Adapun keenam pabrik tersebut yaitu Pabrik Besi Spons, Pabrik Baja Billet, Pabrik Baja Slab, Pabrik Pengerolan
Baja Lembaran Panas, Pabrik Pengerolan Baja Lembaran Dingin, dan Pabrik Batang Kawat.
4.2.1 Pabrik Besi Spons Direct Reduction Plant
Direct Reduction Plant adalah pabrik yang mengolah Iron Ore Pellet IOP menjadi Sponge Iron besi sponge.
Pabrik ini, mengolah bahan baku biji besi dalam bentuk pellet menjadi besi spons yang berbentuk pellet. Iron Ore
Pellet yang diolah di pabrik ini didatangkan dari Swedia, India, dan Brazil. Bahan baku yang paling sering
digunakan adalah bahan baku yang berasal dari Swedia, karena tidak mudah pecah. Disini, bijih besi pellet
direaksikan dengan gas alam dalam unit pembuatan biji spons, yang masing-masing berkapasitas 1 juta tontahun.
Pabrik ini menggunakan proses reduksi langsung atau tanpa dilebur, yaitu dengan mereaksikan pellet dan gas
pereduksi yang dihasilkan dari gas alam dan steam dalam sebuah reformer.
Proses reaktor Hyl-III secara umum terdiri dari 3 area utama yaitu :
1. Area Proses Reformasi 2. Area Proses Reduksi
3. Area Sistem Penunjang
Proses Reformasi adalah proses reaksi antara natural gas dengan steam yang terjadi di dalam pipa –
pipa katalis di reformer. Sedangkan proses reduksi adalah proses reaksi bijih besi dan gas proses yang terjadi di
dalam reaktor.
Hasil produksi dari pabrik besi sponge terutama digunakan sebagai bahan baku pembuatan baja yang
nantinya akan dikirim ke Pabrik Slab Steel Plant dan Pabrik Billet Steel Plant.
27
Gambar 4.5 Skema Proses Produksi Besi Sponge
4.2.2 Pabrik Baja Billet Billet Steel Plant
Pabrik billet baja adalah pabrik yang membuat baja dalam bentuk batangan yang digunakan sebagai bahan
baku untuk pembuatan baja profil, baja tulang beton, dan baja kawat. Bahan baku pabrik ini adalah besi spons,
besi tua scrap dan paduan ferro yang dilebur dan diolah di dalam dapur listrik Eletric Arc Furnace untuk
dicairkan. Berdasarkan asalnya, scrap ini didapat dari beberapa sumber yaitu :
1. Home Scrap
Home scrap yaitu scrap yang diperoleh dari produk pabrik sendiri yang tidak terpakai reject
misalnya scrap dari bagian bar mill, bagian section mill, dan bagian Wire Rod Mill.
2. Local scrap Local scrap yaitu scrap yang diperoleh dari luar
pabrik tetapi masih dalam wilayah Indonesia. Contohnya adalah scrap dari pelat kapal, chasis mobil
dan alat rumah tangga.
28
3. Import scrap Import scrap yaitu scrap yang berasal dari luar
negeri, bisanya PT Krakatau Steel mengimpor scrap dari Amerika dan Australia yang diangkut dari
pelabuhan khusus Cigading. 4. Scull scrap
Scull scrap merupakan scrap yang umumnya cukup besar dan masih mengandung material non
konduktor slag, refraktor. Contohnya adalah Tundish scull atau baja terbuang yang tidak dapat tercetak
lagi. Scrap yang baik adalah yang mengandung unsur pemadunya sedikit dan belum teroksidasi.
Besi spons dan scrap tersebut dilebur dalam tanur tinggi atau dalam dapur listrik menggunakan listrik
sebagai pemanasnya yang disebut dengan Electrical Arc Furnace EAF yang dicetak dalam Continue Casting
Machine CCM. Billet baja merupakan bahan setengah jadi yang masih harus diolah menjadi produk jadi. Billet
ini digunakan sebagai bahan baku pembuatan baja batangan, Wire Rod Bar dan Section Mill. Setelah
bahan-bahan tersebut mencair, selanjutnya baja dituang dalam cetakan atau sebuah mesin pengecoran kontinyu
Continuous Casting Machine sehingga menjadi billet baja. Pabrik BSP mempunyai 4 buah dapur listrik dengan
kapasitas mesin 65 ton percetak atau Billet Continous Caster. Kapasitas pabrik BSP adalah 700.000 ton tahun.
29
Gambar 4.6 Skema Proses Produksi Baja Billet
Pabrik ini menggunakan sumber radioaktif untuk mengukur level dari baja cair. Penampang billet pada
pabrik baja ini diproduksi dalam tiga macam : 1.
Ukuran 100 x 100 mm, 110 x 110 mm, 120 x 120 mm.
2. Standard panjangnya adalah 6 m, 10 m, dan 12 m.
3. Ukuran 130 x 130 mm.
Hasil dari produk tersebut dipakai untuk bahan baku wire rod bar dan section mill di Pabrik Batang
Kawat Wire Rod Mill. Berikut diuraikan komponen utama peralatan
proses produksi di Pabrik Baja Billet. 1.
Electric Arc Furnace EAF EAF ialah tanur yang menghasilkan baja cair
dari bahan baku berupa besi spons, besi scrap dan kapur untuk mengontrol kandungan fosfor dan
sulfur.
2. Ladle Furnace
30
Ladle Furnace adalah mesin proses
pemurnian baja cair yang dilakukan untuk melayani dapur listrik proses dan menyediakan bahan baku
baja cair ke mesin pengecoran kontinyu. Aktivitas utama di dalam Ladle Furnace adalah:
a. Menurunkan kandungan oksigen dalam baja
dengan menggunakan aluminium; b. Homogenisasi temperatur dan komposisi kimia
dengan bubbling argon; c. Menambahkan alloy untuk mendapatkan
spesifikasi yang diinginkan.
3. Continuous Casting Machine
Mesin Continuous Casting ialah mesin cetak yang melakukan proses lanjutan dari besi cair yang
telah didinginkan dan sekaligus merupakan mesin pemotong besi dengan ukuran yang ditetapkan.
Baja billet diperoleh dari proses pencetakan kontinyu dimana perlindungan menggunakan gas argon
diperlukan antara ladle dan tundish. Ukuran billet yang dihasilkan berdimensi 110x110 mm, 120x120 mm,
130x130 mm, dan panjang maksimum mencapai 12.000 mm.
4.2.3 Pabrik Baja Slab Slab Steel Plant 1 dan Pabrik Baja Slab Slab Steel Plant 2