dan menstabilisasi radikal bebas Margail 2005. Antioksidan dibedakan atas antioksidan endogen dan antioksidan eksogen. Antioksidan endogen umumnya
berbentuk enzim, contohnya superoksida dismutase SOD, katalase, glutation peroksidase, dan glutation reduktase. Antioksidan eksogen contohnya askorbat,
tokoferol, dan karoten Nayak 2001. Jumlah radikal bebas berpengaruh terhadap kerja antioksidan endogen.
Jumlah radikal bebas yang sedikit akan meringankan kerja antioksidan endogen, sehingga antioksidan tersebut bisa dipertahankan di dalam sel. Namun jika
radikal bebas terlalu banyak, antioksidan endogen tidak akan mampu menetralisirnya. Kekurangan antioksidan menyebabkan stres oksidatif yang
berujung pada kerusakan sel dan menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit degeneratif penuaan dini, kanker, dll Evans et al. 2004.
7. Imunohistokimia dan Cu,Zn-SOD
Imunohistokimia adalah suatu teknik untuk mendeteksi keberadaan berbagai macam komponen yang terdapat di dalam sel atau jaringan dengan menggunakan
prinsip reaksi ikatan antigen Ag dan antibodi Ab. Teknik imunohistokimia dapat digunakan untuk mempelajari distribusi enzim spesifik serta mendeteksi
keberadaan berbagai komponen aktif yang terdapat di dalam sel atau jaringan seperti protein dan karbohidrat Furuya et al. 2004.
Terdapat dua metode pewarnaan imunohistokimia, yaitu metode langsung direct dan metode tidak langsung indirect Gambar 3. Metode langsung
hanya menggunakan satu antibodi, yaitu antibodi primer yang telah dilabel. Metode tidak langsung menggunakan dua antibodi, yaitu antibodi primer tanpa
dilabel dan antibodi sekunder yang telah dilabel Polak VanNoorden 2003. Metode tidak langsung pun ada beberapa jenis, di antaranya avidin-biotin
methode, peroxidase methode, dan tyramin amplification methode. Namun metode yang sering digunakan di laboratorium adalah peroxidase methode, karena
100-1000 kali lebih sensitif dibandingkan metode lainnya Ramos Vara 2005.
Gambar 3 Struktur ikatan antigen-antibodi pada pewarnaan imunohistokimia; metode langsung kiri dan metode tidak langsung kanan Ramos
Vara 2005.
Prinsip pewarnaan imunohistokimia metode peroksidase, yaitu antigen yang ada pada jaringan diikatkan dengan antibodi primer yang spesifik. Lalu antibodi
primer yang terikat antigen kemudian diikatkan pula dengan antibodi sekunder antiantibodi primer yang telah dilabel enzim peroksidase. Penambahan substrat
yang berisi kromogen dan H
2
O
2
akan memunculkan endapan berwarna coklat dan H
2
O. Endapan coklat merupakan hasil penguraian substrat kromogen dan H
2
O
2
oleh enzim peroksidase Gambar 4. Warna coklat yang muncul menandakan reaksi positif +, yang artinya di dalam jaringan terdapat antigen. Apabila di
jaringan tersebut tidak terdapat antigen, maka tidak akan muncul warna coklat Ramos Vara 2005.
Gambar 4 Prinsip pewarnaan imunohistokimia metode perokdidase. Jaringan
Antibodi sekunder Antibodi primer
Antigen Peroksidase
Kromogen+H
2
O
2
Endapan coklat+H
2
O
Teknik imunohistokimia yang digunakan pada penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi kandungan enzim antioksidan superoksida dismutase SOD yang
terdapat di dalam jaringan usus halus. Enzim SOD merupakan enzim antioksidan endogen yang mempunyai peranan penting secara langsung melindungi sel dari
gangguan radikal bebas, dan secara tidak langsung memelihara keseimbangan oksigen yang bersifat toksik Wresdiyati et al. 2002. Pengukuran kandungan
enzim antioksidan SOD merupakan cara untuk mengetahui kondisi pertahanan sel terhadap radikal bebas. Aktivitas SOD bervariasi pada beberapa organ. Aktivitas
SOD tertinggi terdapat pada hati, diikuti kelenjar adrenal, ginjal, darah, limpa, pankreas, otak, paru-paru, usus, ovarium, dan timus Halliwell Gutteridge
1999. Enzim SOD pada mamalia terdiri atas tiga bentuk, yaitu copper,zinc
superoxide dismutase atau Cu,Zn-SOD yang berada terutama di sitoplasma, manganese superoxide dismutase atau Mn-SOD yang berada di mitokondria, dan
extracelular superoxide dismutase atau ECSOD. Secara umum fungsi Cu,Zn- SOD sama dengan Mn-SOD dan ECSOD, namun ketiganya berbeda dalam
struktur protein, lokasi kromosom, metal kofaktor, distribusi gen, dan kompartemen selular Miao et al. 2009.
Enzim SOD mengkatalis dismutase oksigen menjadi hidrogen peroksida dan mengubahnya menjadi air dan oksigen yang stabil Gurer Ercal 2000. Enzim
SOD berperan dalam proses degradasi senyawa ROS. ROS ialah senyawa yang mempunyai gugus oksigen reaktif dan mamiliki bentuk serta aktivitas sebagai
radikal bebas. Senyawa ini cenderung menyumbangkan atom oksigen atau elektron pada senyawa lainya Halliwell Gutteridge 1999.
8. Penelitian pendahuluan