302 | P a g e
BAB
ATURAN KEPEGAWAIAN DAN KODE ETIK PROFESI PNS DI KEMENTERIAN KEUANGAN
_____________________________________________________
Dalam bab ini akan dipelajari tentang berbagai aturan kepegawaian dan kode etik yang berlaku di Kementerian Keuangan. Aturan kepegawaian dan kode etik di sebuah
instansi bersifat dinamis karena disesuaikan dengan perkembangan jaman. Oleh karena itu dalam bab ini pembahasan tentang berbagai aturan tersebut diletakkan pada lampiran
mengingat perubahannya yang cepat disesuaikan dengan perubahan zaman. Namun pada bab ini akan dibahas sedikit tentang profesionalisme mengingat pegawai negeri juga
adalah profesi yang terikat pada nilai-nilai profesional.
A. Profesi dan Ciri-Cirinya
Tidak ada definisi tunggal yang mencakup berbagai penggunaan kata profesi. Namun demikian, dari berbagai pandangan dan kenyataan yang dapat kita jumpai, kita
dapat mengatakan bahwa suatu profesi merupakan suatu kombinasi dari sejumlah karakteristik yang membentuk struktur profesi, tanggung jawab, dan hak-hak yang
disatupadukan oleh seperangkat nilai, yakni yang menentukan bagaimana keputusan diambil dan bagaimana tindakan ditempuh.
Ada lima karakteristik yang umumnya dapat dijumpai pada setiap profesi, yaitu; 1. Bidang pengetahuan khusus yang diajarkan secara formal dan bersetifikat berijasah
pendidikan formal dan profesional. 2. Komitmen terhadap tujuan sosial kebaikan yang menjadi alasan bagi keberadaan
profesi pengabdian kepada masyarakat. 3. Kapasitas untuk mengatur diri sendiri, sering kali dengan sanksi hukum bagi mereka
yang melanggar norma-norma perilaku yang disepakati. Tujuan Instruksional Khusus:
1. Memahami pengertian profesi dan kode etik
2. Memahami Pokok-Pokok Kepegawaian dan Disiplin PNS
3. Memahami Nilai-Nilai Kementerian Keuangan
4. Memahami Kode Etik Unit Eselon I Kementerian Keuangan
12
303 | P a g e
4. Ijin dari pihak berwenang pemerintah dan asosiasi untuk berparaktik sebagai profesional.
5. Kedudukan dan prestise yang relatif lebih tinggi di masyarakat. 1. Bidang Pengetahuan khusus dan pendidikan formal profesional
Fondasi suatu profesi adalah bidang pengetahuan khusus yang sangat penting bagi masyarakat. Ini pula yang mendasari keberadaan suatu profesi: suatu profesi ada untuk
melayani masyarakat. Ini berarti jasa yang disediakan kepada masyarakat adalah sangat penting, sehingga diperlukan tingkat keahlian yang tinggi, dan karenanya memerlukan
pendidikan dan pelatihan yang ekstensif. Untuk menjadi profesional, atau anggota suatu profesi, seoarang harus belajar lama dan keras, menyelesaikan pelajaran mata kuliah
keahlian di bidang yang besangkutan dalam suatu jumlah jam minimum tertentu, lulus ujianyang panjang dan sulit, memiliki acuan karakter, dan memperoleh pengalaman
profesional dalam jangka waktu yang cukup. Lebih dari itu, para profesional umumnya diharuskan oleh profesinya untuk memenuhi persyaratan pendidikan berkelanjutan dalam
rangka mempertahankan status profesionalnya. Komitmen terhadap tujuan sosial pengabdian kepada masyarakat
Seorang profesional tidak menuntut keistimewaan profesional agar dapat memaksimalkan keberuntungannya, dan lebih dari itu, tanggung jawab profesionalnya yang
utama bukan kepada diri sendiri, majikan atau klein, melainkan kepada masyarakat. Seorang profesional memiliki komitmen terhadap pandangan hidup yang secara intelektual
kompleks dan menuntut pemuktahiran terus menerus atas pengetahuan dan keahlian. Pelayanan publik, baik langsung maupun tak langsung adalah tanggung jawabanya.
Tanggung jawab ini adalah sedemikian tingginya sehingga seoarang profesional harus bersedia mengorbankan kepentingan dirinya untuk memenuhi tanggung jawabnya kepada
masyarakat. Sistem pengaturan diri
Untuk memberikan jasa dengan kualitas tinggi, suatu profesi mengorganisasikan diri dalam suatu wadah asosiasi yang selanjutnya menentukan tidak hanya standar teknis
tetapi juga standar etika kode etik atau kode perilaku sebagai sarana untuk mengatur perilaku anggotanya para profesional baik didalam maupun diluar tugas-tugas profesional.
