h
g
= Entalpi uap jenuh pada tekanan 3 kgcm
2
= 650,3 kkaljam h
f
= Entalpi cair jenuh pada tekanan 3 kgcm
2
= 133,4 kkalkg h
fg
= Entalpi uap perubahan fasa pada tekanan 3 kgcm
2
= 516,9 kkalkg
Maka : Q
man
= 0,25 m
u
. .[650,3 - 133,4 + 0,15 516,9]
= 109,84 m
u
. kkalkg
Total kalor yang dibutuhkan Continouos Settling Tank adalah: Q
u
= Q
inj
+ Q
man
Q
u
= 397,84 m
u
+ 109,84 m
u
Q
u
= 506,68 m
u
kkalkg
Dari konsep keseimbangan kalor diperoleh persamaan: Q
u
= Q
tot
507,68 m
u
= 197.558,0712 kkalkg m
u
= 389,139 kkalkg
3.1.6 Unit Pengering Inti Nut Silo Drier
Kondisi temperatur massa masuk adalah 30 C dan temperatur 90
C, sedangkan untuk kondisi tekanan uap masuk Nut Silo Drier 3 kgcm
2.
Air yang masuk pada Nut Silo Drier adalah 25 dari cake breaker conveyor . Jumlah massa masuk pada Nut Silo
Drier dilihat pada tabel 3.7
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.7 Komposisi Massa masuk Nut Silo Drier
Kandungan Laju Aliran massa
m .kgjam
Panas Jenis C
p
kkalkg C
M x C
p
kkaljam C
Cangkang 2.400.000
0,45 1.080,000
Inti 2.100.000
0,38 798.000
Air 132.448
1,00 132,448
Jumlah 4.632.448
2.010,448
Sumber Hasil Riset Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS
Panas Jenis rata – rata
p
C masuk Nut Silo Drier adalah:
∑ ∑
= .
m C
m C
p p
C jam
kg C
jam kkal
C
p
kkalkg 434
, 448
. 632
. 4
448 .
010 .
2 =
=
Kebutuhan kalor pada Crude Oil Tank adalah: Q
nsd
= m x
T x
C
p
∆ Dimana:
m = Laju aliran massa uap masuk
= 4.632.488 kgjam C
p
= Panas Jenis rata – rata TBS = 0,434 kkalkg
C
T ∆
= Selisih temperatur masuk dan keluar Nut Drier = 80
- 30 = 50
C
Maka kalor yang dibutuhkan Nut Drier adalah: Q
nsd
= 4.632.448 kkaljam x 0.434 kkalkg
C x 50 C
= 100.524,12 kkaljam
Universitas Sumatera Utara
Kandungan air masuk Nut silo Drier akan diuapkan sebanyak 70. Penguapan dilakukan dengan memanfaatkan panas laten. Panas Laten yang dibutuhkan untuk
penguapan adalah: Q
la
= m
a
x L
a
Dimana: m
a
= Laju aliran massa yang diuapkan
= 0,7 x 129,448 kgjam
= 90,6 kgjam L
a
= Panas laten pada tekanan 3 kkaljam =
516,9 kkaljam Maka kalor laten yang dibutuhkan untuk penguapan adalah:
Q
la
= 90,6kgjam x 516,9 kkalkg
= 46.831.14 kkaljam
Kerugian kalor pada pendistribusian uap dari back pressure vessel BPV ke nut silo drier diperkirakan adalah sebanyak 5. Maka total kalor yang dibutuhkan nut silo drier
adalah: Q
tot
= Q
nsd
+ Q
la
+ 0,5 Q
nsd
+ Q
la
= 1,05 Q
nsd
+ Q
la
= 1,05 100.524,14 + 46.831.14 kkaljam =
154.723.023 kkaljam
Sebagian uap yang terdapat dalam nut silo drier akan terkondensasi menjadi air dan diperkirakan kualitas uap 0,25. Dari konsep keseimbangan kalor maka dapat
dihitung massa uap yang dibutuhkan nut silo drier dari persamaan berikut: Q
tot
= Q
u
Q
tot
= m
u
. .[h
f
- h
f
+ x h
g
] Dimana:
m
u
= Laju aliran massa uap masuk nut silo drier h
g
= Entalpi uap jenuh pada tekanan 3 kgcm
2
= 650,3 kkaljam
Universitas Sumatera Utara
h
f
= Entalpi cair jenuh pada tekanan 3 kgcm
2
= 133,4 kkalkg h
fg
= Entalpi uap perubahan fasa pada tekanan 3 kgcm
2
= 516,9 kkalkg maka total kebutuhan uap pada unit pengering nut silo drier adalah:
m
u
= kkalkg
0,25516,9 4
, 133
[ 3
, 650
kkaljam 54.723.023
1 +
− = 399.105
kgjam
3.1.7 Unit Pengering Biji Kernell Silo Drier