Deskripsi Data Identitas Responden

62

BAB IV PENYAJIAN DATA

Pada bab ini penulis akan menyajikan tentang data-data yang diperoleh selama masa penelitian yang telah di lakukan pada Desa Galang Suka Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang. Penyajian data akan meliputi data-data tentang identitas responden terhadap pertanyaan yang diajukan yang akan di uraikan dalam tabel frekuensi.

4.1 Deskripsi Data Identitas Responden

Berikut ini adalah hasil data mengenai identitas responden melalui kuesioner yang di peroleh selama penelitian yang disajikan dalam bentuk tabel frekuensi.

4.1.1 Identitas Responden Menurut Jenis Kelamin

Dari data tentang tentang jenis kelamin dapat disimpulkan bahwa laki-laki mendominasi jumlah anggota masyarakat di Desa Galang Suka Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang. Laki-laki memegang peranan yang cukup penting dalam melakukan kegiatan Desa. Setelah melakukan distribusi kuesioner kepada responden jenis kelamin responden pada penelitian ini diuraikan sebagai berikut: Tabel 2 : Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase 1 Laki-laki 86 100 2 Perempuan Jumlah 86 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2008 63 Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari seluruh responden yang berjumlah 86 orang adalah laki-laki dengan jumlah persentase 100. Jadi dapat disimpulkan bahwa masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam perencanaan pembangunan adalah berjenis kelamin laki-laki.

4.1.2 Identitas Responden Berdasarkan Umur

Usia masyarakat Desa Galang Suka, pada umumnya masih berada pada usia produktif. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3 : Distribusi Responden Berdasarkan Umur No Umur Frekuensi Persentase 1 17-25 2 26-34 10 11,6 3 35-43 34 39,5 4 44-52 30 34,9 5 52 keatas 12 14 Jumlah 86 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2008 Berdasarkan tabel diatas, menunjukan bahwa jumlah responden yang berumur 26- 34 tahun sebanyak 10 orang atau 11.6, yang berumur 35-43 tahun sebanyak 34 orang atau 39,9, yang berumur 44-52 tahun sebanyak 30 orang atau 34,9, yang berumur 52 tahun keatas sebanyak 12 orang atau 14. Dapat di lihat bahwa masyarakat yang berumur 35-43 tahun lebih bersemangat untuk ikut serta dalam perencanaan pembangunan, dan dikuti pula dengan masyarakat yang berumur 44-52 tahun, keingintahuan masyarakat tentang partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan sangat kuat. 64

4.1.3 Identitas Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan masyarakat Desa Galang Suka paling banyak adalah tamatan SLTA, dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel 4 : Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan No Pendidikan Frekuensi Persentase 1 SD 10 11,6 2 SLTP 28 32,6 3 SLTA 40 46,5 4 Diploma 2 2,3 5 Sarjana 6 7 Jumlah 86 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2008 Dari tabel 4 diatas, dapat dilihat bahwa jumlah responden yang tingkat pendidikan SD sebanyak 10 orang atau sebesar 11,6, SLTP sebanyak 28 orang atau 32,6, SLTA sebanyak 40 orang atau 46,5, tingkat pendidikan Diploma sebanyak 2 orang atau 2.3, dan Sarjana sebanyak 6 orang atau 7. Jadi dapat di ketahui bahwa jumlah tingkat pendidikan masyarakat yang berada di desa Galang Suka lebih banyak tamatan SLTA.

4.1.4 Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan

Kebanyakan masyarakat Desa Galang Suka bekerja sebagai wiraswasta, dapat di lihat pada tabel berikut: 65 Tabel 5 : Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan No Pekerjaan Frekuensi Persentase 1 Wiraswasta 43 50 2 Pegawai Negeri 7 8,1 3 Pegawai Swasta 28 32,6 4 Guru 2 2,3 5 Pedagang 6 7 Jumlah 86 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2008 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah responden yang bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 43 orang atau 50, Pegawai Negeri sebanyak 7 atau 8,1, Pegawai Swasta sebanyak 28 orang atau 32,6, Guru sebanyak 2 orang atau 7, dan bekerja sebagai pedagang sebanyak 6 orang atau 7. 4.2 Informasi Jawaban Responden 4.2.1 Informasi Jawaban Responden Tentang Pertanyaan Gaya Kepemimpinan Kepala Desa Variabel Bebas X Untuk mengukur variabel Gaya Kepemimpinan Kepala Desa, digunakan 14 pertanyaan yang diiperoleh dari indikator-indikator yang telah di tentukan. Pada setiap pertanyaan diberi 5 alternatif jawaban, dan kepada responden diminta untuk memilih salah satu dari kelima alternatif jawaban tersebut. Berdasarkan jawaban dari responden dari kuesioner yang disebarkan yang berisi pertanyaan variabel X Gaya Kepemimpinan Kepala Desa, maka diperoleh hasil sebagai berikut: 66 Tabel 6 : Distribusi jawaban responden mengenai Kepala Desa dalam melaksanakan tugasnya memberikan bimbingan yang efisien kepada masyarakat No Kategori Frekuensi Persentase 1 Sangat sering 10 11,6 2 Sering 50 58,1 3 Kadang-kadang 22 25,6 4 Hampir tidak pernah 3 3,5 5 Tidak pernah 1 1,2 Jumlah 86 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2008 Dari tabel 6 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan Kepala Desa dalam melaksanakan tugasnya sangat sering memberikan bimbingan yang efisien kepada masyarakat ada sebanyak 11 orang atau 11,6, yang menyatakan sering sebanyak 51 orang atau 58,1, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 20 