17 PT. Dayaindo Resources International, Tbk 18 PT. Lippo Cikarang, Tbk
19 PT. Lippo Karawaci, Tbk 20 PT. Modernland Realty Tbk
21 PT. Indonesia Prima Property, Tbk 22 PT. New Century Development, Tbk
23 PT. Pudjiadi Sons Estate, Tbk 24 PT. Pakuwon Jati, Tbk
25 PT. Panca Wiratama Sakti, Tbk 26 PT. Ristia Bintang Mahkotasejati, Tbk
27 PT. Roda Panggon Harapan, Tbk 28 PT. Suryainti Permata, Tbk
29 PT. Suryamas Dutamakmur, Tbk 30 PT. Summarecon Agung, Tbk
31 PT. Surya Semesta Internusa, Tbk 32 PT. Total Bangun Persada, Tbk
33 PT. Turba Alam Manunggal, Tbk 34 PT. Adhi Karya Persero, Tbk
Sumber : JSX 2006, 2007
5. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dan dipublikasikan dari Bursa Efek Indonesia dan ringkasan yang terdapat di
dalam Jakarta Stock Exchange JSX. Untuk pengumpulan data digunakan teknik dokumentasi dengan tipe pooled data. Dengan tipe pooled data, jumlah observasi
dalam penelitian ini diperoleh dari jumlah tahun penelitian dikalikan jumlah perusahaan sampel yaitu 35 x 2 = 70 n observasi.
6. Uji Asumsi Klasik
1 Uji Normalitas Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam suatu
variabel penelitian yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan adalah data yang memiliki distribusi atau sebaran
normal. Normalitas data dapat dilihat melalui sebaran Plot pada Graph P-P
Universitas Sumatera Utara
Plot berbentuk linier dan tertumpu di sekitar garis diagonal P-P Plot. Ghozali, 2003 : 47.
2 Uji Heterokedastisitas Ghozali 2003 : 88 mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastistas dengan
menggunakan uji Glejser, yaitu dengan melihat tingkat signifikansi dari hasil regresi nilai absolute residual sebagai variabel terikat dengan variabel bebas.
Deteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas dapat juga dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu bergelombang, melebar kemudian
menyempit pada grafik plot scatterplot antara nilai prediksi variabel terkait
ZPRED dengan residualnya SRESID.
3 Uji Multiklonearitas Uji multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah terdapat korelasi antar
variabel bebas independen. Model yang baik seharusnya tidak terjadi adanya korelasi antara variabel bebas. Deteksi terhadap ada tidaknya
multikolinearitas, yaitu dengan menganalisis nilai tolerance serta Variance Inflation Factor VIF 1.0 dan nilai tolerance 1.0 Ghozali, 2003 : 83.
Nugroho 2005 : 97 membatasi nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0.1.
4 Uji Autokorelasi Ghozali 2003:61-62 menyebutkan bahwa uji autokorelasi bertujuan untuk
menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1
sebelumnya. Uji lagrange multiplier LM Test merupakan salah satu test dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi. Uji
Universitas Sumatera Utara
autokorelasi dengan LM Test, terutama digunakan untuk sampel besar di atas 100 observasi.
Ghozali 2003:61 menyebutkan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi, juga dapat digunakan uji Durbiwn – Watson DW, yaitu yaitu
dengan membandingkan nilai DW statistic dengan DW table. Apabila nilai DW statistic terletak pada daerah no autocorrelation berarti telah memenuhi
asumsi klasik regresi. Untuk mengetahui posisi tersebut terlebih dahulu dilakukan perhitungan
untuk menentukan nilai Durbin-Watson dengan rumus : 4-du dan 4-dl. Untuk mencari nilai du dan dl dilakukan dengan melihat table dw. Lebih jelasnya
autokorelasi digambarkan sebagai berikut :
Sumber : Ghozali 2003 Diolah
Gambar 1.2. Diagram Durbin – Watson
7. Model Analisis Data