Persepsi memiliki hubungan yang erat dengan sensasi, atensi, ekspektasi, motivasi, memori. Persepsi tidak akan ada tanpa melalui proses-proses tersebut.
persepsi memiliki keunikan tersendiri, keunikan tersebut terletak pada perbedaan persepsi diantara manusia terhadap ransangan yang sama. Misalnya setiap
individu akan mempersepsikan berbeda-beda setiap ransangan yang sama yang datang kepada mereka. Selain faktor personal persepsi juga ditentukan oleh faktor
situasional. Faktor personal berasal dari dalam diri individu seperti pengalaman masa lalu, kebutuhan, jenis kelamin dan lain-lain yang bersifat subjektif.
Sedangkan faktor situasional berasal dari luar diri individu seperti lingkungan keadaan sosial, hukum yang berlaku, dan nilai-nilai dalam masyarakat.
Ada salah satu faktor yang menentukan persepsi, faktor tersebut adalah perhatian attention. Menurut Kenneth E. Andersen perhatian attention
merupakan proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah. Perhatian attention juga
dipengaruhi oleh faktor situasional dan personal. Faktor situasional atau penarik perhatian attention getter berupa gerakan, intensitas stimuli, kebaruan, dan
perulangan. Sedangkan faktor personal perhatian attention terdiri dari faktor biologis dan faktor sosiopsikologis Rakhmat 2001:52.
II.4.1 Tahapan-tahapan Pembentukan Persepsi
Kenneth K. Sereno dan Edward M. Bodaken, juga Judy C. Pearson dan Paul E. Nelson, menyebutkan bahwa perspsi terdiri dari tiga aktivitas, yaitu : seleksi,
organisasi, dan interprestasi. Yang dimaksud seleksi sebenarnya mencakup
Universitas Sumatera Utara
seleksi dan atensi, sedangkan organisasi melekat pada interpretasi, yang dapat didefenisikan sebagai “meletakkan suatu ransangan bersama ransangan yang
lainnya sehingga menjadi suatu keseluruhan yang bermakna”. Sebenarnya kita sulit membedakan sensasi dan persepsi. Misalnya, apa yang terjadi ketika anda
membaui bunga mawar? Apakah anda terlebih dahulu merasakan sensasi fisiologis bau dan kaitan dengan bunga mawar?. Kedua hal terbut sebenarnya
terjadi secara serempak. Sebenarnya, ketiga tahapan persepsi sensasi, atensi dan interprestasi atau seleksi, organisasi, dan interpretasi tidak dapat dibedakan
secara tegas, kapan satu tahapan berakhir dan kapan tahapan berikutnya mulai. Dalam banyak kasus ketiga tahapan tersebut berlangsung nyaris serempak.
Melalui penginderaan kita mengetahui dunia. Dapatkah kita mempersepsikan sesuatu kalau kita tidak memiliki satupun alat indera? Kita hanya
dapat mempersepsikan apa yang kita lihat, cium, cicipi atau sentuh. Akan tetapi kemampuan orang berbeda-bedadalam mengidera lingkungannya, karena mereka
juga berbeda secara ginetis, berbeda pengalaman dan pembelajaran, atau karena karena sebagaian alat inderanya kurang berfungsi karena usia tua atau kecelakaan.
Atensi tidak terelakan karena sebelum kita merespon atau menafsirkan kejadian atau ransangan apapun, kita harus terlebih dahulu memperhatikan
kejadian atau ransangan tersebut. ini berarti bahwa persepsi mensyaratkan kehadiran suatu objek untuk dipersepsi, termasuk orang lain dan juga diri sendiri.
Dalam banyak kasus, ransangan yang menarik perhatian kita cenderung kita anggap lebih penting dari pada yang tidak menarik perhatian kita. Ransangan
seperti itu cenderung dianggap penyebab kejasian-kejadian berikutnya. Ini juga
Universitas Sumatera Utara
berlaku untuk manusia: orang yang paling kita perhatikan cenderung dianggap paling berpengaruh.
Tahap terpenting dalam persepsi adalah interprestasi atas informasi yang kita peroleh melalui salah satu atau lebih indera kita. Namun anda tidak dapat
menginterprestasikan makna informasi yang anda percayai mewakili objek tersebut. jadi pengetahuan yang kita peroleh dari persepsi bukan pengetahuan
mengenai objek yang sebenarnya, melainkan pengetahuan mengenai bagaimana tampaknya objek tersebut.
II.4.2 Persepsi dan Budaya