IV.3. Analisis Tabel Silang
Analisis tabel silang pada bagian ini akan memuat tentang penilaian dua data dalam satu variabel, dimana analisa tabel ini bukanlah dapat dijadikan
sebagai penentuan utama untuk melihat hubungan variabel penelitian, tetapi ditujukan untuk melihat bagaimana penelitian data yang satu dan hubungannya
dengan data yang lain. dalam analisis tabel silang ini, tidak semua variabel x dan variabel y yang disilangkan hanya item-item penting dari variabel penelitian
variabel x dan variabel y. Kumpulan data yang akan disajikan dan dianalisis dalam tabel silang ini
terdiri dari:
30. Hubungan antara perbedaan sikap dengan frekuensi berinteraksi
Tabel IV.30
Frekuensi berinteraksi
dalam komunikasi
budaya Perbedaan sikap dengan orang-orang yang berbeda
kebudayaan Total
Tidak berpengaruh
Kurang berpengaruh
Berpengar uh
Sangat berpeng
aruh Tidak
pernah 1
1 1
3 Jarang
3 5
10 18
Sering 16
16 25
4 61
Sangat Sering
12 13
11 7
43 Total
32 35
46 12
125 Sumber: p.6 P.22 FC 6. FC 28
Pada tabel IV.30diatas memperlihatkan hubungan antara perbedaan sikap dan frekuensi berinteraksi dalam perspektif komunikasi antar budaya. Sikap
mempengaruhi bagaimana kita berinteraksi dengan orang-orang yang berbeda
Universitas Sumatera Utara
budaya. Misalnya sikap dalam berbicara, orang-orang batak yang cenderung kasar dalam berbicara tidak disukai oleh orang-orang jawa yang rata-rata berbicara
secara halus. Dari tabel IV.30 diatas, dapat kita lihat bahwa sebanyak 18 orang yang
jarang berinteraksi dengan orang-orang yang berbeda budaya, 3 orang diantaranya perbedaan sikap tidak mempunyai pengaruh apa-apa, 5 orang responden
diantaranya mengatakan perbedaan sikap kurang berpengaruh, serta 10 orang responden diantaranya mengatakan perbedaan sikap berpengaruh terhadap
frekuensi berinteraksi. Dari 61 orang responden yang sering melakukan interaksi, 16 orang diantaranya mengatakan bahwa perbedaan sikap tidak berpengaruh, 16
orang diantaranya mengatakan perbedaan sikap kurang berpengaruh, 25 orang diantaranya mengatakan bahwa perbedaan sikap berpengaruh terhadap frekuensi
berinteraksi dan hanya 4 orang saja yang mengatakan sangat berpengaruh. Dan dari 43 orang responden yang sering melakukan interaksi, 12 orang responden
diantaranya mengatakan bahwa perbedaan sikap tidak berpengaruh terhadap frekuensi interaksi, 13 orang responden mengatakan kurang berpengaruh, 11
orang responden mengatakan berpengaruh dan 7 orang responden mengatakan sangat berpengaruh perbedaan sikap terhadap frekuensi berinteraksi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa orang yang sering melakukan interaksi mengatakan bahwa perbedaan sikap berpengaruh terhadap frekuensi interaksi. Hal
ini dapat dilihat dari sebanyak 61 orang responden yang sering melakukan interaksi, 25 orang responden diantaranya mengatakan bahwa perbedaan sikap
berpengaruh dalam proses interaksi.
Universitas Sumatera Utara
31. Hubungan antara tingkat kepercayaan dengan rasa nyaman dalam
melakukan kerjasama dengan orang-orang yang berbeda budaya. Tabel: IV.31
Tingkat kepercayaan
Kenyamanan dalam bekerjasama Total
Tidak nyaman
Kurang Nyaman Nyaman
Sangat nyaman
Tidak bisa 2
1 3
Kurang bisa 2
8 12
2 24
Bisa 1
17 58
7 83
Sangat bisa 1
8 6
15 Total
5 27
78 15
125 Sumber: P.7 P.17 FC.7 FC 20
Perincian data pada tabel IV.31 memperlihatkan hubungan tingkat kepercayaan antara orang-orang yang berbeda budaya dalam menciptakan
kenyamanan hubungan kerjasama diantara mereka yang berbeda budaya tersebut. diantara 3 orang responden yang tidak bisa percaya kepada orang yang berbeda
budaya, 2 orang diantaranya tidak nyaman dalam melakukan kerjasama, dan 1 orang diantaranya merasa nyaman dalam melakukan kerjasama. Diantara 24 orang
responden yang kurang bisa percaya pada orang-orang yang berbeda budaya, 2 diantaranya tidak nyaman dalam melakukan kerjasama, 8 orang responden
diantaranya kurang nyaman, 12 orang diantaranya merasa nyaman dan 2 orang responden diantaranya merasa sangat nyaman. Diantara 83 orang yang bisa
percaya pada orang-orang yang berbeda budaya, satu orang responden diantaranya merasa tidak nyaman melakukan kerjasaman, 17 orang responden merasa kurang
nyaman, 58 orang responden merasa nyaman, dan 7 orang responden merasa sangat nyaman. Diantara 15 orang responden yang sangat bisa percaya pada
Universitas Sumatera Utara
orang-orang yang berbeda budaya, 1 orang responden merasa kurang nyaman, 8 orang responden merasa nyaman, dan 6 responden merasa nyaman.
