Tabel 4.7. menunjukkan bahwa kelima variable bebas yang digunakan dalam penelitian ini memiliki nilai tolerance 0.1 dan 1.0, serta nilai variance
inflation factor VIF 1.0 dan 1.0, yang berarti bahwa tidak ditemukan korelasi yang kuat dan signifikan antara sesama variable bebas yang digunakan dalam
penelitian, sehingga dapat disimpulkan bahwa keseluruhan variable bebas yang digunkan dalam penelitian ini terbebas dari asumsi multikolinieritas.
3. Uji Autokorelasi
Hasil uji autokorelasi dalam penelitian ini diilustrasikan seperti terlihat pada digram Durbin-Watson dibawah ini.
Sumber : Lampiran 3 Diolah
Gambar 4.2. Hasil Uji Autokorelasi
Gambar 4.2. di atas menunjukkan bahwa nilai DW
tabel
dalam penelitian ini adalah 1.285, sedangkan nilai dl-du dengan n=34, k=6 pada
α5=1.15 dab 1.81, nilai 4-dl = 1.85 dan 4-du = 2.19. Berarti nilai DW
tabel
C. Model Analisis Data
berada diantara nilai 4-du dan 4-dl, atau berada di daerah no serial autocorrelation. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi dalam penelitian ini, sehingga model yang digunakan dalam penelitian ini terbebas dari asumsi autokorelasi.
Ho diterima no serial correlation
Autokorelasi + Autokorelasi -
4 2.85
2.19 1.81
1.15 2.285
Universitas Sumatera Utara
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah explanatory research berdimensi hubungan kausal causal effect, yaitu suatu penelitian yang
bertujuan untuk menjelaskan hubungan kausal variabel bebas dengan variabel terikatnya. Hubungan kausal dalam penelitian ini akan dijelaskan melalui
koefisien regresi dari masing – masing variabel ke dalam model matematis regresi linier berganda untuk selanjutnya dijadikan sebagai model analisis dalam
penelitian ini. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan bantuan software SPSS diformulasikan model analisis yang digunakan dalam penelitian
ini :
Y = 0.148+ 50.329X
1
+ 1.982X
2
- 1.295X
3
+ 5.475X
4
– 87.489X
5
+ e
Keterangan: X
1
= Basic earning power X
2
= Debt to equity ratio X
3
= Plowback ratio X
4
= Interest and tax ratio X
5
1. Basic earning power X1 berpengaruh positif terhadap pertumbuhan modal
sendiri perusahaan Property, Realestate Building Constraction di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006-2007, hal ini terlihat dari nilai koefisien
regresi positif + 50.329, yang berarti setiap pertambahan 1 basic earning power berpengaruh meningkatkan pertumbuhan modal sendiri sebesar
50.329. = Return on investment
Y = Pertumbuhan modal sendiri
Model analisis di atas menginterpretasikan :
2. Debt to equity ratio X2 berpengaruh positif terhadap pertumbuhan modal
sendiri perusahaan Property, Realestate Building Constraction di Bursa
Universitas Sumatera Utara
Efek Indonesia pada tahun 2006-2007, hal ini terlihat dari nilai koefisien regresi sebesar positif + 1.982, yang berarti setiap pertambahan 1 debt to
equity ratio berpengaruh meningkatkan pertumbuhan modal sendiri sebesar 1.982.
3. Plowback ratio X3 berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan modal sendiri
perusahaan Property, Realestate Building Constraction di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006-2007, hal ini terlihat dari nilai koefisien regresi
sebesar negatif - 1.295, yang berarti setiap pertambahan 1 plowback ratio berpengaruh menurunkan pertumbuhan modal sendiri sebesar 1.295.
4. Interset and tax ratio X4 berpengaruh positif terhadap pertumbuhan modal
sendiri perusahaan Property, Realestate Building Constraction di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006-2007, hal ini terlihat dari nilai koefisien
regresi sebesar positif + 5.475 setiap pertambahan 1 tax rato berpengaruh meningkatkan pertumbuhan modal sendiri sebesar 5.475.
5. Return on investment X5 berpengaruh negatif terhadap pertrumbuhan modal
sendiri perusahaan Property, Realestate Building Constraction di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006-2007, hal ini terlihat dari nilai koefisien
regresi sebesar negatif -87.489, yang berarti setiap pertambahan 1 return on investment berpengaruh menurunkan pertumbuhan modal sendiri sebesar
87.489. 6.
Konstanta pertumbuhan modal sendiri perusahaan Property, Realestate Building Constraction di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006-2007 sebesar
positif + 0.148 tanpa adanya pengaruh dari Basic earning power X1, Debt
Universitas Sumatera Utara
to equity ratio X2, Plowback ratio X3, Interest and tax ratio X4 dan return on investment X5.
Untuk mengetahui lebih lanjut tingkat signifikansi model regresi linier berganda di atas, selanjutnya dilakukan uji kesesuaian Test Of Goodness Of Fit
yang terdiri dari, uji secara serempak uji F, uji secara individual uji t, dan analisis koefisien determinan R
2
dan Adjusted R
2
M o d e l S u m m a r y
b
1 . 8 8 4
9 4 . 2 5 5
6 2 . 0 0 0
r R S q u a C h a n g eF C h a n g
d f 1 d f 2
S ig . F C h a C h a n g e S t a t i s t i c s
.
D. Uji Kesesuaian Test Of Goodness Of Fit 1. Uji Hipotesis 1 : Pengujian Secara Simultan Uji F