orang atau 25,4. Kemudian yang menyatakan Kepala Desa dalam melaksanakan tugasnya hampir tidak pernah memberikan bimbingan yang efisien kepada masyarakat sebanyak 3 orang atau 3,4, dan yang menyatakan tidak pernah sebanyak 1 orang atau 1,5. Dapat disimpulkan bahwa Kepala Desa sering memberikan bimbingan yang efisien kepada masyarakat. Hal ini didukung dengan hasil wawancara dari Bapak Sunarto “Kepala Desa sering memberikan bimbingan dan arahan kepada masyarakat, agar masyarakat mengerti tentang perkembangan desanya dan dapat menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai masyarakat yang baik. Kepala Desa juga mengingatkan warganya agar selalu menjaga hasil-hasil pembangunan desa.” 67 Tabel 7: Distribusi jawaban responden mengenai Kepala Desa dalam memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengeluarkan pendapat tentang pembangunan Desa No Kategori Frekuensi Persentase 1 Sangat sering 1 1,2 2 Sering 60 69,7 3 Kadang-kadang 22 25,6 4 Hampir tidak pernah 2 2,3 5 Tidak pernah 1 1,2 Jumlah 86 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2008 Dari tabel 7 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan Kepala Desa sangat sering memberikan kesempatan kepada masyarakat dalam mengeluarkan pendapat ada sebanyak 1 orang atau 1,2, yang menyatakan sering sebanyak 60 orang atau 69,7, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 22 orang atau 25,6. Kemudian yang menyatakan Kepala Desa hampir tidak pernah memberikan memberikan kesempatan kepada masyarakat dalam mengeluarkan pendapat sebanyak 2 orang atau 2,3, dan yang menyatakan tidak pernah sebanyak 1 orang atau 1,2. Dapat disimpulkan bahwa Kepala desa sering memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengeluarkan pendapat yang berhubungan dengan pembangunan desa. Hal ini di dukung dengan hasil wawancara dari Bapak Sunarto “bahwa kepala desa sering memberikan kesempatan kepada masyarakat agar mau memberikan saran atau pendapat yang dapat membangun desa ini agar lebih maju. Akan tetapi sebagian besar masyarakat terkadang enggan untuk menyampaikan pendapatnya.” 68 Tabel 8 : Distribusi jawaban responden mengenai Kepala Desa dalam mengajak anggota masyarakat membuat keputusan No Kategori Frekuensi Persentase 1 Sangat sering 1 1,2 2 Sering 46 53,5 3 Kadang-kadang 32 37,2 4 Hampir tidak pernah 2 2,3 5 Tidak pernah 5 5,8 Jumlah 86 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2008 Dari tabel 8 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan Kepala Desa sangat sering mengajak anggota masyarakat dalam membuat keputusan ada sebanyak 1 orang atau 1,2, yang menyatakan sering sebanyak 46 orang atau 53,5, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 32 orang atau 37,2. Kemudian yang menyatakan Kepala Desa hampir tidak pernah mengajak anggota masyarakat dalam membuat keputusan sebanyak 2 orang atau 2,3, dan yang menyatakan tidak pernah sebanyak 5 orang atau 5,8 . Dapat disimpulkan bahwa Kepala Desa sering mengajak anggota masyarakat membuat keputusan. Hal ini di dukung dengan hasil wawancara dari Bapak Musliadi “ perlunya membuat keputusan bersama dalam merencanakan suatu program yang menyangkut pembangunan di Desa Galang Suka, Kepala Desa didalam musyawarah selalu menyampaikan kepada masyarakat, agar dalam mengambil suatu keputusan masyarakat dapat menentukan yang terbaik untuk kemajuan desa ini.” 69 Tabel 9 : Distribusi jawaban responden mengenai Kepala Desa dalam menanggapi saran dan kritik dari masyarakat tentang pembangunan Desa No Kategori Frekuensi Persentase 1 Sangat sering 2 2,3 2 Sering 49 58,1 3 Kadang-kadang 28 32,6 4 Hampir tidak pernah 4 4,7 5 Tidak pernah 2 2,3 Jumlah 86 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2008 Dari tabel 9 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan Kepala Desa sangat sering menanggapi saran dan kritik dari masyarakat ada sebanyak 2 orang atau 2,3, yang menyatakan sering sebanyak 49 orang atau 58,1, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 28 orang atau 32,6. Kemudian yang menyatakan Kepala Desa hampir tidak pernah menanggapi saran dan kritik dari masyarakat sebanyak 4 orang atau 4,7, dan yang menyatakan tidak pernah sebanyak 2 orang atau 2,3. Dapat disimpulkan bahwa Kepala Desa sering menanggapi saran dan kritik dari masyarakat, hal ini didukung dari hasi wawancara dengan Bapak Musliadi Bahwa “Saran dan kritik dari masyarakat ditanggapai maupun tampung oleh pengurus desa Khususnya Kepala Desa, karena saran dan kritik yang diberikan warga akan menjadi masukan yang baik bagi pembangunan desa ini nantinya, maka dari itu sebagai pengurus desa saya sangat mengharapkan masyarakat untuk terus memberikan masukan-masukan buat desa kita.” 70 Tabel 10 : Distribusi jawaban responden mengenai Kepala Desa bekerja sama dengan masyarakat dalam menyusun tugas-tugas tentang pembangunan No Kategori Frekuensi Persentase 1 Sangat sering 5 5,8 2 Sering 50 58,1 3 Kadang-kadang 26 30,2 4 Hampir tidak pernah 3 3,6 5 Tidak pernah 2 2,3 Jumlah 86 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2008 Dari tabel 10 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan Kepala Desa sangat sering bekerja sama dengan masyarakat dalam menyusun tugas-tugas pembangunan ada sebanyak 5 orang atau 5,8, yang menyatakan sering sebanyak 50 orang atau 58,1, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 26 orang atau 30,2. Kemudian yang menyatakan Kepala Desa hampir tidak pernah bekerja sama dengan masyarakat dalam menyusun tugas-tugas pembangunan sebanyak 3 orang atau 3,6, dan yang menyatakan tidak pernah sebanyak 2 orang atau 2,3. Dapat disimpulkan bahwa kepala desa sering bekerja sama dengan masyarakat dalam menyusun tugas-tugas pembangunan, karena dalam menyusun tugas-tugas pembangunan masyarakat sangat dibutuhkan, agar masyarakat dapat mengetahui siapa yang bertugas dalam hal yang menyangkut kegiatan pembangunan. Hal ini didukung dari hasil wawancara oleh Bapak Musliadi “dalam menyusu tugas-tugas pembangunan perlu kerja sama dengan anggota masyarakat, agar masyarakat mengtahui tugas mana yang harus dikerjakan.” 