Hasil dari dua data yang dihubungkan ini, dapatlah diambil kesimpulan bahwa kepercayaan terhadap orang-orang yang berbeda budaya bisa menciptakan
rasa nyaman dalam melakukan kerjasama antara kedua belah pihak yang berbeda budaya tersebut. hal ini dapat dilihat dari tabel diatas bahwa sebanyak 83 orang
responden yang bisa percaya pada orang-orang yang berbeda budaya dengannya ada sekitar 58 orang responden yang mereasakan rasa nyaman dalam bekerjasama
dengan orang-orang yang berbeda budaya.
32. Hubungan antara kesalahpahaman dengan perbedaan bahasa.
Tabel: IV.32
kesalahpahaman dengan orang yang
berbeda budaya Perbedaan bahasa dalam berinteraksi
Total Tidak
Pernah Jarang
Sering Sangat
Sering Tidak pernah
5 11
2 2
20 Jarang
23 32
24 3
82 Sering
2 7
5 4
18 Sangat Sering
2 3
5 Total
31 50
31 12
124 Sumber: P.11 P.21 FC. 12 FC.27
Perbedaan bahasa tidak jarang menimbulkan kesalahpahaman pemaknaan kata dalam berinteraksi, menggunakan kata-kata tanpa memahami makna
sebenarnya dalam suatu budaya asing dapat menimbulkan kesalahpahaman, ketersinggungan dll. Karena makna suatu kata bisa jadi sangat berbeda ketika
ditafsirkan oleh komunitas budaya lain.
Universitas Sumatera Utara
Perincian data pada tabel IV.32 memperlihatkan hubungan antara tingkat kesalah pahaman dengan perbedaan bahasa antara orang-orang yang berbeda
kebudayaan. Dari tabel dalam penelitian ini dapat dilihat bahwa sebanyak 20 orang yang tidak pernah mengalami kesalahpahaman, ada sekitar 5 orang
responden yang tidak pernah mempunyai perbedaan bahasa dalam berinteraksi, 11 orang responden jarang mempunyai perbedaan bahasa dalam berinteraksi, 2
orang responden sering mengalami perbedaan dalam berinteraksi dan 2 orang responden juga sangat sering mengalami perbedaan dalam berinteraksi. Dari 82
orang responden yang jarang mengalami kesalah pahaman dalam berinteraksi, 23 diantaranya tidak pernah mempunyai perbedaan bahasa, 32 orang responden
jarang mengalami perbedaan bahasa, 24 orang responden sering mengalami perbedaan bahasa, dan 3 orang responden lainnya sering mengalami perbedaan
bahasa. Sebanyak 18 orang yang sering mengalami kesalah pahaman, Cuma 7 orang resonden yang jarang mengalami perbedaan bahasa. Dan dari 5 orang
resonden yang sangat sering mengalami kesalah pahaman dalam berinteraksi, 3 diantaranya menjawab sangat sering mengalami perbedaan bahasa.
Jadi dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kesalahpahaman yang terjadi antara orang-orang yang berbeda budaya jarang disebabkan oleh perbedaan
bahasa. IV.4 Uji Hipotesis
Uji hipotesis adalah pengujuian data statistik untuk mengetahui data hipotesa yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Hipotesis ini meliputi variabel
Universitas Sumatera Utara
bebas X yaitu komunikasi antar budaya dan variabel terikat Y yaitu interaksi antar etnis.
Untuk menguji tingkat hubungan antara kedua variabel yang dikorelasikan, maka peneliti menggunakan rumus tata jenjang yang dikemukakan oleh Spearman
yaitu:
Rho = 1- 1
6
2 2
− −
∑
N N
d
Uji korelasi Spearman ini menggunakan perangkat lunak SPSS versi 15,0 yakni sebagai berikut:
Tabel: IV.33 Hasil Uji Korelasi antara Komunikasi Antar Budaya dan Interaksi Antar
etnis di Kalangan Mahasiswa Asing USU
Correlations
variabel x
variabel y
Spearmans rho
variabel x
Correlation Coefficient
1.000 .406
Sig. 2-tailed .
.000 N
125 125
variabel y
Correlation Coefficient
.406 1.000
Sig. 2-tailed .000
. N
125 125
Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Berdasarkan hasil korelasi Spearman pada table IV.33 diatas , maka dapat diketahui besar korelasi Spearman Rho adalah 0,406. Berdasarkan skala
Guilford, hasil 0,406 menunjukkan hubungan Hubungan yang Cukup Berarti.
Universitas Sumatera Utara
Untuk melihat besarnya kekuatan pengaruh Kp yang ditimbulkan komunikasi antar budaya dan interaksi antar etnis, maka digunakan rumus:
Kp = rs
2
x 100 Kp = 0,406
2
Zatrow 1989:483 mengatakan bahwa setiap kelompok etnis dipandang sebagai sebuah himpunan manusia karena kesamaan ras, agama, asala usul,
x 100 Kp = 0,165 x 100
Kp = 16,5 Maka, dapat disimpulkan bahwa pengaruh dari Komunikasi Antar Budaya
16,5 dalam mempengaruhi Interaksi Antar Etnis di Kalangan Mahasiswa Asing Universitas Sumatera Utara. Hal tersebut bermakna bahwa hanya 16,5 Interaksi
Antar Etnis mahasiswa Asing Universitas Sumatera Utara dipengaruhi oleh Komunikasi Antar Budaya. Selebihnya, yaitu 83,5 Interaksi Antar Etnis
dipengaruhi oleh faktor lain.
IV.5. Pembahasan