Rambutan Nephelium sp. Petai Parkia speciosa Hassk

yang berhubungan dengan tanah, dan tahan terhadap serangan rayap; namun sukar dimasuki bahan pengawet. Kayu teras angasan berwarna kekuning-kuningan coklat muda hingga kemerah-merahan cokelat, dengan coreng-coreng berwarna lebih gelap. Kayu gubal jelas terbedakan, berwarna kuning jerami pucat hingga kelabu cerah. Tekstur kayu berkisar antara halus-sedang hingga kasar-sedang, dengan urat kayu yang bertautan atau bergelombang. Kayu ini berbau harum dan mengandung santalin, suatu komponen kristalin merah yang menyusun bahan warna utama. Pada umumnya kayu angsana mudah dikerjakan dan tidak merusak gigi gergaji. Sifat kayu ini sangat baik untuk dibubut dan dipahat; cukup baik untuk diampelas, dipelitur dan direkat. Tergolong baik untuk dipaku dan disekrup, namun papan angsana yang tipis agak mudah pecah apabila dipaku. Menurut Pandit dan Kurniawan 2008 kayu ini memiliki BJ rata-rata 0,65 0,39-0,94, memiliki kelas awet II I-IV dan kelas kuat II I-IV.

2.1.8 Rambutan Nephelium sp.

Rambutan Nephelium sp. merupakan tanaman buah hortikultura berupa pohon dengan Family Sapindaceae. Tanaman buah tropis ini dalam bahasa Inggrisnya hairy fruit berasal dari Indonesia. Hingga saat ini buah rambutan telah menyebar luas di daerah yang beriklim tropis seperti Filipina dan negara-negara Amerika Latin. Dalam budidaya rambutan, angin berperan dalam penyerbukan bunga. Pohon rambutan akan dapat berkembang serta berbuah dengan optimal pada suhu sekitar 25°C yang diukur pada siang hari. Rambutan dapat tumbuh baik pada lahan yang subur dan gembur serta sedikit mengandung pasir. Selain itu jenis ini dapat tumbuh baik pada tanah yang banyak mengandung bahan organik atau pada tanah yang keadaan liat sedikit pasir. Pada dasarnya derajat keasaman tanah pH tidak terlalu jauh berbeda dengan tanaman perkebunan lainnyadi Indonesia yaitu antara 6-6,7 dan kalau kurang dari 5,5 perlu dilakukan pengapuran terlebih dahulu Deptan 2000. Rambutan sengaja dibudidayakan untuk dimanfaatkan buahnya yang mempunyai gizi, zat tepung, sejenis gula yang mudah terlarut dalam air, zat protein, zat lemak, zat enzim-enzim yang esensial, vitamin, zat mineral makro, dan mikro yang menyehatkan. Di masyarakat tanaman ini juga dimanfaatkan sebagai pohon pelindung di pekarangan dan sebagai tanaman hias. Rambutan dapat tumbuh subur pada daratan rendah dengan ketinggian antara 30-500 mdpl. Kayu rambutan mempunyai BJ 0,8-0,91 kelas kuat I-II dan kelas awet III Seng 1990.

2.1.9 Petai Parkia speciosa Hassk

Pohon petai termasuk suku Mimosaceae. Pohon ini memiliki diameter batang sebesar 60 cm dengan warna kulit luar batang kelabu cokelat atau cokelat kehitaman. Petai merupakan tumbuhan asli yang hidup dalam hutan-hutan di Malaysia Barat Semenanjung Malaysia, Sumatera, Kalimantan dan Jawa. Pohon petai banyak ditanam di pekarangan pedesaan atau tegalan dan tumbuh baik di daratan rendah hingga ketinggian 1000 m dpl. Tanaman ini sangat menyukai tanah-tanah yang berlempung atau tanah liat dengan drainase yang baik. Warna kayunya kemerah-merahan dengan BJ 0,45 dan termasuk kedalam kelas awet IV, serta kelas kuat III-IV dengan keterawetan mudah. Wahyudi et al., 2007.

2.1.10 Karet Hevea brassiliensis