71 Tabel 11 : Distribusi jawaban responden mengenai Kepala Desa dalam memberikan kesempatan dalam dalam menyusun program-program pembangunan No Kategori Frekuensi Persentase 1 Sangat sering - 2 Sering 49 56,9 3 Kadang-kadang 30 34,9 4 Hampir tidak pernah 3 3,5 5 Tidak pernah 4 4,7 Jumlah 86 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2008 Dari tabel 11 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan Kepala Desa sering memberikan kesempatan dalam menyusun program-program pembangunan sebanyak 49 orang atau 56,9, yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 30 orang atau 34,9. Kemudian yang menyatakan Kepala Desa hampir tidak pernah memberikan kesempatan dalam menyusun program-program pembangunan sebanyak 3 orang atau 3,5, dan yang menyatakan tidak pernah sebanyak 4 orang atau 4,7, dan yang menyatakan sangat sering tidak ada satu pun responden yang memilihnya. Dapat disimpulkan bahwa Kepala Desa sering memberikan kesempatan dalam menyusun program-program pembangunan, seperti sudah dikemukan oleh Bapak Musliadi bahwa: “dalam menyusun program-program pembangunan kepala Desa memberikan kesempatan kepada masyarakat karena dalam menyusun program- program pembangunan sama halnya seperti dalam menyusun tugas-tugas pembangunan, adanya kerjasama dengan masyrakat, jadi kepala desa selalu 72 memberikan kesempatan kepada masyrakat. Akan tetapi terkadang masyarakat juga yang tidak mau ikut serta dalam penyusunan program-program pembangunan” Tabel 12 : Distribusi jawaban responden mengenai Kepala Desa dalam menjalankan tugasnya bersifat otoriter No Kategori Frekuensi Persentase 1 Sangat sering - 2 Sering - 3 Kadang-kadang 15 17,4 4 Hampir tidak pernah 28 32,6 5 Tidak pernah 43 50 Jumlah 86 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2008 Dari tabel 12 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan Kepala Desa kadang-kadang bersifat otoriter dalam menjalankan tugasnya ada sebanyak 15 orang atau 17,4, yang menyatakan Kepala Desa hampir tidak pernah bersifat otoriter dalam dalam menjalankan tugasnya sebanyak 28 orang atau 32,6, dan yang menyatakan tidak pernah sebanyak 43 orang atau 50, sementara itu yang menyatakan sangat sering dan sering tidak ada responden yang memilihnya. Maka dari analisa diatas kebanyakan responden menyatakan Kepala Desa tidak pernah bersifat otoriter dalam menjalankan tugasnya. Hal ini di dukung dari hasil wawancara penulis dengan Bapak Sukisno, “Kepala Desa sekarang ini cukup demokratis dalam menjalankan tugasnya, apalagi khususnya pada bidang pembangunan. Hal ini terlihat didalam setiap ada rencana pembangunan Kepala Desa sering menanyakan kepada masyarakat hal-hal apa saja yang perlu dilakukan untuk membangun desa ini agar lebih maju lagi.” 73 Tabel 13 : Distribusi jawaban responden mengenai dalam menjalankan tugasnya Kepala Desa memberikan perhatian kepada masyarakat No Kategori Frekuensi Persentase 1 Sangat sering 1 1,2 2 Sering 42 48,9 3 Kadang-kadang 38 44,1 4 Hampir tidak pernah 2 2,3 5 Tidak pernah 3 3,5 Jumlah 86 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2008 Dari tabel 13 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan Kepala Desa dalam menjalankan tugasnya sangat sering memperhatikan anggota masyarakat ada sebanyak 1 orang atau 1,2, yang menyatakan sering sebanyak 42 orang atau 48,9, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 38 orang atau 44,1. Kemudian yang menyatakan Kepala Desa hampir tidak pernah memperhatikan masyarakat sebanyak 2 orang atau 2,3, dan yang menyatakan tidak pernah sebanyak 3 orang atau 3,5. Dari data diatas kebanyakan responden menyatakan Kepala Desa dalam menjalankan tugasnya sering memberikan perhatian kepada masyarakat, dapat dilihat pada data diatas hampir 48,9 masyarakat menyatakan sering. Hasil dari wawancara penulis dengan Bapak Sunarto, bahwa “sebenarnya Kepala Desa harus memberikan perhatian kepada masyarakat, karena itu bagian dari tugasnya sebagai Kepala Desa, tapi tidak sepenuhnya Kepala Desa memperhatikan masyarakatnya, biasanya dalam memberikan perhatian Kepala Desa suka menegur apabila ada masyarakat yang melanggar aturan, dan sebagainya.” 