1. Audit Kualitas Pengetahuan
Audit kualitas pengetahuan ditujukan untuk memperoleh gambaran mengenai ragam kelompok pengetahuan yang dibutuhkan beserta tingkatannya,
ragam kelompok pengetahuan yang sudah dimiliki beserta tingkatannya, serta ragam pengetahuan yang perlu diakuisisi, tingkatan dan prioritasnya. Setiap
organisasi mampu memotret kondisi pengetahuan yang dimilikinya dan yang dibutuhkan dengan menggunakan peta yang dikembangkan oleh Zack 1999
yang disitasi oleh Munir 2008 seperti pada Gambar 2. Gambar tersebut dapat menunjukkan kondisi internal organisasi yaitu profil pengetahuan yang
dibutuhkan pengetahuan strategis, serta menggambarkan kondisi eksternal organisasi yaitu pengetahuan yang dimiliki organisasi lain. Selain itu juga untuk
melihat tingkat pengetahuan yang dimiliki organisasi sendiri maupun organisasi lain.
Gambar 2. Peta kondisi pengetahuan organisasi
INOVATOR
PEMIMPIN PASAR
PESAING SEIMBANG
TERSESAT DALAM
MASALAH
Pengetahuan Inovatif
Pengetahuan Lanjut
Pengetahuan Inti
Pengetahuan Lanjut
Pengetahuan Inovatif
Organi sasi
And a
Organisasi PesaingLain
2. Audit Kualitas Pembelajaran di Organisasi
Pembelajaran di organisasi dipengaruhi oleh faktor-faktor pemungkin enabler yang akan membuat pembelajaran menjadi focus, bermanfaatn, efisien,
mudah dan menyenangkan. Komponen yang kedua ini berfungsi untuk memperoleh gambaran mengenai kesiapan organisasi dalam memfasilitasi
pembelajaran anggotanya dan kesiapan organisasi dalam memanfaatkan hasil pembelajaran anggotanya untuk mengubah dan menyempurnakan dirinya.
Menurut Kim 1993 yang disitasi oleh Munir 2008 menyebutkan bahwa pembelajaran merupakan proses mendapatkan pengetahuan yang dilanjutkan
dengan aktualisasi pengetahuan yang sebelumnya telah dimiliki. Definisi ini mengandung arti dua hal:
a Proses mendapatkan pengetahuan untuk mengetahui bagaimana caranya
yang akan mendasari kemampuan fisik untuk memproduksi suatu tindakan, dan
b Proses mendapatkan pengetahuan untuk mengetahui mengapa demikian
yang menghasilkan kemampuan untuk mengartikulasikan pemahanan konseptual dari suatu pengalaman
Dengan demikian pembelajaran bisa disebutkan sebagai proses peningkatan kapasitas manusia untuk melakukan tindakan yang efektif. Siklus OADI
Observe, Assess, Design dan Implement disebutkan sebagai aliran proses pembelajaran individu dari Koffman 1992 yang disitasi oleh Munir 2008 dan
disempurnakan dengan ingatan memory sebagai proses mempertahankan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh.
Pembelajaran individu dipengaruhi oleh lima faktor, yaitu adanya kebutuhan pengetahuan, adanya akses terhadap pengetahuan, adanya pengetahuan prasyarat,
kemampuan untuk menyerap pengetahuan, dan adanya peluang untuk menerapkan pembelajaran. Kumpulan pembelajaran individu seharusnya bisa
mejadi pembelajaran organisasi yang digambarkan dengan tindakan individu didasari oleh keyakinan individu tersebut. Tindakan individu-individu tersebut
akan menyebabkan organisasi bertindak dan menghasilkan tanggapan lingkungan eksternal. Tanggapan lingkungan akan mempengaruhi keyakinan individu tadi.
Karakteristik organisasi pembelajar perlu diketahui untuk keperluan audit manajemen. Senge 1990 yang dikutip oleh Munir 2008 menyebutkan bahwa
untuk menjadi organisasi pembelajar perlu menerapkan lima disiplin, yaitu: a
Penerapan disiplin berfikir sistem b
Penerapan disiplin visi bersama c
Penerapan disiplin pembelajaran tim d
Penerapan disiplin keahlian pribadi e
Penerapan disiplin modal mental
3. Audit Kualitas Proses Pengelolaan Pengetahuan