5. GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN
Gambaran Umum Provinsi Jawa Barat
Gambar 10. Peta Wilayah Jawa Barat Provinsi Jawa Barat, secara geografis, terletak pada posisi 50 50’ – 70
50’ lintang selatan dan 1040 48’-1080 48’ bujur timur, dengan batas wilayah
1. Utara : Laut Jawa dan Provinsi DKI Jakarta;
2. Timur : Provinsi Jawa Tengah;
3. Selatan: Samudra Indonesia;
4. Barat : Provinsi Banten.
Provinsi Jawa Barat merupakan Provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia. Luas wilayah Provinsi Jawa Barat meliputi wilayah
daratan seluas 3,701,061.32 hektar dan garis pantai sepanjang 755,829 Km. Secara administratif sejak tahun 2008, kabupaten dan kota di Provinsi Jawa
Barat berjumlah 26 kabupatenkota terdiri atas 17 kabupaten dan 9 kota dengan 625 kecamatandan 5,877 desakelurahan.
Menurut data BPS Jawa Barat, daratan Jawa Barat dapat dibedakan atas wilayah pegunungan curam 9.5 persen dari total luas wilayah Jawa Barat
terletak di bagian Selatan dengan ketinggian lebih dari 1,500 m di atas permukaan laut dpl; wilayah lereng bukit yang landai 36.48 persen
terletak di bagian tengah dengan ketinggian 10-1,500 m dpl. Tutupan lahan terluas di Jawa Barat berupa kebun campuran 22.89 persen dari luas
wilayah Jawa Barat, sawah 20.27 persen, dan perkebunan 17.41 persen. Dari data tersebut maka dapat disimpulkan Jawa Barat memenuhi syarat
untuk tumbuh, karena umumnya tanaman jagung Zea mays L memiliki daya adaptasi yang baik di derah tropis seperti di Indonesia.
Jumlah penduduk provinsi Jawa Barat pada tahun 2011 mencapai 46,497,175 jiwa. Proporsi pekerja sendiri menurut lapanganpekerjaan
merupakan salah satu ukuran untuk melihat potensi sektor perekonomian dalam menyerap tenaga kerja. Hal lain dapat pula mencerminkan struktur
perekonomian suatu wilayah. Sebagian besar penduduk Jawa Barat yang bekerja pada tahun 2010, memiliki lapangan pekerjaan utama di sektor
Pertanian. Persentase penduduk yang bekerja pada sektor pertanian disajikan pada Tabel 7.
Terlihat dalam tabel 7 jumlah tenaga kerja menurut sektor bahwa sektor pertanian memberikan kontribusi sebesar 23,40 dari total penduduk
di Jawa Barat dan dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pertanian masih menjadi andalan bagi penduduk Jawa Barat. Sektor pertanian masih
merupakan sector penting sebagai penggerak roda perekomian. Jagung merupakan salah satu potensi besar yang dapat memberikan kontribusi
didalam perekonomian masyarakat Jawa Barat apabila dapat dikembangkan dengan baik.
Tabel 7. Jumlah Tenaga Kerja Jawa Barat
Sektor Laki-Laki
Presentase Perempuan
Presentase Jumlah
Pekerjaan Orang
Orang Orang
Pertanian 2.732.047
23,78 1.232.196
22.59 3.964.266
Industri 2.079.571
18,10 1.309.716
24.01 3.389.305
Perdagangan 2.534.128
22,06 1.672.761
30.67 4,206.911
Jasa 1.617.808
14,08 1,039,364
19.05 2.657.186
Lainnya 2.524.053
21,97 200.800
3.68 2.724.874
Jumlah 11.487.607
100 5.454.837
100 16.942.544
Sumber : BPS 2012
Gambaran Umum Kabupaten Garut Kabupaten Garut terletak di Provinsi Jawa Barat bagian Tenggara pada
koordinat 6º5649 - 7 º4500 Lintang Selatan dan 107º258 - 108º730 Bujur Timur. Kabupaten Garut memiliki luas wilayah administratif sebesar
306.519 Ha 3.065,19 km² dengan batas-batas sebagai berikut :
1. Utara: Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sumedang
2. Timur: Kabupaten Tasikmalaya
3. Selatan: Samudera Hindia
4. Barat: Kabupaten Bandung dan Kabupaten Cianjur
Kabupaten Garut yang secara geografis berdekatan dengan Kota Bandung sebagai ibukota provinsi Jawa Barat, merupakan daerah
penyangga dan hinterland bagi pengembangan wilayah Bandung Raya. Oleh karena itu, Kabupaten Garut mempunyai kedudukan strategis dalam
memasok kebutuhan warga Kota dan Kabupaten Bandung, sekaligus berperan di dalam pengendalian keseimbangan lingkungan.
