Proses Fumigasi Amonia Pengujian Ketahanan Terhadap Rayap Kayu Kering

2. Bahan pengawet boraks dilarutkan ke dalam air dengan konsentrasi sebesar 5, 10, dan 15 sebagai perlakuan. 3. Setelah contoh uji dan larutan bahan pengawet siap, maka contoh uji dimasukkan ke dalam larutan selama 2 jam. Seluruh permukaan contoh uji harus terendam oleh larutan bahan pengawet. 4. Setelah 2 jam, contoh uji diambil kemudian ditiriskan selama 2 hari sampai kering udara dengan KA 14. 5. Setelah ditiriskan, contoh uji kemudian di oven selama 2 hari dengan suhu 60°C, lalu ditimbang W 1 , selanjutnya dilakukan pengujian terhadap rayap kayu kering C. cynocephalus.

3.4 Proses Fumigasi Amonia

Fumigasi menggunakan larutan amonia teknis dengan konsentrasi 25 sebanyak 2 liter, 4 liter, 6 liter, 8 liter, dan 10 liter. Kayu dipaparkan dalam uap amonia selama 4 hari 96 jam. Tahapan proses fumigasi yang telah dilaksanakan adalah: 1. Contoh uji berukuran 5,0 cm x 2,5 cm x 2,5 cm dalam kondisi kering udara KA 14 ditata dalam ruang fumigasi dengan ukuran panjang 2 m, lebar 1 m, dan tinggi 1 m Gambar 1. 2. Larutan amonia sebanyak 2, 4, 6, 8, 10 liter sebagai perlakuan dituangkan dengan sangat hati-hati menggunakan pelindung diri sarung tangan, kacamatagoogle, dan masker ke wadah plastik. Ulangan masing-masing perlakuan adalah 3 kali ulangan. 3. Wadah plastik yang berisi amonia dimasukkan ke dalam ruang fumigasi. Masing-masing perlakuan amonia dimasukkan dalam ruang fumigasi yang berbeda secara bergantian. 4. Ruang fumigasi ditutup dengan rapat agar fumigan tidak dapat keluar dari ruang fumigasi. 5. Setelah 4 hari 96 jam, contoh uji di keluarkan dari ruang fumigasi. 6. Kayu yang telah difumigasi di oven selama 2 hari 48 jam dengan suhu 60° C, lalu ditimbang W 1 , selanjutnya dilakukan pengujian terhadap rayap kayu kering C. cynocephalus. Gambar 1 Ruang fumigasi dengan ukuran 2 m x 1 m x 1 m.

3.5 Pengujian Ketahanan Terhadap Rayap Kayu Kering

Pengujian ketahanan terhadap rayap kayu kering mengacu pada SNI 01.7207-2006, tentang uji ketahanan kayu dan produk kayu terhadap organisme perusak kayu. Prinsip dari pengujian ini adalah memaksa rayap kayu kering untuk memakan kayu dalam jangka waktu 12 minggu. Untuk tahapan prosedur pengujian ini dilakukan beberapa perlakuan yaitu pada salah satu sisi yang terlebar pada contoh uji tersebut dipasang pipa paralon kemudian ke dalam pipa paralon tersebut dimasukkan rayap kayu kering sebanyak 50 ekor rayap pekerja yang sehat dan aktif dan ditutup dengan kapas setelah itu contoh uji tersebut disimpan di tempat gelap selama 12 minggu. Sebelum melakukan pengumpanan, berat awal W 1 contoh uji terlebih dahulu di oven pada suhu 60°C selama 2 x 24 jam lalu ditimbang, kemudian setelah pengumpanan selama 12 minggu contoh uji di oven pada suhu 60°C selama 24 jam dan ditimbang lagi untuk menentukan berat akhirnya W 2 . Contoh uji dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2 Pengujian ketahanan kayu terhadap rayap kayu kering C. cynocephalus berdasarkan SNI 01. 7207-2007. Parameter yang diukur: a Persentase kehilangan berat dan dihitung dengan menggunakan persamaan: W 1 – W 2 WL = ------------- X 100 W 1 dengan pengertian: WL = penurunan berat ; W 1 = berat kayu kering oven sebelum diumpankan g; W 2 = berat kayu kering oven setelah diumpankan g. Berdasarkan Standar SNI 01.7207-2006 tentang pengujian ketahan terhadap rayap kayu kering, kelas ketahanan kayu terhadap rayap kayu kering dikelompokkan ke dalam lima kelas, dengan ketentuan sebagaimana tercantum pada Tabel 1. Tabel 1 Klasifikasi ketahanan kayu terhadap rayap kayu kering berdasarkan penurunan berat Kelas Ketahanan Penurunan berat I Sangat tahan 2.0 II Tahan 2.0 – 4.4 III Sedang 4.4 – 8.2 IV Tidak tahan 8.2 – 28.1 V Sangat tidak tahan 28.1 Sumber : SNI 01.7207-2006. Kapas Pipa paralon Rayap Contoh uji kayu 5,0 cm x 2,5 cm x 2,5 cm lilin b Mortalitas rayap dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: N 1 - N 2 M = -------- x 100 N 1 Keterangan : M = Mortalitas rayap . N 1 = Jumlah total rayap sebelum pengumpanan ekor. N 2 = Jumlah rayap yang mati setelah pengumpanan ekor.

3.6 Analisis Data