60
Lampiran 4. Prosedur Pengukuran Gula Pereduksi dengan Metode DNS Apriyanto et al. 1989 dan Kurva Standar Glukosa Untuk Gula
Pereduksi 1. Prosedur Pengukuran Gula Pereduksi
Pengukuran gula pereduksi dengan menggunakan metode DNS dilakukan dengan cara mencampurkan 1 ml filtrat dari sampel yang akan diuji dengan 1 ml larutan pereaksi DNS kemudian
dipanaskan pada air mendidih selama 5 menit. Setelah itu, didinginkan lalu dibaca menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 550 nm.
Pembacaan pada spektrofotometer memberikan nilai dalam satuan absorbansi sehingga untuk mengetahui konsentrasi gula pereduksi di dalam sampel tersebut, terlebih dahulu dibuat kurva standar
glukosa. Untuk pembuatan kurva standar glukosa, digunakan glukosa standar 0, 100, 150, 200, dan 250 ppm. Masing-masing diambil 1 ml sesuai dengan prosedur pengukuran gula pereduksi di atas. Hasil
pembacaan pada spektrofotometer dikumpulkan dan dicari persamaannya, dari persamaan inilah dapat diketahui konsentrasi gula pereduksi di dalam sampel.
2. Kurva Standar Glukosa untuk Gula Pereduksi
ppm Abs 100 0.158
100 0.178 150 0.433
150 0.436 200 0.678
200 0.702 250 1.035
250 1.004
61
Lampiran 5. Prosedur Pengukuran Total Gula dengan Metode Fenol Apriyanto et al. 1989 dan Kurva Standar Glukosa Untuk Total Gula
1. Prosedur Pengukuran Total Gula
Pengukuran total gula dengan menggunakan metode Fenol dilakukan dengan cara mencampurkan 1 ml filtrat dari sampel yang akan diuji dengan 0.5 ml Fenol 5 dan 2.5 ml H
2
SO
4
pekat kemudian dipanaskan pada air mendidih selama 15 menit. Setelah itu, didinginkan lalu dibaca menggunakan
spektrofotometer pada panjang gelombang 490 nm. Pembacaan pada spektrofotometer memberikan nilai dalam satuan absorbansi sehingga untuk
mengetahui jumlah total di dalam sampel tersebut, terlebih dahulu dibuat kurva standar glukosa. Untuk pembuatan kurva standar glukosa, digunakan glukosa standar 0, 10, 20, 30, 40, dan 50 ppm. Masing-
masing diambil 1 ml sesuai dengan prosedur pengukuran gula pereduksi di atas. Hasil pembacaan pada spektrofotometer dikumpulkan dan dicari persamaannya, dari persamaan inilah dapat diketahui jumlah
total gula yang terdapat di dalam sampel.
2. Kurva Standar Glukosa untuk Total Gula
ppm Abs 10 0.147
10 0.163 20 0.316
20 0.324 30 0.495
30 0.513 40 0.659
40 0.654 50 0.803
50 0.823
62
Lampiran 6. Prosedur Analisa Kejernihan Filtrat Hidrolisat Sunarti et al. 2011
Prosedur analisa kejernihan filtrat dari hasil hidrolisis adalah sebagai berikut :
Sampel dicelupkan ke dalam air mendidih selama 30 menit
Tabung sampel dikocok setiap 5 menit Sampel didinginkan kemudian dibaca nilai
trasmitannya menggunakan spektrofotometer pada
λ 650 nm
63
Lampiran 7. Prosedur Analisa Kaldu Fermentasi 1. pH AOAC 1999
Pengukuran pH dilakukan dengan menggunakan pH-meter. Bagian elektroda pada pH-meter terlebih dahulu dicuci dengan akuades, lalu dimasukkan ke dalam sampel. Nilai pH sampel ditetapkan
setelah nilai yang ditampilkan oleh alat menunjukkan nilai konstan.
2. Total Asam Dewipadma 1978 dalam Derosya 2010