74 Tabel 14 : Distribusi jawaban responden mengenai terlibatnya masyarakat dalam merumuskan tujuan pembangunan desa No Kategori Frekuensi Persentase 1 Sangat sering - 2 Sering 41 47,7 3 Kadang-kadang 32 37,2 4 Hampir tidak pernah 6 7 5 Tidak pernah 7 8,1 Jumlah 86 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2008 Dari tabel 14 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan masyarakat sering dilibatkan dalam merumuskan tujuan pembangunan Desa ada sebanyak 41 orang atau 47,7, yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 32 orang atau 37,2, dan yang menyatakan Kepala Desa hampir tidak pernah melibatkan masyarakat dalam merumuskan tujuan pembangunan Desa sebanyak 6 orang atau 7, dan yang menyatakan tidak pernah sebanyak 7 orang atau 8,1. Kemudian untuk jawaban kategori sangat sering tidak ada responden yang memilih jawaban tersebut. Maka dari analisa data diatas kebanyakan dari responden menyatakan sering terlibatnya masyarakat dalam merumuskan tujuan pembangunan Desa tersebut. Hasil wawancara dari Bapak Musliadi, bahwa “Kepala Desa cukup Demokratis dalam menentukan segala sesuatu yang akan dilaksanakan, hal ini dapat dilihat dari seringnya masyarakat diundang untuk menghadiri rapat tentang pembangunan. Kepala Desa selalu melibatkan masyarakatnya dalam merumuskan tujuan agar nantinya dapat terlaksana dengan sebaik-baiknya”. 75 Tabel 15 : Distribusi jawaban responden mengenai Kepala Desa memberikan koreksi terhadap kesalahan yang terjadi pada saat merumuskan program- program pembangunan di Desa No Kategori Frekuensi Persentase 1 Sangat sering 4 4,7 2 Sering 60 69,7 3 Kadang-kadang 21 24,4 4 Hampir tidak pernah 1 1,2 5 Tidak pernah - Jumlah 86 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2008 Dari tabel 15 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan Kepala Desa sangat sering memberikan koreksi terhadap kesalahan yang terjadi pada saat merumuskan program-program pembangunan di Desa ada sebanyak 4 orang atau 4,7, yang menyatakan sering sebanyak 60 orang atau 69,7, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 21 orang atau 24,4. Kemudian yang menyatakan Kepala Desa hampir tidak pernah memberikan koreksi terhadap kesalahan yang terjadi pada saat merumuskan program-program pembangunan di Desa sebanyak 1 orang atau 1,2, dan yang menyatakan tidak pernah tidak ada responden yang memilih jawaban tersebut. Dapat disimpulkan bahwa kebanyakan dari responden menyatakan sering, Kepala Desa sering memberikan koreksi terhadap kesalahan yang terjadi pada saat merumuskan program-program pembangunan desa tersebut. Hasil wawancara penulis dengan Bapak Sukisno, ”sebenarnya dalam merumuskan program-program pembangunan Kepala Desa selalu melibatkan masyarakat, akan tetapi apabila terdapat kesalahan dalam merumuskan program tersebut atau tidak sesuai dengan apa yang 76 telah ditetapkan maka Kepala Desa akan menegur secara langsung, akan tetapi Kepala Desa masih memberikan kesempatan untuk bisa memperbaiki kesalahan yang dilakukannya.” Tabel 16 : Distribusi jawaban responden mengenai Kepala Desa yakin pada kemampuannya selama melaksanakan tugasnya No Kategori Frekuensi Persentase 1 Sangat sering 1 1,2 2 Sering 58 67,4 3 Kadang-kadang 26 30,2 4 Hampir tidak pernah 1 1,2 5 Tidak pernah - Jumlah 86 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2008 Dari tabel 16 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan Kepala Desa sangat sering yakin pada kemampuannya selama melaksanakan tugasnya ada sebanyak 1 orang atau 1,2, yang menyatakan sering sebanyak 58 orang atau 67,4, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 26 orang atau 30,2. Kemudian yang menyatakan Kepala Desa hampir tidak pernah yakin pada kemampuannya selama melaksanakan tugasnya sebanyak 1 orang atau 1,2, dan yang menyatakan tidak pernah tidak ada responden yang memilih jawaban tersebut. Maka dari analisa data diatas kebanyakan responden menyatakan sering, bahwa kepala desa sering yakin pada kemampuannya selama melaksanakan tugasnya. Hal ini didukung dari hasil wawancara dengan Kepala Desa, bahwa “selaku Kepala Desa pada dasarnya sudah harus mengerti maupun harus mengetahui segala tugas dan kewajiban saya sebagai seorang Kepala Desa, saya cukup yakin dengan kemampuan 77 saya dalam menjalani maupun melaksanakan tugas-tugas yang diberikan kepada saya, walaupun terkadang timbul rasa tidak yakin saya, akan tetapi saya harus menguatkan diri saya untuk yakin dalam mengambil keputusan yang baik karena nantinya buat masyarakat juga”. Tabel 17 : Distribusi jawaban responden mengenai ketegasan Kepala Desa dalam menetapkan tujuan perencanaan pembangunan Desa No Kategori Frekuensi Persentase 1 Sangat sering 14 16,3 2 Sering 41 47,7 3 Kadang-kadang 28 32,5 4 Hampir tidak pernah - 5 Tidak pernah 3 3,5 Jumlah 86 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2008 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan Kepala Desa sangat sering tegas dalam menetapkan tujuan perencanaan pembangunan Desa ada sebanyak 14 orang atau 16,3, yang menyatakan sering sebanyak 41 orang atau 47,7, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 28 orang atau 32,5. Kemudian yang menyatakan Kepala Desa tidak pernah tegas dalam menetapkan tujuan perencanaan pembangunan Desa sebanyak 3 orang atau 3,5, dan yang menyatakan hampir tidak pernah responden tidak ada yang memilih jawaban tersebut. Dapat dilihat dari analisa data diatas bahwa kebanyakan dari responden menyatakan bahwa Kepala Desa sering tegas dalam menetapkan tujuan perencanaan pembangunan di desa tersebut. Dapat diketahui dari hasil wawancara dengan Bapak 78 Sukisno, “saya rasa Kepala Desa cukup tegas dalam setiap menetapkan tujuan