182 | P a g e
1. Nilai-nilai tertinggi yang harus diacu oleh aparatur pelayanan publik birokrasi adalah :
nilai-nilai yang bersumber dari pancasila dasar negara, UUD 1945 konstitusi dan nilai-nilai yang hidup dan berkembang di masyarakat;
2. Aturan-aturan yang ditetapkan oleh pemerintah : PP no. 42 th 2004 pembinaan jiwa
korps dan kode etik pns, uu no. 8 th 1974 jo uu no. 43 th 1999 pokok-pokok kepegawaian, dan PP no. 30 th 1980 peraturan disiplin pns
3. Panca prasetya korpri
F. Hakikat Profesionalisme Pelayanan Publik
Pegawai negeri atau birokrasi pelayanan publik secara umum tidak dikategorikan sebagai suatu profesi. Namun, pegawai negeri juga dituntut profesionalismenya, bahkan
dalam beberapa segi mengemban kewajiban profesional yang jauh lebih tinggi, utamanya karena tuntutan pengabdian kepada publik yang sangat tinggi, yang mengharuskan
pegawai negeri mendahulukan kepentingan publik diatas kepentingan pribadi, menjalankan tugas betapapun kesulitan dan risiko yang dihadapi tanpa pamrih.
Birokrasi pelayanan publik yang ideal harus ditunjang oleh keunggulan teknis dan keunggulan rtis moralitas.Profesionalisme digunakan untuk merujuk kepada kompetensi
teknis yang diperlukan agar suatu pekerjaan dapat dilaksanakan dengan hasil berstandar tinggi.Sementara itu, etika lazimnya digunakan untuk merujuk kualifikasi perilaku moral
moralitas. Dalam menjalankan peran sebagai jembatan antara kepentingan Negara dan
kepentingan warga Negara, profesionalisme di lingkungan birokrasi menuntut adanya loyalitas secara penuh kepada pemerintah dan pengabdian penuh dalam menjalankan
urusan publik, memenuhi kepentingan warga Negara. Mereka yang berkarir di lingkungan pelayanan publik atau birokrasi pemerintahan diharapkan untuk:
a. mempelajari dan menguasai pekerjaan mereka dibidang administrasi publik;
b. menjadi pakar di bidang spesialisai yang mereka pilih;
c. menjadi teladan dalam perilaku;
d. memelihara pengetahuan dan keterampilan pada tingkat yang tinggi, menghindari
benturan kepentingan dengan menempatkan nilai pengabdian kepada kepentingan publik diatas kepentingan pribadi;
e. mendisiplinkan pelaku kesalahan dan anggota lainnya yang diyakini merusak reputasi
profesi; f.
mengungkapkan kecurangan dan malpraktik; dan g.
secara unum meningkatkan kemampuan mereka melalui berbagai upaya pengembangan diri, termasuk penelitian, percobaan, dan inovasi.
183 | P a g e
Profesionalisme pelayanan publik bukan lagi sekedar pekerjaan atau jabatan lain. Pelayanan publik adalah profesi menantang yang memerlukan komitmen tinggi untuk
melayani publik, memenuhi kepentingan publik dan menghindari godaan untuk mendahulukan kepentingan pribadi daripada tugas, mengutamakan kewajiban dan
tanggung jawab untuk memenuhi kepentingan publik. Publik adalah “majikan” yang “keras”, dan secara khusus bukanlah “majikan” yang
senang atau mudah memberikan imbalan. Profesionalisme di lingkungan pelayanan publik tidak mungkin menikmati kelimpahruahan seperti rekan mereka di sector swasta, karena
gaji yang kompetitif sekalipun dianggap hanya menghamburkan uang Negara. Dewasa ini para “profesional” dalam pelayanan publik menghadapi begitu banyaj
tuntutan yang saling berbenturan, sehingga mereka harus menyusun prioritas dan memilih nilai-nilai mana yang harus digunakan. Nilai-nilai profesionalisme yang menjadi acuan
perilaku dalam pelayanan publik meliputi: a. memberikan manfaat publik.
Profesional pada organisasi publik tidak bekerja sepenuhnya untuk memperoleh manfaat bagi dirinya sendiri tapi juga untuk tujuan sosial. Lebih dari itu, seorang
profesional pada pelayanan publik harus berusaha menjauhkan diri dari tindakan yang merugikan dan harus menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan universal, seperti
kemanusiaan dan HAM. a Menegakkan aturan hukum.
Ketidakpastian dan ketidakandalan merusak kredibilitas pemerintah dan kesewenang- wenangan mengundang berbagai tindak kejahatan seperti penyalahgunaan kekuasaan,
diskriminasi dan korupsi.Aturan hukum memberikan perlindungan terhadap penyalahgunaan kekuasaan dan jabatan, dan ini merupakan prinsip pertama
pemerintahan yang demokratis. b Menjamin adanya tanggung jawab dan akuntabilitas publik.
Dalam lingkungan pelayanan publik, para pelaku betanggung jawab baik terhadap apa yang mereka kerjakan maupun terhadap apa yang seharusnya mereka kerjakan tetapi
tidak atau gagal mereka kerjakan. Mereka bertindak bukan untuk kepentingan diri mereka sendiri tetapi untuk kepentingan publik secara keseluruhan.Nilai-nilai ini
menuntut pegawai negeri untuk menjadi pelindung kepentingan publik, bersikap jujur, selalu memutakhirkan informasi, dan tanggap.
c Menjadi teladan. Profesional dalam pelayanan publik berarti memiliki komitmen terhadap cita-cita
pengabdian kepada publik, pelaksana yang baik, memajukan kepentingan publik, dan
184 | P a g e
memperbaiki kondisi kehidupan tanpa mengharapkan imbalan.Selain itu, harus siap untuk dipersalahkan atau tidak dihargai walaupun kemudian terbukti bertindak benar.
d Meningkatkan kinerja. Profesional dalam pelayanan publik harus selalu meningkatkan kinerja mereka dalam
berbagai bidang tanggung jawab mereka. e Memajukan demokrasi.
Profesional di lingkungan pelayanan publik harus mengadopsi sejumlah nilai baru yang beberapa di antaranya mungkin berbenturan dan memerlukan prioritisasi.
G. Dilema dalam beretika