Secara umum iklim di wilayah Kabupaten Garut dapat dikatagorikan sebagai daerah beriklim tropis basah humid tropical climate. Bulan basah
di Kabupaten Garut terdiri dari 9 bulan dan bulan kering 3 bulan. Kabupaten Garut sangat baik bila dijadikan sentra pertanian karena iklim yang
mempengaruhi pertumbuhan tanman jagung Zea mays L antara lain adalah curah hujan 1200 mm S1, suhu 20
– 26 oC dan penyinaran Warisno, 2007.
Kabupaten Garut merupakan wilayah yang sangat kaya sumberdaya alam. Wilayah seluas 3.065 km
2
tersebut dihuni oleh 2.737.526 jiwa penduduk BPS, 2012, atau dengan kepadatan penduduk 893 jiwa per km
2
. Secara administrasi saat ini Kabupaten Garut terbagi menjadi 42 kecamatan,
21 kelurahan dan 403 desa. Sebagian besar pendapatan masyarakat Garut didapatkan dari pertanian 39 dan perdagangan Pariwisata 23. Dari
data jumlah tenaga kerja tersebut bisa disimpulkan bahwa pennduduk Garut mengandalkan pendapatan dari bertani, sejauh ini Kabupaten Garut
merupakan penghasil nomor satu untuk komoditas jagung. Dinamika rantai pasok jagung di Jawa Barat akan terekam jelas di Kabupaten Garut,
sehingga Kabupaten Garut dapat mewakili Jawa Barat untuk daerah penelitian.
Gambar 10. Peta Wilayah Garut Tabel 8. Jumlah Tenaga Kerja di Garut
Laki-Laki Presentase
Perempuan Presentase
Jumlah Presentase
Orang Orang
Orang Pertanian
249210.17 37,07
140921 44.87
387438 39,23
Pertambangan 559039.03
0,83 483
0.14 6320
0.64 Industri
61022.8146 9,06
32882 10,49
93427 9.46
Listrik, Gas, Air 26941.64
0,40 31657
0,08 3061
0.31 Konstruksi
57789.8178 8,58
534 0,17
61725 6.25
Perdagangan dan Pariwisata
138614.7378 20,58
83353 26,54
219545 22.23
Perhubungan 55769.1948
8,28 1099
0,35 60047
6.08 Keuangan
35697.673 0,53
1256 0,40
4839 0.49
Jasa 8756.033
13,45 50030
15,93 139647
14.14 Lainnya
8149.8461 1.21
3267 1.04
11456 1.16
Jumlah 673541
100,00 345438
100,00 987607
100,00 Jenis Bidang Pekerjaan
Sumber BPS, 2013
Gambaran Umum Kabupaten Majalengka
Kabupaten Majalengka secara geografis terletak di bagian Timur Propinsi Jawa Barat yaitu Sebelah Barat antara 108
03’ – 108 19’ Bujur
Timur, Sebelah Timur 108 12’ – 108
25’ Bujur Timur, Sebelah Utara antara 6
36’ – 6 58’ Lintang Selatan dan Sebelah Selatan 6
43’ – 7 03’
Lintang Selatan. Kabupaten Majalengka secara administratif berbatasan dengan wilayah :
1. Sebelah Utara : Kabupaten Indramayu
2. Sebelah Selatan
: Kabupaten Ciamis dan Tasikmalaya 3.
Sebelah Timur :Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Kuningan
4. Sebelah Barat : Kabupaten Sumedang
Luas wilayah Kabupaten Majalengka adalah 1.204,24 Km
2
, atau hanya sekitar 2,71 dari luas Wilayah Provinsi Jawa Barat yaitu kurang lebih
44.357,00 Km
2
yang terdiri dari 26 kecamatan. Luas wilayah tersebut dibagi tiga daerah yaitu wilayah pegunungan 40,03, wilayah perbukitan
31,27 dan wilayah dataran rendah 28,70 persen. Di Majalengka sendiri wilayahnya sebagian besar merupakan persawahan, penanaman jagung Zea
mays L umunya dilakukan dilahan kering tegalan danlahan basa sawah. Penanaman jagung di lahan sawah umumnya dilakukan pada musim kemrau
setelah panen tanaman padi. Tanaman jagung mempunyai daya adaptasi yang baik terhadap berbagai jenis tanah Warisno, 2007.