perencanaan pembangunan, karena apa yang sudah menjadi keputusan bersama tidak dapat diganti maupun dirubah lagi, kecuali kalau apa yang direncanakan tidak sesuai dengan apa yang semestinya ditetapkan itu masih bisa diganti”. Tabel 18 : Distribusi jawaban responden mengenai Kepala Desa berani mengambil resiko apabila terjadi kesalahan pada pelaksanaan program pembangunan yang telah di jalankan No Kategori Frekuensi Persentase 1 Sangat sering 1 1,2 2 Sering 6 7 3 Kadang-kadang 23 26,7 4 Hampir tidak pernah 34 39,5 5 Tidak pernah 22 25,6 Jumlah 86 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2008 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan Kepala Desa sangat sering berani mengambil resiko apabila terjadi kesalahan pada pelaksanaan program pembangunan yang telah dijalankan ada sebanyak 1 orang atau 1,2 , yang menyatakan sering sebanyak 6 orang atau 7, dan yang menyatakan kadang- kadang sebanyak 23 orang atau 26,7. Kemudian yang menyatakan Kepala Desa hampir tidak pernah berani mengambil resiko apabila terjadi kesalahan pada pelaksanaan program pembangunan yang telah di jalankan sebanyak 34 orang atau 39,5, dan yang menyatakan tidak pernah sebanyak 22 orang atau 25,6. Dari analisa diatas dapat diketahui bahwa kebanyakan dari responden menyatakan hampir tidak pernah, dimana Kepala Desa hampir tidak pernah berani mengambil 79 resiko apabila terjadi kesalahan pada pelaksanaan program pembangunan tersebut, hal ini didukung oleh Bapak Musliadi, “dalam melaksanakan program-program pembangunan pada prinsipnya sudah wajib dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, apabila didalam pelaksanaan program pembangunan tersebut terjadi suatu kesalahan maka seharusnya Kepala Desa wajib bertanggung jawab, akan tetapi Kepala Desa tidak mau sepenuhnya bertanggung jawab, kadang-kadang Kepala Desa mau bertanggung jawab tapi kadang-kadang tidak. Sebenarnya cukup sulit juga karena menjadi seorang Kepala Desa tidaklah mudah”. Tabel 19 : Distribusi jawaban responden mengenai apabila dalam menjalani tugasnya kepala desa membatasi hubungan komunikasi dengan anggota masyarakat No Kategori Frekuensi Persentase 1 Sangat sering - 2 Sering 1 1.2 3 Kadang-kadang 14 16,3 4 Hampir tidak pernah 18 20,9 5 Tidak pernah 53 61,6 Jumlah 86 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2008 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan dalam menjalani tugasnya Kepala Desa sering membatasi hubungan komunikasi dengan anggota masyarakat ada sebanyak 1 orang atau 1,2, yang menyatakan kadang- kadang sebanyak 14 orang atau 16,3. Kemudian yang menyatakan Kepala Desa hampir tidak pernah membatasi hubungan komunikasi dengan anggota masyarakat 80 sebanyak 18 orang atau 20, dan yang menyatakan tidak pernah sebanyak 53 orang atau 61,6. Maka dari analisa data diatas kebanyakan dari responden menyatakan tidak pernah, Kepala Desa tidak pernah membatasi hubungan komunikasi dengan anggota masyarakat, hal ini didukung dengan hasil wawancara oleh Bapak sunarto, “ Pada saat menjalankan tugasnya Kepala Desa kurang tanggap terhadap masyarakatnya, namun bukan berarti Kepala Desa membatasi hubungan komunikasi, Kepala Desa sangat menjaga hubungan komunikasi dengan masyarakatnya, hal ini sering dilihat dari setiap masyarakat yang datang kekantor sering ditanyai dengan baik, dan bukan dikantor saja diluar itu Kepala Desa juga sangat menjaga hubungan komunikasi tersebut”. 4.2.2 Informasi Jawaban Responden Tentang Pertanyaan Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan Pembangunan Variabel Terikat Y Berdasarkan jawaban yang telah diberikan oleh responden melalui penyebaran kuisioner mengenai peningkatan partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan pada Desa Galang Suka Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang cukup baik. Maka untuk mengetahui hal ini dapat diukur dari beberapa indikator yang telah ditetapkan pada bab I sebelumnya. Dengan digunakannya 14 pertanyaan yang diperoleh dari indikator yang telah di tentukan. Pada setiap pertanyaan diberi 5 alternatif jawaban, dan kepada responden diminta untuk memilih salah satu dari kelima alternatif jawaban tersebut. Dibawah ini disajikan data jawaban responden terhadap keseluruhan pertanyaan variabel Y berdasarkan kuisioner yang disebarkan, maka diperoleh hasil sebagai berikut: 81 Tabel 20 : Distribusi jawaban responden mengenai masyarakat berpartisipasi dalam musyawarah pembangunan di Desa No Kategori Frekuensi Persentase 1 Sangat sering 26 30,2 2 Sering 44 51,2 3 Kadang-kadang 16 18,6 4 Hampir tidak pernah - 5 Tidak pernah - Jumlah 86 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2008 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan masyarakat sangat sering berpartisipasi dalam musyawarah pembangunan di Desa ada sebanyak 26 orang atau 30,2, yang menyatakan sering sebanyak 44 orang atau 51,2, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 16 orang atau 18,6. Kemudian yang menyatakan hampir tidak pernah dan tidak pernah tidak ada, karena tidak ada responden yang memilih jawaban tersebut. Dapat disimpulkan bahwa kebanyakan dari responden menyatakan sering berpartisipasi dalam musyawarah pembangunan. Hal ini didukung dari hasil wawancara oleh Bapak Musliadi, ”partisipasi masyarakat sebenarnya cukup aktif, dalam membahas soal tentang pembangunan, hanya saja aspirasi masyarakat belum dapat sepenuhnya direalisasikan”. 