Analisis Data Populasi Mikroba Tanah Saat Awal Tanam Populasi Mikroba Tanah Saat Pertengahan Tanam

dituang media biak sesuai dengan mikrob yang akan ditumbuhkan. Inkubasi dilakukan selama 3-5 hari untuk menghitung populasi total mikroba dan total fungi, Azotobacter dan mikroba pelarut fosfat. Keseluruhan proses dilakukan secara steril untuk menghindari kontaminasi yang dapat mengganggu parameter yang ditetapkan. Pengamatan Agronomis Pengamatan agronomis tanaman dilakukan setiap 2 minggu, dengan parameter tinggi tanaman dan jumlah batang per rumpun. Serta pengamatan agronomis pasca panen meliputi bobot Gabah Kering Panen GKP, bobot Gabah Kering Giling GKG, jumlah batang produktif, dan bobot 1000 butir.

3.4. Analisis Data

Data pengamatan diolah dengan analisis ragam dan untuk mengevaluasi pengaruh perlakuan terhadap parameter yang ditetapkan dilakukan uji lanjut Duncan Multiple Range Test DMRT 5. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Populasi Mikroba Tanah Saat Awal Tanam

Analisis populasi mikroba tanah pada saat awal tanam dilakukan sesaat sebelum tanam yaitu 0 HST. Tujuan dilakukannya analisis populasi mikroba tanah saat awal tanam yaitu untuk melihat populasi mikroba tanah sebelum dilakukannya perlakuan. Hasil analisis menunjukkan bahwa populasi mikroba tanah sebelum tanam hampir sama pada setiap perlakuan, walaupun pada perlakuan S.R.I. organik telah dilakukan penambahan kompos 4 hari sebelum tanam, namun penambahan tersebut tidak menunjukkan perbedaan dengan perlakuan lainnya terhadap populasi mikroba tanah. Berdasarkan hasil uji statistik, populasi mikroba tanah baik itu total mikroba, total fungi, Azotobacter dan mikroba pelarut fosfat pada masing-masing perlakuan tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Tabel 2. Populasi Mikroba Tanah Saat Awal Tanam pada Budidaya Konvensional, S.R.I. Anorganik, S.R.I. Organik dan S.R.I. Semi- Organik. Perlakuan Populasi Mikroba Tanah Saat Awal Tanam SPKg BKM Total Mikroba x10 6 Total Fungi x10 4 Azotobacter x10 4 MPF x10 5 Konvensional T0 3.63a 0.71a 0.95a 0.38a S.R.I. Anorganik T1 2.52a 0.71a 1.26a 0.68a S.R.I. Organik T2 3.11a 0.58a 1.04a 0.60a S.R.I. Semi-Organik T3 2.66a 0.87a 1.44a 0.41a angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama dalam satu kolom tidak menunjukkan perbedaan yang nyata menurut DMRT 5.

4.2. Populasi Mikroba Tanah Saat Pertengahan Tanam

Analisis populasi mikroba tanah saat pertengahan tanam dilakukan pada saat tanaman berumur 55 HST. Hal ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap populasi mikroba setelah pertengahan waktu tanam. Hasil analisis menunjukkan bahwa populasi mikroba tanah saat pertengahan tanam cenderung menurun dibandingkan saat awal tanam. Hal ini dikarenakan pada saat pertengahan tanam telah berkurang suplai bahan organik di dalam tanah yang berfungsi sebagi sumber energi bagi mikroba, sedangkan pada awal tanam sumber bahan organik masih cukup banyak yang berasal dari sisa tunggul dan akar tanaman musim tanam sebelumnya. Saat pertengahan tanam populasi mikroba tanah baik total mikroba, total fungi, Azotobacter maupun mikroba pelarut fosfat mulai menunjukkan perbedaan pada setiap perlakuan. Populasi mikroba pada perlakuan konvensional paling rendah diantara perlakuan yang lain, sedangkan populasi mikroba tertinggi terdapat pada perlakuan S.R.I. Organik. Namun berdasarkan hasil uji statistik, populasi mikroba tanah pada pertengahan tanam tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Tabel 3. Populasi Mikroba Tanah Saat Pertengahan Tanam pada Budidaya Konvensional, S.R.I. Anorganik, S.R.I. Organik dan S.R.I. Semi- Organik. angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama dalam satu kolom tidak menunjukkan perbedaan yang nyata menurut DMRT 5. Perlakuan Populasi Mikroba Tanah Saat Pertengahan Tanam SPKg BKM Total Mikroba x10 6 Total Fungi x10 4 Azotobacter x10 4 MPF x10 5 Konvensional T0 0.76a 0.38a 0.71a 0.35a S.R.I. Anorganik T1 0.91a 0.46a 1.06a 0.53a S.R.I. Organik T2 1.55a 0.76a 1.14a 0.70a S.R.I. Semi-Organik T3 1.22a 0.73a 0.98a 0.64a

4.3. Populasi Mikroba Tanah Saat akhir Tanam