Terdapat tiga sistem yang digunakan untuk proses pengolahan air pada Water Treatment Plant-1
WTP-1 yaitu Closed Cooling System, Open Direct Cooling System, dan Open Indirect Cooling System.
Seperti yang telah dijelaskan bahwa setiap system pendinginan memiliki karakteristik dan standard khusus
yang berbeda-beda, hal tersebut dikarenakan kebutuhan air pendingin untuk proses pendinginan terbuka lebih
kompleks dari pada kebutuhan air pendingin untuk proses pendinginan tertutup.
4.5.3 Sistem Sirkulasi dan Proses Pengelolaan Air di Water Treatment Plant-1
Air industri hasil pengolahan di Fluid Center dipergunakan untuk proses pendinginan dan proses
Resirkulasi. Air limbah proses resirkulasi tersebut akan diolah dan digunakan kembali untuk proses produksi dan
tidak ada yang dibuang ke badan sungai. Terdapat tiga sistem yang digunakan pada proses pengelolaan air di
Water Treatment Plant – 1 Pabrik SSP-1 dan BSP, yaitu Closed Cooling System, Open Direct Cooling System,
dan Open Indirect Cooling System.
4.5.3.1 Closed Cooling System atau Sistem Pendinginan Tertutup
Closed Cooling System atau Sistem Pendinginan Tertutup dalam proses pengelolaannya, air produksi
dialirkan melalui pipa-pipa dan diolah dengan beberapa unit atau komponen-komponen sistem. Closed Cooling
System atau disebut juga Sistem Pendinginan Tertutup
51
menggunakan unit sistem Heat Exchanger, yaitu unit sistem yang menggunakan prinsip pertukaran panas
sehingga dapat men-treatment air kembali seperti dengan karakteristik yang ditetapkan. Heat Exchanger
HE adalah alat yang digunakan untuk memindahkan panas dari sistem ke sistem lain tanpa perpindahan
massa dan bisa berfungsi sebagai pemanas maupun sebagai pendingin. Sistem ini dipakai untuk pendinginan
mould Mould Cooling Water, dan Pendinginan Closed Machine.
Gambar 4.14 Unit Heat Exchanger di WTP-1
Pada Mould Cooling, air mendinginkan bagian mesin pencetak Mould di Continous Casting Machine di Pabrik
Baja Billet dan Pabrik Baja Slab. Untuk Closed Machine Cooling, air mendinginkan mesin pada bagian-bagian
Straigthener, mesin potong billet, Cooling Bed di Continuous Casting Machine Pabrik Billet dan Pabrik Slab.
Persyaratan air yang digunakan pada sistem pendinginan tertutup ini ialah air yang telah dilunakkan
soft water dengan tingkat kesadahan air yang tinggi.
52
Proses pengelolaan soft water pada awalnya ialah air masuk dari pusat penjernihan air Krenceng oleh PT
Krakatau Tirta Industri. Air masuk dengan pompa P16.12 melewati filter F10F11, kemudian masuk di Cation
Exchanger C01C02 yang berisi resin untuk menangkap ion-ion magnesium Mg dan Calsium Ca, setelah itu air
kemudian masuk kembali melalui Degasser D01 yang dilengkapi dengan blower V03,1 untuk menghilangkan
karbon yang terkandung di dalam air sehingga dihasilkan air lunak soft water dengan total hardness nol Trace.
Selama cation exchanger beroperasi, terjadi penukaran ion positif yang ada di dalam air khususnya
Ca++ dengan ion yang ada pada resin ion H+ sehingga air yang keluar dari cation exchanger bebas Ca++
sampai 5 ppm CaCO3, dengan reaksi sebagai berikut:
R – H R
R – H + Ca++ R
Ca + 2H+ Resin air
Resin air soft
Apabila resin H yang terdapat di dalam Cation Exchanger sudah mencapai tingkat kejenuhan atau air
yang keluar dari cation exchanger mencapai 5 ppm CaCO3 dan air tidak mampu lagi menangkap ion-ion Ca
dan Mg yang terdapat di dalam air, maka resin H tersebut harus di regenerasi dengan HCl 30. Oleh karena itu, air
buangan bekas regenerasi ini sangat asam, maka air tersebut di netralkan terlebih dahulu dengan soda Lay 46
NaOH pada bak netralisasi sebelum dibuang.
53
Gambar 4.15 Unit Bak Netralisasi
Proses penukaran ion H+ pada HCl dengan ion Ca++ yang ada pada resin dijelaskan dengan reaksi sebagai
berikut: R
R – H R
Ca + HCl
R – H + CaCl
2
Resin air asam resin
air buangan Soft water kemudian dipompakan ke tangki emergency
T01T02 dan T101T102 , kemudian diteruskan ke sistem sirkulasi degan pompa-pompa yang menuju ke Mould dan
Closed Machine di Continuous Casting Machine CCM Pabrik Baja Slab dan Pabrik Baja Billet. Temperatur air
menjadi naik setelah mendinginkan mesin-mesin tersebut, dan untuk menurunkannya kembali, air dipompakan menuju
Heat Exchanger E02E04 dan E01E03 untuk kembali ke sistem sirkulasi. Terdapat 2 buah unit sistem Heat
Exchanger pada tiap pabrik Baja slab dan Pabrik Baja Billet,
54
dimana tiap unit sistem Heat Exchanger tersebut memiliki masing-masing 2 buah pompa.
4.5.3.2 Open Direct Cooling Sistem