82 Tabel 21 : Distribusi jawaban responden mengenai masyarakat yang mengetahui program-program tentang pembangunan di Desa No Kategori Frekuensi Persentase 1 Sangat sering 1 1,2 2 Sering 42 48,8 3 Kadang-kadang 28 32,6 4 Hampir tidak pernah 5 5,8 5 Tidak pernah 10 11,6 Jumlah 86 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2008 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat sering mengetahui program-program tentang pembangunan di desa ada sebanyak 1 orang atau 1,2, yang menyatakan sering sebanyak 42 orang atau 48,8, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 28 orang atau 32,6. Kemudian yang menyatakan hampir tidak pernah sebanyak 5 orang atau 5,8, dan yang menyatakan tidak pernah sebanyak 10 orang atau 11,6. Jadi dari analisa data diatas kebanyakan responden menyatakan sering mengetahui program-program pembangunan di Desa tersebut. Hal ini didukung oleh hasil wawancara dengan Bapak Sunarto, “untuk mengetahuinya dapat dilihat dari program-program yang telah ditetapkan oleh Kecamatan yang kemudian akan dilimpahkan ke Desa, juga bisa didapat dari informasi pada rapat-rapat di Kecamatan maupun Desa, akan tetapi masyarakat sering tahu informasi langsung dari Kepala Desa, yang kemudian dikembangkan agar nantinya semua warga masyarakat mengetahui program apa saja yang nantinya akan dilaksanakan”. 83 Tabel 22 : Distribusi jawaban responden mengenai kerjasama dan hubungan yang baik antara Kepala Desa dengan masyarakat dalam merencanaka program-program pembangunan No Kategori Frekuensi Persentase 1 Sangat sering 17 19,8 2 Sering 57 66,3 3 Kadang-kadang 12 13,9 4 Hampir tidak pernah - 5 Tidak pernah - Jumlah 86 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2008 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat sering kerjasama dan hubungan baik antara Kepala Desa dengan masyarakat dalam merencanakan program-program pembangunan ada sebanyak 17 orang atau 19,8, yang menyatakan sering sebanyak 57 orang atau 66,3, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 12 orang atau 13,9. Kemudian yang menyatakan hampir tidak pernah dan tidak pernah tidak ada satupun responden yang memilih jawaban tersebut. Maka dari analisa data kebanyakan dari responden menyatakan sering kerjasama dan berhubungan baik antara Kepala Desa dengan masyarakat dalam merencanakan program-program pembangunan Desa. Hal ini didukung dari hasil wawancara dengan Kepala Desa, bahwa “dalam merencanakan progaram-program pembangunan sudah tentu harus bekerjasama dengan masyarakat, karena untuk membicarakan hal tersebut sangat diperlukannya masyarakat, jadi bukan saja kerja sama tapi juga harus menjalin hubungan yang baik antara Kepala Desa dengan masyarakatnya, karena nantinya 84 untuk kepentingan bersama. Jadi memang sebaiknya hubungan kerjasama itu dijaga dengan sebaik-baiknya”. Tabel 23 : Distribusi jawaban responden mengenai masyarakat keberatan dalam memberikan sumbangan baik fisik maupun materi No Kategori Frekuensi Persentase 1 Sangat sering 1 1,2 2 Sering 17 19,8 3 Kadang-kadang 27 31,4 4 Hampir tidak pernah 27 31,4 5 Tidak pernah 14 16,2 Jumlah 86 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2008 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat sering keberatan dalam memberikan sumbangan baik fisik maupun materi ada sebanyak 1 orang atau 12,8, yang menyatakan sering sebanyak 17 orang atau 19,8, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 27 orang atau 13,4. Kemudian yang menyatakan hampir tidak pernah sebanyak 27 orang atau 13,4, dan yang menyatakan tidak pernah sebanyak 14 orang atau 16,2. Dapat dilihat dari analisa data diatas ternyata terdapat persamaan data yang sama, dimana responden menyatakan kadang-kadang dan hampir tidak pernah, sebagian dari responden ternyata tidak semuanya keberatan dalam memberikan sumbangan baik fisik maupun materi, dan sebagian lagi sering keberatan, untuk memperjelas data diatas dapat didukung dengan jawaban hasil wawancara dengan Kepala Desa, “Sebenarnya kebanyakan dari masyarakat sering keberatan dalam memberikan sumbangan baik fisik maupun materi, karena mereka menganggap dalam hal ini 85 pemerintah Desa dengan atasanlah yang bertanggung jawab, jadi kebanyakan dari mereka sering keberatan, tapi tidak semua masyarakat beranggapan seperti itu, bagi yang mengerti mereka memberikan bantuan maupun sumbangan”. Tabel 24 : Distribusi jawaban responden mengenai kehadiran dalam setiap pertemuan yang membicarakan tentang program pembangunan No Kategori Frekuensi Persentase 1 Sangat sering - 2 Sering 36 41,9 3 Kadang-kadang 42 48,8 4 Hampir tidak pernah 3 3,5 5 Tidak pernah 5 5,8 Jumlah 86 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2008 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sering menghadiri pertemuan yang membicarakan tentang program pembangunan ada sebanyak 36 orang atau 41,9, yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 42 orang atau 48,8. Kemudian yang menyatakan hampir tidak pernah ada sebanyak 3 orang atau 3,5, dan yang menyatakan tidak pernah sebanyak 5 orang atau 5,8, dan yang menyatakan sangat sering tidak ada satupun responden yang memilih jawaban tersebut. Melihat dari analisa data diatas kebanyakan dari responden menyatakan