Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

2.5. Penelitian Terdahulu

Raras 2010 dalam skripsi nya yang berjudul Kajian Penerapan Manajemen Pengetahuan untuk Menjadi Organisasi Pembejalar Learning Organization yang mengambil lokasi studi di sebuah organisasi non pemerintah yang bergerak di pelestarian burung liar di Indonesia mengambil dua instrument utama dalam penelitiannya yaitu kualitas pembelajaran dan kualitas proses pengelolaan pengetahuan. Raras menggunakan metode analisis deskriptif yang menjabarkan penilaian manajemen pengetahuan yang dikeluarkan oleh Munir 2008 dan penilaian Learning Organization dengan referensi Britton 1999 yang meyebutkan delapan dimensi penilaian. Dalam kesimpulannya Raras menyebutkan bahwa Burung Indonesia telah memiliki dasar yang baik untuk menjadi organisasi pembelajar serta telah memiliki karakteristik untuk menjadi organisasi pembelajar. . Windarti 2010 melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-faktor Kunci Kesuksesan Implementasi Manajemen Pengetahuan pada PT Unilever Indonesia Tbk. yang difokuskan khusus pada lingkungan sosial lingkungan sumberdaya manusia sebagai salah satu aspek penilaian sebagai kondisi pemungkin dalam penerapan organisasi pembelajar. Metode analisis yang digunakan adalah menggunakan Uji t dan Regresi Linier Berganda, yaitu untuk mengetahui perbedaan nilai rata-rata populasi yang digunakan sebagai pembanding dengan rata-rata sebuah sampel. Kesimpulan yang disampaikan Windarti 2010 bahwa PT Unilever Indonesia telah mengimplementasikan manajemen pengetahuan dalam lima bentuk kegiatan yaitu berupa pengembangan sumberdaya manusia, budaya pembelajar, menjadikan pengetahuan stakeholder sebagai salah satu sumber pengetahuan, edukasi masyarakat dan penyediaan fasilitas-fasilitas pendukung. Hasil uji t menunjukkan bahwa tingkat harapan dengan tingkat aktual tidak berbeda nyata. Analisis regresi linier berganda menghasilkan kesimpulan bahwa faktor-faktor kunci kesuksesan implementasi manajemen pengetahuan pada PT Unilever Indonesia Tbk. adalah kepercayaan, otonomi, pengungkitan kompetensi, keterlibatan dan pemberdayaan karyawan. Syahrienda 2011 hanya melihat faktor kualitas pembelajaran organisasi untuk kesiapan penerapan manajemen pengetahuan yang dilakukan pada PT Dafa Teknoagro Mandiri. Metode yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif, analisis perhitungan nilai rataan, korelasi Rank Spearman dan Analisis Jalur Path Analysis. Berdasarkan analisis perhitungan nilai rataan diperoleh hasil bahwa kualitas pembelajaran organisasi secara keseluruhan berada pada penilaian yang baik dan perusahaan telah memiliki dasar yang baik untuk menjadi organisasi pembelajar. Hasil analisa korelasi rank spearman menunjukkan bahwa hubungan antar kualitas pembelajaran organisasi dan kesiaan penerapan manajemen pengetahuan pada PT Dafa Teknoagro Mandiri yang memiliki nilai 0,897. Sedangkan hasil analisis jalur menunjukkan bahwa faktor adanya akses terhadap pengetahuan merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap kesiapan penerapan manajemen pengetahuan pada perusahaan.

III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian

Pengetahuan menjadi kekayaan intelektual organisasi untuk menciptakan pengetahuan baru inovasi serta mampu bersaing dan beradaptasi pada situasi dan kondisi eksternal yang berkembang. Pengetahuan yang dikelola dengan baik niscaya organisasi akan memiliki keunggulan tersendiri di bidangnya. Oleh karenanya pengetahuan yang tersimpan dalam benak individu masing-masing bisa dikelola secara baik di dalam organisasi. Rimbawan Muda Indonesia atau yang disingkat RMI sebagai salah satu organisasi nirlaba yang memfokuskan diri pada bidang lingkungan dan kehutanan khususnya memfasilitasi model-model pengelolaan hutan berbasis masyarakat serta memfasilitasi penyelesaian konflik tenurial kehutanan bersama masyarakat. Hal ini terlihat dalam visi lembaga yang berbunyi “Mewujudkan kedaulatan rakyat, perempuan dan laki-laki atas tanah dan kekayaan alam untuk penghidupan berkelanjutan” dan empat misi kerja yang berhasil dirumuskan, yaitu: 1. Memberdayakan kelompok petani, perempuan dan laki-laki dalam memperjuangkan hak-hak atas tanah kekayaan alam untuk penghidupan berkelanjutan 2. Mengawal proses-proses penyusunan kebijakan menuju kebijakan pengelolaan tanah dan kekayaan alam yang berkeadilan dan menjamin penghidupan berkelanjutan bagi masyarakat miskin, perempuan dan laki-laki 3. Menggalang aksi kolektif untuk mengakui dan menjamin hak-hak rakyat, perempuan dan laki-laki atas tanah dan kekayaan alam 4. Mengembangkan sistem pengelolaan pengetahuan Knowledge Management System melalui proses-proses pembelajaran akseleratif yang mampu melintasi batas-batas antara pengetahuan dan aksi Strategi kerja yang dipilih RMI adalah dengan melakukan pendidikan kritis, riset aksi partisipatif, kampanye, advokasi, penguatan ekonomi masyarakat. Visi, misi serta strategi kerja tersebut diwujudkan dalam bentuk 3 divisi kerja utama di