanah. Banyak bakteri seperti Pseudomonas Burkholder et al. 1996; Schnider et al. 1995; Thomashow et al. 1990, Nocardia Greenstein 1981,
Kibdelosporangium aridum Grappel et al. 1985, Actinoplanes friuliensis Müller et
al . 2007, dan Roseobacter clade-affiliated species Brinkhoff et al. 2004 dapat
menghasilkan antibiotik. Penicillium dan Fusarium merupakan contoh genus jamur yang diketahui dapat menghasilkan antibiotik. Diantara semua mikroba penghasil
antibiotik ini, bakteri aktinomisetes Streptomyces merupakan mikroba penting karena menghasilkan banyak sekali jenis antibiotik, salah satunya Streptomyces erythreus
yang menghasilkan antibiotik ABBOTT 29119 Hung et al. 1965.
Streptomycetes secara morfologi merupakan mikroba gram positif yang
banyak ditemukan pada tanah yang alami Paustian 1999. Streptomyces dikelompokkan ke dalam kelompok bakteri karena struktur sel yang tidak memiliki
membran inti dan mitokondria Di Salvo 2002, serta struktur dinding selnya yang mengandung peptidoglikan Paustian 1999.
Mikroba sangat menarik perhatian para ahli bakteriologi dan sangat penting dalam bioteknologi karena menghasilkan berbagai macam senyawa bioaktif
metabolit sekunder yang bermanfaat seperti senyawa antimikroba, antibiotik, antivirus, antitumor, antiparasit, dan obat immunosupresif Borodina et al. 2005;
Price et al. 1999. Meski demikian diperkirakan hanya 1-3 dari semua jenis antibiotik yang dihasilkan oleh mikroba baru ditemukan Baltz 2005. Ditambah lagi
Universitas Sumatera Utara
dari jenis mikroba kelompok Aktinomycetes lain yang berpotensi menghasilkan antibiotik baru yang dapat digunakan sebagai terapi infeksi mikroba patogen
Ridwan et al. 2005.
2.4. Isolasi Bakteri Tanah