6. Radikal bebas dan antioksidan
Radikal bebas merupakan suatu atom atau beberapa atom yang memiliki satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan pada orbit terluarnya sehingga
bersifat sangat labil dan mudah membentuk senyawa baru. Radikal bebas yang terdapat dalam tubuh bisa berasal dari dalam endogen maupun dari luar tubuh
eksogen. Radikal bebas endogen merupakan radikal bebas yang terbentuk sebagai respon normal dari peristiwa biokimia di dalam tubuh secara kontinu.
Peristiwa biokimia tersebut meliputi reaksi reduksi-oksidasi normal di dalam mitokondria maupun peroksisom, detoksikasi senyawa xenobiotik, metabolisme
obat-obatan, dan fagositosis Halliwell Gutteridge 1999. Radikal bebas berasal dari senyawa hidrogen, oksigen, dan logam transisi.
Contoh senyawa radikal bebas yaitu reactive oxigen species ROS seperti superoksida O
2
-
, radikal hidroxil OH, dan hidrogen peroksida H
2
O
2
. Superoksida merupakan radikal bebas yang sangat reaktif dan paling berbahaya
bagi sel. Superoksida bersifat reduktan dan oksidan serta dapat bereaksi dengan berbagai substrat biologis. Secara fisiologis, radikal bebas berperan dalam proses
transpor elektron, metabolisme tubuh dalam keadaan aerobik, fagositosis, serta sintesis DNA dan protein. Namun jika jumlah radikal bebas terlalu banyak akan
mengakibatkan kerusakan pada sel-sel tubuh terutama perubahan makromolekul seperti DNA, lipid, dan protein Jones 2008; Evans et al. 2004.
Radikal bebas di dalam tubuh akan menarik elektron dari makromolekul biologis disekitarnya protein, asam nukleat, DNA, dll untuk memenuhi
keganjilan elektronnya. Makromolekul yang teroksidasi akan terdegradasi dan apabila makromolekul tersebut bagian dari sel maka sel akan rusak. Senyawa
radikal bebas akan membentuk pasangan dengan mengambil elektron dari atom molekul lain sehingga menghasilkan senyawa radikal baru yang berbahaya bagi
tubuh. Radikal bebas di dalam tubuh biasanya dinetralisir oleh antioksidan endogen. Antioksidan endogen utama pada sel-sel tubuh adalah enzim
superoksida dismutase SOD. Enzim ini bekerja spesifik untuk mengeliminasi radikal bebas anion superoksida Carroll et al. 2007.
Antioksidan yaitu senyawa atau bahan bioaktif yang dapat berfungsi untuk mencegah, menurunkan reaksi oksidasi, memutus, menghambat, menghentikan,
dan menstabilisasi radikal bebas Margail 2005. Antioksidan dibedakan atas antioksidan endogen dan antioksidan eksogen. Antioksidan endogen umumnya
berbentuk enzim, contohnya superoksida dismutase SOD, katalase, glutation peroksidase, dan glutation reduktase. Antioksidan eksogen contohnya askorbat,
tokoferol, dan karoten Nayak 2001. Jumlah radikal bebas berpengaruh terhadap kerja antioksidan endogen.
Jumlah radikal bebas yang sedikit akan meringankan kerja antioksidan endogen, sehingga antioksidan tersebut bisa dipertahankan di dalam sel. Namun jika
radikal bebas terlalu banyak, antioksidan endogen tidak akan mampu menetralisirnya. Kekurangan antioksidan menyebabkan stres oksidatif yang
berujung pada kerusakan sel dan menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit degeneratif penuaan dini, kanker, dll Evans et al. 2004.
7. Imunohistokimia dan Cu,Zn-SOD