Pengujian Hipotesis Hasil Analisis

2. Pengujian Hipotesis

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS maka diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.6. Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 ,994a ,988 ,987 21030,44208 1,730 a Predictors: Constant, X3, X1, X2 b Dependent Variable: Y Sumber : Diolah dari SPSS, 2008 Pada model summary di atas, angka R sebesar 0,994 menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan antara belanja daerah Y dengan DAU X1, PAD X2, dan pendapatan lain-lain yang dainggap sah X3 erat karena 0,5 50. Angka R square atau koefisien determinasi adalah 0,988. Angka ini mengindikasikan bahwa 98,8 variasi atau perubahan dalam belanja daerah dapat dijelaskan oleh variasi variabel DAU, PAD dan pendapatan lain-lain yang dianggap sah. Sedangkan sisanya sebesar 1,2 dijelaskan oleh sebab- sebab lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian. Untuk mengetahui apakah masing-masing variabel yaitu DAU, PAD dan pendapatan lain-lain yang dianggap sah secara parsial berpengaruh terhadap belanja daerah, dilakukan uji statistik t. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7. Uji statistik t Coefficientsa a Dependent Variable: Y Sumber : Diolah dari SPSS, 2008 Dari tabel 4.6 di atas, dapat diambil suatu kesimpulan, yaitu :  Uji t digunakan untuk menguji signifikansi konstanta dan setiap variabel independennya. Terlihat di atas bahwa DAU X1 mempunyai angka signifikansi sebesar 0,000 berada di bawah 0,05 yang menunjukkan bahwa DAU secara individual mempengaruhi belanja daerah.  Uji t digunakan untuk menguji signifikansi konstanta dan setiap variabel independennya. Terlihat di atas bahwa PAD X2 mempunyai angka signifikansi sebesar 0,034 berada di bawah 0,05 yang menunjukkan bahwa PAD secara individual mempengaruhi belanja daerah.  Uji t digunakan untuk menguji signifikansi konstanta dan setiap variabel independennya. Terlihat di atas bahwa pendapatan lain-lain yang dianggap sah mempunyai angka signifikansi sebesar 0,048 berada di bawah 0,05 yang menunjukkan bahwa pendapatan lain-lain yang dianggap sah X3 secara individual mempengaruhi belanja daerah. Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 20359,179 7150,896 2,847 ,008 X1 1,153 ,040 ,890 28,644 ,000 ,393 2,544 X2 1,109 ,502 ,083 2,210 ,034 ,268 3,736 X3 ,652 ,318 ,060 2,054 ,048 ,450 2,220 Universitas Sumatera Utara  Intercept merupakan sebuah nilai yang menunjukkan perpotongan antara garis regresi dengan sumbu tegak Y dan tidak mempengaruhi keberartian terhadap garis regresi. Mengingat keluaran menunjukkan bahwa nilai t untuk intercept sebesar 2,847 dengan signifikansi 0,008 yang lebih besar dari α = 5 , maka bisa disimpulkan bahwa intercept tidak mempengaruhi Y.  Berdasarkan hasil model tersebut diketahui bahwa DAU X1 mempunyai koefisien regresi dan nilai t hitung yang paling besar dibandingkan koefisien regresi dan nilai t hitung PAD X2 dan pendapatan lain-lain yang dianggap sah X3 dan memiliki signifikansi t yang paling kecil . Berdasarkan hasil tersebut dapat diidentifikasi bahwa DAU memiliki pengaruh yang lebih nyata dan signifikan terhadap belanja daerah Kemudian untuk menguji pengaruh DAU, PAD dan pendapatan lain-lain yang dianggap sah secara bersama terhadap belanja daerah digunakan uji statistik F. Hasil uji statistik F dengan program SPSS dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.8. Uji Statistik F 1 ANOVAb Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 1150588700343,099 3 383529566781,033 867,166 ,000a Residual 14152943811,337 32 442279494,104 Total 1164741644154,436 35 a Predictors: Constant, X3, X1, X2 b Dependent Variable: Y Sumber : Diolah dari SPSS, 2008 Universitas Sumatera Utara Dari tabel 4.7 di atas, diperoleh nilai F hitung sebesar 867,166 dengan tingkat signifikansi 0,000 0,05. Signifikansi F sebesar 0,000 menunjukkan tingkat kesalahan model yang diajukan. Nilai ini menunjukkan tingkat kesalahan yang akan ditanggung sebagai peneliti bila menolak hipotesa nul. Dengan demikian, maka tingkat kesalahan yang akan ditanggung kalau peneliti mengatakan bahwa X1 sampai X3 mampu menjelaskan Y adalah 0,000. Tingkat kesalahan ini sangat jauh di bawah nilai α yang sudah ditetapkan di muka yaitu 5 . Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa DAU X1, PAD X2, dan pendapatan lain-lain yang dianggap sah X3 secara bersama berpengaruh terhadap belanja daerah. Tabel 4.9. Uji Statistik F 2 Coefficientsa a Dependent Variable: Y Sumber : Diolah dari SPSS, 2008 Dari nilai-nilai koefisien di atas, persamaan regresi yang dapat disusun untuk variabel DAU, PAD dan pendapatan lain-lain yang dianggap sah adalah dalam jutaan rupiah : Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 20359,179 7150,896 2,847 ,008 X1 1,153 ,040 ,890 28,644 ,000 ,393 2,544 X2 1,109 ,502 ,083 2,210 ,034 ,268 3,736 X3 ,652 ,318 ,060 2,054 ,048 ,450 2,220 Universitas Sumatera Utara Y = 20359,179 + 1,153 X 1 + 1,109 X 2 + 0,652 X 3 Keterangan : Y = Belanja Daerah X 1 = Dana Alokasi Umum DAU X 2 = Pendapatan Asli Daerah PAD X 3 = Pendapatan lain-lain yang dianggap sah DAU memiliki koefisien regresi bertanda positif sebesar 1,153, artinya apabila terjadi perubahan variabel DAU sebesar 1 akan menaikkan belanja daerah sebesar 1,153 atau 115,3 PAD memiliki koefisien regresi bertanda positif sebesar 1,109, artinya apabila terjadi perubahan variabel PAD sebesar 1 akan menaikkan belanja daerah sebesar 1,109 atau 110,9 . Pendapatan lain-lain yang dianggap sah memiliki koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,652, artinya apabila terjadi perubahan variabel pendapatan lain-lain yang dianggap sah sebesar 1 akan menaikkan belanja daerah sebesar 0,652 atau 65,2 .