Dengan luas wilayah tersebut Kabupaten Majalengka dihuni oleh 1.165.795 jiwa terdiri atas 582.229 jiwa laki-laki dan 583.566 jiwa
perempuan. Sumber pendapatan masyarakat Majalengka 38 dari sektor pertanian, baik sebagai petani penggarap ataupun pemiliki lahan. Sektor
berikutnya adalah sektor perdagangan, banyak warga Majalengka yang berdagang di Cirebon. Sektor pertanian di Majalengka masih menjadi ujung
tombak kegiatan perekonomian selain perkebunan Majalengka terkenal sebagai penghasil padi dan jagung. Sekarang ini Majalengka menjadi
kabupaten dengan produksi kedua tertinggi untuk komoditas Jagung setelah Kabupaten Garut.
Gambar 12 Peta Wilayah Kabupaten Majalengka Berdasarkan hasil penelitian pada seluruh responden di wilayah
penelitian memperlihatkan petani jagung di Provinsi Jawa Barat berusia antara 15 s.d 64 tahun, hal ini mengindikasikan bahwa petani jagung adalah
usia produktif. Usia minimal yang ditemukan adalah 26 tahun, hal ini
mengindikasikan bahwa usia dibawah 26 tahun jarang ditemukan petani atau buruh tani karena usia tersebut mereka beralih profesi tidak menjadi
petani, maka tidak heran apabila tenaga kerja pertanian semakin sulit. Tingkat pendidikan sendiri masih rendah tidak tamat SD hingga SD
mencapai 80 dari total responden sementara petani yang tamat SMA menjadi PNS dan Guru.
Tabel 9. Jumlah Tenaga Kerja di Majalengka Mata Pencaharian
Jumlah Tenaga Kerja Presentase
Orang Pertanian
211750 38.66
Pertambangan 4401
0.80 Industri
80096 14.62
Listrik Air dan Gas 899
0.16 Bangunan
29610 5.406
Perdagangan 127898
23.35 Angkutan Komunikasi
24315 4.43
Jasa 65920
12.03 Lainnya
2790 0.50
Total 547679
100
Sumber : BPS 2011
Karakteristik Petani Jawa Barat
Tingkat pendidikan berpengaruh terhadap pemahaman terhadap inovasi teknologi, hal ini mengindikasikan bahwa di wilayah penelitian
teknologi masih sulit dipahami dan diterapkan, padahal di wilayah penelitian petani masih di usia produktif yang mampu merespon dengan
cepat teknologi dan inovasi.
Pengalaman bertani di wilayah jawa barat sendiri bisa dibilang tinggi karena pengalaman usaha tani berpengaruh juga terhadap respon inovasi dan
teknologi, ini terbukti dengan adopsi penggunaan benih hibrida yang mencapai 85 Dinas Pertanian Jawa Barat, 2010. Faktor umur,
pendidikan, dan pengalaman berusaha tani mempunyai peranan penting bagi petani dalam mengembangkan usaha taninya baik dari segi produksi
maupun produktivitas. Sebab dalam usia produktif, tingkat pendidikan dan pengalaman yang memadai, petani akan lebih rasional dalam mengambil
keputusan untuk memilih jenis komoditas dan skala usahanya. Status usahatani jagung sebagai mata pencaharian sampingan atau utama akan
mempengaruhi sikap petani dalam menentukan komoditas usahatani amna yag akan menjadi prioritas untuk dapat memberikan perhtaian alokasi
sumberdaya yang besa dan yang kecil.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa luas kepemilikan lahan jagung petani di wilayah penelitian masih relatif kecil di mana luas yang paling
besar yaitu 1,4 hektar dengan sebaran lahan 0,3 hektar-0,4 hektar. Umumnya lahan dimiliki sendiri namun terdapat beberapa petani
menyewakan lahan untuk digarap, namun petani penggarap pun selalu memiliki lahan sendiri selain menyewa lahan kepada orang lain.