3.8 Definisi Operasional
1. Obligasi adalah surat tanda bukti bahwa investor pemegang obligasi
memberikan pinjaman utang bagi penerbit obligasi emiten yang dinyatakan jumlah milyar rupiah.
2. Suku Bunga Deposito adalah balas jasa yang diberikan oleh bank dalam
rangka penggalangan dana masyarakat dalam bentuk simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan
perjanjian antara nasabah penyimpan dan bank yang dinyatakan dalam persen. 3.
Pendapatan Perkapita adalah pendapatan rata-rata penduduk yang menunjukkan tingkat ekonomi suatu negara yang dinyatakan dalam jumlah
rupiah.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
1.1 Gambaran Umum Perekonomian Indonesia
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Indonesia, pertumbuhan ekonomi Indonesia sejak tahun 1986 sampai tahun 1989 terus mengalami peningkatan, yakni
masing-masing 5,9 di tahun 1986, kemudian 6,9 di tahun 1988 dan menjadi 7,5 di tahun 1989. Namun pada tahun 1990 dan 1991 pertumbuhan ekonomi Indonesia
mencatat angka yang sama yakni sebesar 7,0, kemudian tahun 1992, 1993, 1994, 1995, dan 1996, masing-masing tingkat pertumbuhan ekonominya adalah sebesar
6,2, 5,8, 7,2, 6,8, dan 5,8. Angka inflasi yang stabil, jumlah pengangguran yang cukup rendah seiring dengan kondusifnya iklim investasi yang ditandai dengan
kesempatan kerja yang terus meningkat, angka kemiskinan yang cukup berhasil ditekan, dan sebagainya. Namun pada satu titik tertentu, perekonomian Indonesia
akhirnya runtuh oleh terjangan krisis ekonomi yang melanda secara global di seluruh dunia. Ini ditandai dengan tingginya angka inflasi, nilai kurs Rupiah yang terus
melemah, tingginya angka pengangguran seiring dengan kecilnya kesempatan kerja, dan ditambah lagi dengan semakin membesarnya jumlah utang luar negeri Indonesia
akibat kurs Rupiah yang semakin melemah karena utang luar negeri Indonesia semuanya dalam bentuk US Dollar. Keadaan rupiah stabil dengan depresiasi antara
Universitas Sumatera Utara
tiga dan empat persen. Kondisi nilai tukar yang relatif stabil ini membawa pertumbuhan ekonomi negeri ini berkisar antara tujuh dan delapan persen per tahun.
Tahun 1997 para pengamat ekonomi optimis perekonomian Indonesia akan tumbuh pesat. Bank Dunia meramalkan pertumbuhan ekonomi Indonesisa sekitar
8,2. Patokan angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya yang mencapai 7,82. Pada tanggal 11 Juli 1997 nilai rupiah
menjadi Rp 2.430 setelah di tahun 1996 berada di tingkat Rp2.383. Sampai akhir tahun 1997 keadaan rupiah tidak stabil, sebentar naik dan tak lama kemudian turun
lagi, akhirnya rupiah ditutup pada nilai Rp 4.650. Nilai rupiah yang tidak bisa dikendalikan itu menyulitkan seluruh aktivitas ekonomi. Indonesia memasuki tahun
1998 dalam kondisi ekonomi yang sulit dan inflasi yang melambung menjadi 11,05. Ekonomi mulai berjalan kembali di tahun 1999 dan hasilnya mulai
menunjukkan pertumbuhan yang positif. Pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 0,79. Ditahun ini inflasi turun menjadi 2,01 dan kurs menguat pada nilai Rp
7.100. Kegiatan perekonomian mulai bergerak lebih cepat di tahun 2000, sehingga meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi menjadi 4,90. Namun pada tahun 2001,
angka pertumbuhan ekonomi tersebut turun menjadi 3,32 dan sekarang tahun 2003 pertumbuhan ekonomi sekitar 3,4. Kurs rupiah yang turun menjadi Rp
10.400 turut berpengaruh terhadap turunnya pertumbuhan masing-masing lapangan usaha. Pertumbuhan ekonomi dalam tahun 1990, 1995, dan 2000 masing masing
adalah 9,0, 8,22, dan 4,8. Pertumbuhan penduduk antara tahun 1990–1995 dan 1995–2000 rata-rata per tahun adalah 1,73 dan 0,97.
Universitas Sumatera Utara
Pada semester I-2006, peningkatan pertumbuhan ekonomi terutama didorong oleh konsumsi sedangkan investasi swasta belum meningkat secara signifikan.
Pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan semakin kuat sejalan dengan perkiraan peningkatan signifikan pada investasi swasta dan peningkatan yang semakin besar
pada belanja modal pemerintah.
4.2 Gambaran Pasar Modal Indonesia