kadang- kadang menghadiri pertemuan yang membicarakan tentang program pembangunan, hal ini didukung dari hasil wawancara dengan Bapak Muliadi, “masyarakat sebenarnya ingin mengetahui program apa saja yang nantinya akan dibuat, akan tetapi terkadang masyarakat enggan menghadiri rapat, alasannya kurang tahu. Tak jarang 86 kalau ada pertemuan masyarakat yang hadir tidak mencapai 100 seperti apa yang diinginkan oleh Kepala Desa”. Tabel 25 : Distribusi jawaban responden mengenai saran masyarakat untuk pembangunan Desa No Kategori Frekuensi Persentase 1 Sangat sering 1 1,2 2 Sering 54 62,8 3 Kadang-kadang 30 34,8 4 Hampir tidak pernah 1 1,2 5 Tidak pernah - Jumlah 86 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2008 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat sering memberikan saran untuk pembangunan desa ada sebanyak 1 orang atau 1,2, yang menyatakan sering sebanyak 54 orang atau 62,8, dan yang menyatakan kadang- kadang sebanyak 30 orang atau 34,8. Kemudian yang menyatakan hampir tidak pernah ada sebanyak 1 orang atau 1,2, dan yang menyatakan tidak pernah tidak ada responden yang memilih jawaban tersebut. Dapat disimpulkan bahwa kebanyakan dari responden menyatakan sering memberikan saran untuk pembangunan desa tersebut. Hal ini didukung dari hasil wawancara dengan Kepala Desa, “ masyarakat kalau untuk memberikan saran buat pembangunan desa sangat sering, tapi tidak semua saran-saran tersebut direalisasikan”. 87 Tabel 26 : Distribusi jawaban responden mengenai keterlibatnya masyarakat secara fisik dalam pelaksanaan operasional program pembangunan No Kategori Frekuensi Persentase 1 Sangat sering - 2 Sering 17 19,8 3 Kadang-kadang 57 66,3 4 Hampir tidak pernah 4 4,6 5 Tidak pernah 8 9,3 Jumlah 86 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2008 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sering terlibat secara fisik dalam pelaksanaan program pembangunan sebanyak 17 orang atau 19,8, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 57 orang atau 66,3. Kemudian yang menyatakan hampir tidak pernah sebanyak 4 orang atau 4,6, dan yang menyatakan tidak pernah sebanyak 8 orang atau 9,3. Sementara itu yang menyatakan sangat sering tidak ada satupun responden yang memilih jawaban tersebut. Maka dari analisa data diatas kebanyakan dari responden menyatakan kadang-kadang terlibat secara fisik dalam pelaksanaan program pembangunan didesa. Dapat didukung dengan hasil wawancara dari Bapak Musliadi, “ keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan program pembangunan secara fisik ada, tapi tidak seluruhnya masyarakat mau terlibat, jadi sama seperti memberikan sumbangan ada yang sering juga ada yang jarang ataupun kadang-kadang”. 88 Tabel 27 : Distribusi jawaban responden mengenai pemberian bantuan untuk pembangunan Desa No Kategori Frekuensi Persentase 1 Sangat sering - 2 Sering 18 20,9 3 Kadang-kadang 62 72,1 4 Hampir tidak pernah 2 2,3 5 Tidak pernah 4 4,7 Jumlah 86 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2008 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sering memberikan bantuan untuk pembangunan desa ada sebanyak 18 orang atau 20,9, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 62 orang atau 72,1. Kemudian yang menyatakan Kepala Desa hampir tidak pernah sebanyak 2 orang atau 2,3, dan yang menyatakan tidak pernah sebanyak 4 orang atau 4,7. Dapat disimpulkan bahwa kebanyakan dari responden menyatakan kadang-kadang memberikan bantuan untuk pembangunan Desa, hal ini didukung dari hasil wawancara dengan Bapak Sukisno, “ bantuan yang diberikan dari masyarakat ada, baik itu secara materi maupun materil, tapi itu juga jarang masyarakat memberikan bantuan apabila pemabangunan desa dilaksanakan”. 89 Tabel 28 : Distribusi jawaban responden mengenai ikutserta masyarakat dalam merencanakan program pembangunan No Kategori Frekuensi Persentase 1 Sangat sering - 2 Sering 38 44,2 3 Kadang-kadang 42 48,8 4 Hampir tidak pernah 3 3,5 5 Tidak pernah 3 3,5 Jumlah 86 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2008 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sering ikutserta dalam merencanakan program pembangunan ada sebanyak 38 orang atau 44,2, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 42 orang atau 48,2. Kemudian yang menyatakan hampir tidak pernah sebanyak 3 orang atau 3,5, dan yang menyatakan tidak pernah sebanyak 3 orang atau 3,5. Dan yang menyatakan sangat sering tidak ada satupun responden yang memilih jawaban tersebut. Dari analisa data diatas kebanyakan dari responden menyatakan kadang-kadang ikut serta dalam merencanakan program-program pembangunan, didukung dari hasil wawancara dengan Kepala Desa, “ keikutsertaan masyarakat dalam merencanakan program pembangunan itu sangat perlu, agar masyarakat mengetahui rencana apa saja yang akan dibuat, tapi masyarakat saja sebagian jarang hadir mengikuti pertemuan- pertemuan yang membicarakan program pembangunan bagaimana selalu ikutserta dalam merencanakan program pembangunan. Jadi kadang-kadang saja mereka ikut serta”. 