Gambaran Umum Organisasi HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Organisasi

Rimbawan Muda Indonesia RMI merupakan sebuah organisasi nirlaba yang bertujuan untuk mendukung konservasi sumberdaya alam di Indonesia dengan melaksanakan program-program penelitian dan aksi lapangan yang berhubungan dengan perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan sumberdaya alam untuk kesejahteraan masyarakat. RMI yang berdiri pada tanggal 18 September 1992 dan berkedudukan di Bogor. Saat ini RMI beralamatkan di Jl. Sempur No. 55. Bogor. RMI memiliki status hukum Yayasan dengan Akta Notaris No. 37 dengan Notaris Muljanie Sjafei, SH. Yayasan menurut UU No. 16 Tahun 2001 tentang Yayasan, bahwa Yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan, dan tidak mempunyai anggota. Adapun Visi RMI adalah “Terwujudnya kedaulatan rakyat, perempuan dan laki-laki atas tanah dan kekayaan alam untuk mewujudkan sistem penghidupan berkelanjutan”. Strategi pencapaian visi lembaga diterjemahkan kedalam Misi RMI yang terdiri dari: a. Memberdayakan kelompok petani, perempuan dan laki-laki dalam memperjuangkan hak-hak atas tanah kekayaan alam untuk penghidupan berkelanjutan b. Mengawal proses-proses penyusunan kebijakan menuju kebijakan pengelolaan tanah dan kekayaan alam yang berkeadilan dan menjamin penghidupan berkelanjutan bagi masyarakat miskin, perempuan dan laki-laki c. Menggalang aksi kolektif untuk mengakui dan menjamin hak-hak rakyat, perempuan dan laki-laki atas tanah dan kekayaan alam d. Mengembangkan sistem pengelolaan pengetahuan Knowledge Management System melalui proses-proses pembelajaran akseleratif yang mampu melintasi batas-batas antara pengetahuan dan aksi Roda organisasi Rimbawan Muda Indonesia pada dasarnya dijalankan oleh seluruh organ Yayasan RMI, yakni Dewan Pembina, Dewan Pengawas dan Dewan Pengurus. Namun dalam kesehariannya Dewan Pengurus mengangkat Badan Pelaksana Harian untuk menjalankan mandat organisasi. Badan Pelaksana Harian yang terdiri dari Direktur Eksekutif, Deputi Kantor dan Sumberdaya serta para Manager diberi kewenangan untuk menyusun rencana strategis pelaksanaan mandat organisasi secara periodik beserta struktur lembaga yang mampu menjalankan dan sesuai dengan rencana strategis. Sebagai organisasi yang berbasis gerakan, RMI merekrut relawan dan asosiate profesional untuk terlibat dalam implementasi kegiatan yang telah tersusun bersama. Struktur organisasi dapat dilihat pada Lampiran 1. Fokus kerja RMI adalah pada issu kehutanan dan lingkungan. RMI mendukung pengelolaan sumberdaya alam berbasis masyarakat dan program-program pendidikan lingkungan yang partisipatif. Salah satu program pendidikan lingkungan yang dikembangkan RMI sejak 1994 adalah REPLING Rute Pendidikan Lingkungan yaitu program pendidikan lingkungan yang melibatkan publik, khususnya anak muda melalui metode interpretasi. Sejak tahun 1998, RMI mulai melakukan proses pendampingan ke kawasan hutan, khususnya di Kawasan Ekosistem Halimun dan kawasan hutan Gede Pangrango yang berada di Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Lebak. Hingga tahun 2013, RMI mencatat bahwa terdapat 15 desa yang tersebar di tujuh Kecamatan yang saat ini dilakukan pendampingan secara intensif. Strategi pendampingan yang dilakukan RMI adalah melalui pendidikan-pendidikan kritis, seperti pendidikan hukum kritis, pendidikan lingkungan, pemetaan partisipatif, perencanaan komunitas, dan lain-lain yang memperkuat pola-pola pengelolaan sumberdaya hutan dan lingkungan berbasis masyarakat baik penguatan secara ekonomi, ekologis, sosial maupun legalitasnya. Hal ini terlihat dari empat program besar RMI yang diharapkan dapat terwujud pada tahun 2016, yaitu: a. Pengelolaan sumberdaya hutan berbasis masyarakat berkembang di lokasi-lokasi dampingan untuk mewujudkan keadilan dalam pengelolaan kekayaan alam dan penghidupan berkelanjutan, menjadi tempat pembelajaran bagi berbagai pihak, dan menjadi bagian yang terintegrasi dengan pengelolaan ekosistem DAS b. Kelompok-kelompok Masyarakat dampingan memiliki kapasitas memadai untuk mengembangkan berbagai inovasi dalam pengelolaan kekayaan alam dan dalam mengembangkan kewirausahaan ramah lingkungan dan berkeadilan c. Terbit sejumlah kebijakan di berbagai tingkatan yang mendukung dan memperkuat hak-hak masyarakat atas kekayaan alam lahan hutan untuk mencapai penghidupan berkelanjutan d. RMI menjadi Organisasi Pembelajar yang memiliki kapasitas dalam mewujudkan visi praktikal didukung oleh tata kelola organisasi yang bertanggung jawab.

4.2. Karakteristik Responden