X
2
X : Debt to equity ratio
3
X : Plowback ratio
4
X : Intrest and Tax Ratio
5
β : Return on investment
.. β
8
ε : Error Term
: Konstanta
8. Uji Keseuaian Test of Goodness of Fit a. Uji Simultan Uji F
Pengujian ini akan memperlihatkan hubungan atau pengaruh antara variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen, yaitu dengan cara
sebagai berikut :
Ho : βi = 0, maka variabel independen secara bersama-sama tidak
mempengaruhi variabel dependen. Ha :
βi ≠ 0, maka variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen.
Hasil pengujian adalah : Ho diterima tidak signifikan jika F hitung F tabel df = n – k
Ho ditolak signifikan jika F hitung F tabel df = n – k Dimana :
K : Jumlah variabel N : Jumlah pengamatan
b. Uji Parsial Uji t
Uji t statistik melihat hubungan atau pengaruh antara variable independen secara
individual terhadap variabel dependen.
1 Hipotesis yang digunakan : a Jika Hipotesis positif
Ho : βi ≤ 0
Universitas Sumatera Utara
Ha : βi 0
b Jika Hipotesis negatif Ho :
βi ≥ 0 Ha :
βi 0 2 Pengujian satu sisi
Jika t-hitung t-tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak artinya variabel independen tidak mempengaruhi variabel
dependen secara signifikan. Jika t-hitung t-tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya variabel
independen mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.
c. Analisis Koefisien Determinan
Uji ini digunakan untuk mengukur kedekatan hubungan dari model yang dipakai. Koefisien determinasi R
2
Besarnya nilai koefisien determinasi adalah antara 0 hingga 1 0 R yaitu angka yang menunjukan besarnya
kemampuan varians atau penyebaran dari variabel-variabel bebas yang menerangkan variabel tidak bebas atau angka yang menunjukan seberapa
besar variabel tidak bebas dipengaruhi oleh variabel-variabel bebasnya.
2
1, dimana nilai koefisien mendekati 1, maka model tersebut dikatakan baik
karena semakin dekat hubungan antara variabel bebas dengan variabel tidak bebasnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Surwanti 1993 menunjukkan return on assets, debt to equity ratio, dan plowback ratio berpengaruh secara signifikan terhadap laju pertumbuhan modal
sendiri. Rahmanto 1994 selain faktor return to assets, debt to equity ratio, dan plowback ratio, ditambah dengan faktor tingkat suku bunga pinjaman. Pada
penelitian yang dilakukan oleh Rahmanto, faktor yang berpengaruh secara signifikan adalah return on assets dan tingkat bunga, sedangkan debt to equity ratio dan
plowback ratio tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan modal sendiri. Rasyid 1998 adalah untuk industri manufaktur, faktor-faktor return on
assets, debt to equity ratio, dan plowback ratio berpengaruh secara signifikan, sedangkan untuk industri non manufaktur terdapat variabel yang tidak berpengaruh
secara signifikan, yaitu variabel plowback ratio. Sulistiadi 2000 menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan modal sendiri pada industri manufaktur dan industri perbankan dan jasa keuangan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta, tahun amatan 1995-1996. Dalam
penelitiannya, Sulistiadi 2000 menemukan terdapat pengaruh yang signifikan variabel basic earning power, debt to equity ratio, plowback ratio, Tingkat Bunga,
dan Tingkat Pajak secara bersama-sama terhadap laju pertumbuhan modal sendiri baik pada perusahaan industri manufaktur maupun pada perusahaan industri
perbankan dan jasa keuangan. Hal ini sesuai dengan pengharapan penulis. Terbukti dengan hasil signifikansi Fhitung yaitu 0,000 baik pada industri manufaktur maupun
industri perbankan dan jasa keuangan yang lebih kecil dari á =0,005. Dari kelima variabel independent yang diteliti, secara 17
Universitas Sumatera Utara