90 Tabel 29 : Distribusi jawaban responden mengenai dalam menyusun program pembangunan masyarakat memberikan bantuan berupa materi No Kategori Frekuensi Persentase 1 Sangat sering - 2 Sering 11 12,8 3 Kadang-kadang 61 70,9 4 Hampir tidak pernah 10 11,6 5 Tidak pernah 4 4,7 Jumlah 86 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2008 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sering memberikan bantuan berupa materi dalam menyusun program pembangunan ada sebanyak 11 orang atau 12,8, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 61 orang atau 70,9. Kemudian yang menyatakan hampir tidak pernah sebanyak 10 orang atau 11,6, dan yang menyatakan tidak pernah sebanyak 4 orang atau 4,7. Sementara yang menyatakan sangat sering tidak ada responden yang memilih jawaban tersebut. Dapat disimpulkan dari data diatas kebanyakan responden yang menyatakan kadang-kadang memberikan bantuan berupa materi dalam menyusun program pembangunan didesa tersebut. Hal ini didukung dari hasil wawancara dengan Bapak Sukisno, “bantuan yang diberikan masyarakat untuk menyusun program-program pembangunan ada, tapi itu pun pada saat penyusunan program pembangunan dilakukan, dan hanya beberapa masyarakat saja yang memberikannya”. Jadi kadang- kadang saja masyarakat memberikan bantuan berupa materi dalam menyusun program pembangunan”. 91 Tabel 30 : Distribusi jawaban responden mengenai kepuasan masyrakat dengan program pembangunan yang telah ditetapkan No Kategori Frekuensi Persentase 1 Sangat sering 1 1,2 2 Sering 55 63,9 3 Kadang-kadang 22 25,5 4 Hampir tidak pernah 4 4,7 5 Tidak pernah 4 4,7 Jumlah 86 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2008 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat sering merasa puas dengan program-program pembangunan yang telah ditetapkan ada sebanyak 1 orang atau 1,2, yang menyatakan sering sebanyak 55 orang atau 63,9, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 22 orang atau 25,5. Kemudian yang menyatakan hampir tidak pernah sebanyak 4 orang atau 4,7, dan yang menyatakan tidak pernah sebanyak 4 orang atau 4,7. Dapat disimpulkan bahwa dari analisa data diatas kebanyakan dari responden menyatakan sering merasa puas dengan program-program pembangunan yang telah ditetapakan, hal ini didukung dari hasil wawancara oleh Kepala Desa, “masyarakat merasa puas dengan apa yang telah ditetapkan, akan tetapi masih perlu ditingkatkan lagi agar program-program pembangunan lebih baik lagi untu kedepannya”. 92 Tabel 31 : Distribusi jawaban responden mengenai memberikan saran dalam perencanaan pembangunan desa No Kategori Frekuensi Persentase 1 Sangat sering - 2 Sering 39 45,3 3 Kadang-kadang 45 52,3 4 Hampir tidak pernah 1 1,2 5 Tidak pernah 1 1,2 Jumlah 86 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2008 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sering memberikan saran dalam perencanaan pembangunan desa sebanyak 39 orang atau 45,3, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 45 orang atau 52,3. Kemudian yang menyatakan hampir tidak pernah sebanyak 1 orang atau 1,2, dan yang menyatakan tidak pernah sebanyak 1 orang atau 1,2. Dari analisa data diatas kebanyakan responden menyatakan kadang-kadang memberikan saran dalam perencanaan pembangunan desa, hal ini di dukung dari hasil wawancara dengan Bapak Sunarto, “masyarakat ada memberikan saran dalam perencanaan pembangunan, tapi tidak sering. Saran yang diberikan nantinya akan dipertimbangkan.” 93 Tabel 32 : Distribusi jawaban responden mengenai keikutsertaan masyarakat dalam mengambil keputusan No Kategori Frekuensi Persentase 1 Sangat sering - 2 Sering 37 43 3 Kadang-kadang 43 50 4 Hampir tidak pernah 4 4,7 5 Tidak pernah 2 2,3 Jumlah 86 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2008 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sering ikut sera dalam mengambil keputusan ada sebanyak 37 orang atau 43, yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 43 orang atau 50. Kemudian yang menyatakan hampir tidak pernah sebanyak 4 orang atau 4,7, dan yang menyatakan tidak pernah sebanyak 2 orang atau 2,3. Maka dari analisa data diatas kebanyakan dari responden menyatakan kadang- kadang ikutserta dalam mengambil keputusan dalam perencanaan pemmbangunan. Hal ini didukung dari hasil wawancara dengan Kepala Desa, “Dalam mengambil keputusan masyarakat diikutsertakan, tapi terkadang sebagian dari masyarakat tidak datang dalam rapat bagaimana masyarakat dapat ikutserta.” 94 Tabel 33 : Distribusi jawaban responden mengenai evaluasi masyarakat terhadap program-program pembangunan No Kategori Frekuensi Persentase 1 Sangat sering 1 1,2 2 Sering 40 46,5 3 Kadang-kadang 34 39,5 4 Hampir tidak pernah 5 5,8 5 Tidak pernah 6 7 Jumlah 86 100 Sumber: Kuesioner Penelitian 2008 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat sering mengadakan evaluasi terhadap program-program pembangunan ada sebanyak 1 orang atau 1,2, yang menyatakan sering sebanyak 40 orang atau 46,5, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 34 orang atau 39,5. Kemudian yang menyatakan hampir tidak pernah sebanyak 5 orang atau 5,8, dan yang menyatakan tidak pernah sebanyak 6 orang atau 7. Dapat disimpulkan bahwa dari analisa data diatas kebanyakan dari responden menyatakan sering mengevaluasi terhadap program-program pembangunan. Hal ini di dukung oleh hasil wawancara dengan Bapak Musliadi, “Masyarakat sering mengevaluasi terhadap program-program pembangunan, apabila program tersebut belum terlaksana mereka selalu menanyakan kembali kepada pemerintah Desa.” 95

BAB V ANALISA DATA