Para anggota profesi yang melakukan kebohongan. Kecurangan atau berperilaku yang melanggar praktik-praktik standar yang ditetapkan akan didisiplinkan oleh profesi itu
sendiri. Pengawasan danatau perijinan oleh pemerintaj dan asosiasi profesi
304 | P a g e
Karena jasanya sangat penting bagi masyarakat, biasanya pemerintah berkepentingan untuk melakuakan pengaturan tertentu, khususnya dalam hal pengawasan,
antara lain melalui mekanisme perjanjian dan pemantauan. Pihak profesi sendiri juga memberlakukan aturan masuk yang ketat, antara lain melalui mekanisme pendidikan dan
ujian profesi atau sertifikat. Status dan prestise yang relatif lebih tinggi di masyarakat
Selain keempat karakateristik pokok di atas, ada satu lagi karakteristik yang biasanya menandai suatu profesi. Karakteristik ini saebenarnya merupakan akibat dari
empat karakteristik sebelumnya, yaitu sebutan profesional dan status prestise di atas rata- rata di dalam masyarakat. Mereka yang menekuni pekerjaan yang memenuhi kriteria
sebagai profesi memperoleh atau menyandang sebuatan profesional. Sebagai imbalan dari pencapaian dan pemeliharaan atas jasa yang tinggi, dan karenta masyarakat rela
memberikan bayaran yang tinggi, kepada para profesional. Oleh sebab itu, mereka yang tetap menjadi anggota profesi berada dalam posisi menguntungkan untuk memperoleh
banyak manfaat, pengakuan dan penghasilan tinggi, sehingga memungkinkan mereka untuk hidup sepenuhnya dari pekerjaan atau profesinya itu. Harga diri yang tinggi karena
menjadi anggota suatu kelompok elite profesi ini menyebabkan status profesional sangat diharapkan.
Mengacu kepada karakteristik umum di atas, dengan demikian profesi adalah pekerja, tetapi tidak seperti pekerjaan pada umumnya. Mereka yang menjalani profesi para
profesional, tidak seperti orang-orang lain yang menjalani pekerjaan pada umumnya. Profesional menghadapai tuntutan yang sangat tinggi baik dari luar maupun dari dalam diri
sendiri. Tuntutan ini menyangkut tidak saja keahlian, tetapi juga komitmen moral. Seorang profesional memiliki komitmen terhadap pandangan hidup yang secara intelektual
kompleks dan menuntut pemuktahiran terus menerus atas pengetahuan dan keahlian. Lebih dari itu, perilakunya selalu diawasi atas dasar tolak ukur etika. Para prefosional
membuat pertimbangan-pertimbangan sulit yang membutuhkan kesatupaduan antara kompetensi teknis dan kompetensi etis. Mereka menghadapi dilema moral secara rutin, dan
mereka memegang teguh standar yang tinggi terhadap kode etik profesi. Berdasarkan unsur-unsur pokok di atas, suatu profesi dapat diibaratkan sebagai
sebuah bangunan dengan tiga komponen utama : fondasi, kerangka pilar dan dinding, dan atap seperti gambar 1.
Fondasi mendasari setiap profesi haruslah fondasi yang kokoh, berupa bidang pengetahuan yang diakui dan sangat penting atau esensial bagi kemakmuran masyarakat.
Inilah yang menyebabkan jasa para profesional sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan diperlukannya proses pendidikan yang ekstensif. Kerangka yang berdiri di atas fondasi
305 | P a g e
suatu bangunan juga memilki kesamaan dengan sebuah profesi. Kerangka ini meliputi tiga unsur yaitu :
a. Proses pendidikan untuk memperoleh dan memelihara pengetahuan dan keahlian profesional;
b. Proses ujian dan sertifikasi untuk memastikan apakah para praktisi memiliki pemahaman yang mantap terhadap pokok masalah, dan
c. Rasa tanggung jawab pengabdian terhadap masyarakat dalam kaitanya dengan pemanfaatan pengetahuan ini
Agar menjadi sebuah bangunan yang utuh sehingga dapat digunakan sebagai tempat bernaung dan mengorganisasikan diri, fondasi dan kerangka memerlukan atap.
Bagi profesi, atap ini meliputi unsur- unsur : a. asosiasi profesional organisasi profesi
b. kode etik standar atau aturan etika perilaku, dan c. standarteknis
Asosiasi dipelukan sebagai wadah untuk mengorganisasikan dan mengatur diri. Standar etika dan standar teknis diperlukan sebagai panduan bagi para profesional dalam
perilaku dan menjalankan tugas-tugas profesional agar mereka dapat secara konsisten memberikan jasa bersatandar kualitas tinggi.
Masyakat kita menaruh harapan yang berbeda terhadap para profesional dibandingkan dengan terhadap mereka yang tidak dikatagorikan sebagai profesional. Ciri-
ciri suatu profesi sebagaimana diuraikan di muka secara tegas memberikan penjelasan mengenai hal ini. Dengan perkataan lain, harapan masyarakat terhadap suatu profesi
adalah sangat tinggi dan menentukan wujud profesi tersebut. Dalam kenyataannya, para profesional bekerja dengan sesuatu yang sangat
bernilai. Bagi suatu profesi, kepercayaan menyangkut kompensi dan tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan adalah sangat penting. Pada akhirnya, pengakuan
masyarakat terhadap suatu profesi akan mementukan hak-hak yang dapat dimiliki dan dinikmati oleh profesi tersebut : 1 berpraktek, seringkali dengan suatu monopoli atau jasa
yang ditawarkan; 2 mengatur keanggotaan pada profesi; 3 menerima penghasilan yang relatif tinggi; dan 4 mengatur diri sendiri atau melakukan penilaian sendiri antarsejawat,
bukan oleh pejabat pemerintah. Jika suatu profesi kehilangan kredibilitas di mata publik, akibatnya sangat serius, bukan hanya bagi para profesional yang terkait langsung, tetapi
bagi profesi secara keseluruhan.
B. Sumber-sumber Panduan Etika