C. Pembahasan Hasil Analisis

Dari hasil pengujian variabel penelitian secara parsial, didapati bahwa seluruh variabel independen, yaitu Dana Alokasi Umum DAU, Pendapatan Asli Daerah PAD dan pendapatan lain-lain yang dianggap sah berpengaruh signifikan positif terhadap variabel dependen yaitu belanja daerah. Hal ini sesuai dengan nilai signifikansi t untuk masing-masing variabel 0,05. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Belanja Modal pada Kota di Pulau Sumatera

3 155 93

Analisis Flypaper Effect Dana Alokasi Umum (DAU), Pendapatan Asli Daerah (PAD), Belanja Daerah Terhadap Efisiensi Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Sumatera Utara

3 74 100

Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan Pendapatan lain-lain yang Dianggap Sah Terhadap Belanja Pemerintahan Daerah : Studi Kasus Kabupaten/ Kota di Propinsi Sumatera Utara.

7 108 82

Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Lain-lain Pendapatan terhadap Belanja Daerah (Studi Kasus Kabupaten/ Kota di Propinsi Sumatera Utara)

1 39 84

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dan Dana Bagi Hasil (DBH) Terhadap Belanja Langsung Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Di Provinsi Jambi

1 37 98

Analisis Flypaper Effect Dana Alokasi Umum (DAU), Pendapatan Asli Daerah (PAD), Belanja Daerah Terhadap Efisiensi Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Sumatera Utara

0 0 15

Analisis Flypaper Effect Dana Alokasi Umum (DAU), Pendapatan Asli Daerah (PAD), Belanja Daerah Terhadap Efisiensi Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Sumatera Utara

0 0 11

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 Otonomi Daerah - Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Belanja Modal pada Kota di Pulau Sumatera

0 1 21

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Belanja Modal pada Kota di Pulau Sumatera

0 0 9

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Belanja Modal pada Kota di Pulau Sumatera

0 0 12